Setelah Ngekos Jadi Sering Mimpi Basah
Dan banyak hal aneh lain yang dialami hingga ia bertemu teman yang indigi
Ini Cerita Diki Terbebas dari 3 Sosok Astral yang Mengikuti
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pengalaman tak biasa diceritakan oleh seorang warga ibu kota Jawa Tengah saat menghuni sebuah indekos di Semarang Selatan.
Bernama Diki Brahmantara (28), seorang pekerja yang saat itu memilih menyewa hunian bulanan di sana tanpa pikir panjang sejak beberapa waktu lalu.
Diki mengaku bahwa dirinya kerap kali mengalami hal aneh dan serba mistis selama tinggal di sana.
Indekos yang ia tempati merupakan bangunan rumah mewah dengan arsitektur kuno.
Dari tiga lantai, Diki menempati kamar di lantai dua dekat dengan balkon depan.
Baca juga: Gantikan Makruf Amin, Miftachul Akhyar Terpilih sebagai Ketua Umum MUI Periode 2020-2025
Baca juga: Bastian Steel Punya Pacar Baru Ungkap Momen Bucin Minta Maaf di Tengah Hujan
Baca juga: Peserta Indonesian Idol Nyanyikan Lagu Makhluk Tuhan Paling Seksi Mulan Jameela, Ini Ekspresi Maia
Baca juga: Sempat Pingsan Saat Dicambuk, Ibu Ini Lanjutkan Hukuman Cambuk 100 Kali, Ia Digerebek Juli Lalu
Tidak terlalu banyak penerangan di dalam dan luar area indekos tersebut yang membuat bangunannya terkesan suram.
Di sebelah bangunan itu terapat lahan kosong yang dipenuhi pohon dan tumbuhan-tumbuhan yang cukup tinggi.
Ia sebelumnya tak tahu jika tempat itu memiliki aura mistis dan mitos-mitos tersendiri.
Beberapa bulan awal menghuni ia masih tak merasakan hal aneh.
Ia justru awalnya mengaku sangat nyaman berada di sana lantaran merasa mudah tidur dan selalu nyenyak.
Meskipun sebagian penghuni indekos lama mengatakan hal-hal mistis yang kurang menyenangkan, namun ia tak menggubrisnya lantaran merasa sangat nyaman.
“Sampai pada saat saya sering merasa kesemutan dan merinding pada tubuh bagian kiri saya,”
Saya pikir itu seperti kesemutan biasa tapi tak nyaman, seperti lesu dan malas-malasan ,” ujarnya saat ditemui Tribunjateng.com, Kamis (26/11/2020).
Namun, ia terkadang masih merasa sangat nyaman di sana terutama saat tidur.
“Yang aneh saya sering tertidur sore melewati magrib hingga malam hari dan itu seringnya saya mimpi basah,” tambahnya.
Ia mengaku tak ingat apa yang ada di dalam mimpinya, namun ia yakin bertemu sesosok perempuan.
Hal itu ia rasakan selama satu bulan sampai akhirnya bertemu dengan beberapa temannya yang menurutnya adalah seorang indigo.
Dari kata-kata temannya itu, Diki diyakini diikuti atau ditempel oleh makhluk halus.
Tak hanya satu, namun tiga makhluk sekaligus yang selalu menempelinya setiap saat.
“Dia sempat bertanya beberapa waktu terakhir ke mana saja, saya jawab memang saya habis dari Jakarta menonton konser acara We The Fest, ke Salatiga dan tempat lain-lain,” ujarnya.
Masih tak diketahui asal dan penyebab tiga makhluk yang menempel pada dirinya itu.
Namun, diyakini bahwa satu di antara makhluk yang mengikutinya tersebut adalah sesosok peri berparas cantik.
“Sedangkan yang dua lainnya adalah laki-laki dan perempuan.
Selain itu, di kamar saya juga dikatakan bahwa ada satu lagi sosok perempuan seperti orang China zaman dulu yang berpakaian tradisional,” katanya.
Ia juga mengaku pernah melihat sosok putih yang lewat di depannya dalam sekejap saat ia berada di dalam kamar.
Diki pun mencoba melakukan rukiah di suatu tempat di daerah Tlogosari, Pedurungan yang diharapkan dapat menghilangkan makhluk-makhluk itu dari dirinya.
Namun ia mengatakan tak merasakan ada perbedaan setelahnya.
Tak lama kemudian, ia akhirnya berkunjung ke rumah ayahnya di daerah DI Yogyakarta.
Saat ia masuk ke rumah ayahnya, anjing di rumah itu seketika menggonggong selama semalaman.
“Ayah saya adalah seorang Kejawen asli dan paham hal-hal seperti itu meskipun tidak bisa melihat.
Beliau kemudian melakukan meditasi dan bilang bahwa memang benar ada tiga makhluk yang mengikuti saya.
Beliau juga bilang bahwa tiga makhluk itu tidak berani masuk ke dalam rumah hanya sebatas di gerbang depan rumah,” ujarnya.
Diki mengatakan bahwa makhluk itu sudah diminta berhenti mengikutinya dan pergi.
Setelah itu ia merasa tubuhnya lebih enteng, tidak lesu dan kembali bersemangat.
Diki kemudian keluar dari indekos tersebut dan pindah ke tempat lain.
Ia kini mengaku menjalani hari-hari lebih tenang dan bisa beraktivitas dengan lebih lancar. (tribunjateng/rez)