TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Camat Randublatung Budiman mengaku tidak tahu menahu perihal dugaan pembagian sembako yang terselip kalender salah satu pasangan calon.
Hal itu disampaikannya setelah diperiksa oleh Bawaslu Blora, Selasa (17/11/2020).
"Tidak tahu (kalau ada masker dan kalender)," ujar Budiman.
Dalam pemeriksaan itu, Budiman mengaku dicecar puluhan pertanyaan.
Dia juga mengaku tidak tahu kalau ada masker dan kalender yang terselip dalam bantuan sembako untuk warga korban rumah roboh di Desa Kutukan, Kecamatan Randublatung.
"Kalender tidak ada. Kalau masker polos dari dinas. Saya kira itu sudah saya jelaskan lengkap (ke Bawaslu)," ujar dia.
Perihal bantuan sembako yang diduga terdapat kalender bergambar pasangan calon bupati yang disampaikan langsung oleh Bupati Blora Djoko Nugroho, saat itu dia hanya fokus pada penyaluran bantuan.
"Saya tidak memperhatikan, jadi fokus kami pada bantuan, jadi bantuan itu sampai ke korban," ujarnya.
Budiman baru mengetahui terkait dugaan selipan masker dan kalender bergambar salah satu pasangan calon setelah diberi tahu oleh kawannya.
"Saya tahu setelah dikirimi Panwas Kecamatan," ujar dia.
Diketahui, sebelumnya Bupati Blora Djoko Nugroho dilaporkan ke Bawaslu Blora karena dugaan pelanggaran Pilkada.
Dugaan pelanggaran tersebut lantaran Kokok, sapaan akrab Djoko Nugroho, membagikan bantuan paket sembako kepada korban puting beliung di Desa Kutukan, Kecamatan Randublatung yang terselip kalender bergambar istrinya yang merupakan calon bupati. (*)