KKN UIN Walisongo Semarang

Lestarikan Tradisi, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ikuti Kirab Santri di Plosorejo Blora

Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa KKN bersama warga dalam Kirab Santri di Desa Plosorejo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Rabu (21/10/2020) malam.

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Semarak Hari Santri merupakan salah satu program kerja yang dilaksanakan mahasiswa KKN Reguler Dari Rumah UIN Walisongo Kelompok 9 di Desa Plosorejo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.

"Bersama Karang Taruna dan warga, Kelompok 9 turut serta dalam Kirab Santri sebagai bagian dari program kerja Semarak Hari Santri," kata Septika mahasiswa KKN.

Kirab Santri merupakan agenda tahunan bagi masyarakat di banyak desa di Kabupaten Blora.

Dalam situasi pandemi Covid-19, Desa Plosorejo termasuk desa yang kukuh mempertahankan tradisi ini.

"Kirab Santri sudah menjadi agenda rutin 3 tahun ini sejak 2018 di Desa Plosorejo. Diinisiasi oleh para guru ngaji di desa ini, Kirab Santri menjadi media mengenalkan kultur pesantren bagi anak-anak serta menanamkan rasa cinta tanah air sebagai santri", ungkap Abdul Malik dari Karang Taruna Desa Plosorejo di malam Kirab Santri, Rabu (21/10/2020).

Adanya Kirab Santri keliling menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat.

Terlihat dari antusiasme warga yang menonton di depan rumah masing-masing.

Ada pula yang turut berkeliling desa sembari menjaga putra/putrinya yang terlibat dalam barisan kirab.

Kirab ini utamanya diikuti oleh peserta anak-anak, murid TPQ dan Madin diiringi grup rebana dari Karang Taruna setempat.

Kirab Santri menjadi puncak perayaan bagi anak-anak tersebut dalam menyambut Hari Santri 2020 setelah dua hari pada 20-21 Oktober mengikuti Festival Anak Sholeh yang diselenggarakan oleh Mahasiswa KKN UIN Walisongo.

Meskipun jumlah peserta tidak sebanyak tahun sebelumnya, tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Warga dan mahasiswa KKN berkeliling desa mengenakan masker dan face shield.

"Yang menjadi tujuan dari adanya kirab ini bukan semata hiburan. Harapan para pemuda utamanya agar anak-anak di Desa Plosorejo mengenal lebih jauh budaya santri yang gemar sholawat, kompak mengaji, dan guyub rukun bersama warga. Ini selaras dengan harapan Pak Lurah yang hendak menjadikan desa ini Desa Mengaji," kata Malik. (*)

Berita Terkini