TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga saat ini di Banyumas sudah mencapai 345 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 10 orang diantaranya bahkan meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas, Sadiyanto mengatakan mulai November ini hampir tidak ada peningkatan kasus DBD.
Hal tersebut lantaran masyarakat sudah terbiasa menerapkan pola hidup bersih dan sehat di tengah pandemi Covid-19.
"Belum ada penambahan yang siginifikan untuk DBD, totalnya masih 345 kasus," ujar Sadiyanto, kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (15/11/2020).
Menurutnya pada tahun-tahun sebelumnya, memasuki musim hujan, kasus DBD mengalami peningkatan yang cukup siginifikan.
Namun, di tengah pandemi Covid-19, kasus DBD justru relatif stagnan.
Selain terbiasa mencuci tangan, di masyarakat juga terbentuk kebiasaan untuk rutin membersihkan lingkungan sekitarnya.
Sadiyanto meminta agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap DBD pada musim hujan tahun ini.
Sebab, awal musim hujan sudah terjadi banjir di wilayah Banyumas bagian timur dan menggenangi rumah warga hingga beberapa hari.
Sedangkan banjir identik dengan adanya peningkatan DBD, tetapi sejauh ini belum ada laporan penambahan angka DBD.
"Paling efektif untuk memberantas BDB adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan di rumah masing-masing.
Kalau foging tidak mampu membunuh jentik yang ada di dalam air, tiga hari kemudian jentik akan menjadi nyamuk kembali," pungkasnya. (Tribunbanyumas/jti)