Berita Boyolali

Pemkab Boyolali Sediakan 100 Ribu Masker Buat Jaga-jaga Bila Merapi Meletus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kubah Lava Gunung Merapi.

TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI-Aktivitas vulkanik Gunung Merapi berdasarkan data pemantauan dilaporkan mengalami kenaikan status dari waspada level II ke siaga level III, Kamis (5/11/2020).

Kepala BPBD Kabupaten Boyolali Bambang Sinung mengatakan menyikapi aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang naik status jajarannya telah menyiapkan sejumlah langkah kesiapsiagaan.

"Pada wilayah Kabupaten Boyolali terdapat tiga desa yang rawan terdampak bencana erupsi Merapi. Saat ini bentuk kesiapsiagaan kami telah siapkan sekitar 100 ribu masker. Itu bertujuan mencegah timbulnya penyakit ISPA," terangnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Kamis (5/11/2020)

Menurut Bambang, desa yang lokasi geografisnya berdekatan dengan Gunung Merapi sehingga diperkirakan apabila terjadi erupsi terdampak berada pada wilayah Kecamatan Selo, sedangkan desanya yakni Tlogolele, Klakah, dan Jrakah.

Ia menambahkan, langkah lainnya adalah logistik dimana ketika status Merapi naik menjadi awas personil BPBD akan melakukan proses evakuasi.

"Persiapan logistik sudah kami lakukan sejak Merapi erupsi dengan ketinggian kolom setinggi 6000 meter pada 21 Juni 2020," katanya

Pihaknya mengungkapkan, dari tiga desa yang rawan terdampak terdapat sekitar 9.612 jiwa tersebar pada 10 dusun. Tertinggi lanjutnya, berada pada Desa Jrakah sebanyak 5.157 jiwa.

Dia mengimbau seluruh aktivitas pada wilayah masuk zona KRB III baik berupa penambangan, pendakian maupun wisata supaya dihentikan sementara.

"Intinya kaitannya dengan status waspada Gunung Merapi BPBD maupun Pemkab Boyolali telah siap. Logistik juga kami jamin cukup, jika sudah ada pergerakan pengungsian seluruh logistik baru kami salurkan," ujarnya.

(ris)

Berita Terkini