Berita Nasional

Istikharah Gus Yasin Sebelum Mencalonkan Diri Sebagai Ketua Umum PPP, Ini DPW yang Nyatakan Dukungan

Penulis: mamdukh adi priyanto
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Taj Yasin Maimoen (kiri) saat memberikan keterangan kepada media

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Putra ulama karismatik almarhum Kiai Maimoen Zubair, Taj Yasin Maimoen, mendapatkan amunisi dukungan jelang Muktamar ke-IX Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Beberapa Dewan Pengurus Wilayah (DPW) atau kepengurusan tingkat provinsi PPP memberikan dukungan kepada Gus Yasin yang juga Wakil Gubernur Jawa Tengah untuk menjadi Ketua Umum DPP PPP periode 2020-2025.

Beberapa DPW tersebut antara lain Provinsi Kalimantan Tengah, Papua Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: Beredar Foto Surat Hasil Swab Milik Habib Rizieq Positif Covid-19, MER-C Buka Suara

Baca juga: Gelembung Busa Misterius Muncul di Sungai Sokaraja Banyumas, Camat: Kita Periksa CCTV

Baca juga: Manfaat Puasa Senin Kamis untuk Kesehatan, Simak Juga Niatnya

Baca juga: Doa Anak untuk Kebaikan Orangtua Lengkap Arab Latin dan Artinya

Para Ketua DPW dari provinsi tersebut juga hadir saat deklarasi pencalonan Ketua Umum PPP di Hotel Grand Candi Kota Semarang, Selasa (1/12/2020) malam.

Ketua DPW PPP Kalimantan Tengah, Awaludin Noor, menuturkan jangan sampai ketua umum seperti dalam sepak bola yang mengambil pemain dari luar atau naturalisasi untuk dijadikan pemain nasional.

"Lalu kami melakukan inventarisasi kader- kader potensial PPP di seluruh Indonesia. Terbesit nama Gus Yasin, itu jauh- jauh hari, setahun lalu. Kami pun bertemu dan berdiskusi untuk menyampaikan pemikiran," kata Awaludin.

Saat ketemu, lanjutnya, dia meminta Gus Yasin untuk istikharah, berkenan atau tidak dicalonkan sebagai calon ketua umum.

Pihaknya menyampaikan ketersediaan kepada Gus Yasin yang juga Ketua DPC PPP Jepara ini untuk maju.

Menurutnya, sejarah mencatat banyak kader potensial dari Jateng yang selalu muncul di setiap Muktamar.

Sebut saja mantan Ketua Umum PPP, Muhammad Romahurmuziy.

Meskipun dia lahir di Jogja, namun dia pernah menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah.

Kemudian, Akhmad Muqowam yang namanya muncul saat Muktamar di Bandung, Arief Mudatsir di Muktamar Ancol pada 2007, lalu ada nama Matori Abdul Djalil dan sebagainya.

"Beliau aset tidak hanya di Jateng, tapi juga Indonesia. Ini hikmah PPP Jateng dan daerah lain," ujarnya.

Sementara, Ketua DPW PPP Jogja, Amin Zakaria, menuturkan saat ini PPP terpuruk dibandingkan beberapa tahun yang lalu.

Sosok Gus Yasin yang diidentikan dengan Kiai Maimoen Zubair, diharapkan dapat menarik dukungan lebih besar.

Tidak hanya dari kalangan ulama tapi juga generasi milenial.

"Dalam berbagai dinamika politik seperti pemilihan umum, tokoh NU dan para kiai pasti dilibatkan yang memang memiliki daya tarik dalam satu tujuan saat kampanye.

Dengan adanya Gus Yasin, kita tidak jauh mencari para simpati dan tokoh ulama. Gus Yasin diharapkan memberikan suara besar karena mewakili generasi milenial dan sosok berintegritas. Sebuah pilihan baik," ujarnya.

Dukungan juga disampaikan Ketua DPC PPP Solo, Edi Jasmanto.

Ia lebih memilih sosok Gus Yasin ketimbang tokoh lain.

Apalagi Gus Yasin merupakan warga Jateng dan merupakan putra Mbah Maimoen.

Ia berharap ada barokah yang dibawah Mbah Maimoen melalui Gus Yasin saat menjabat menjadi ketua umum ketika terpilih besok.

"Awalnya saya pilih Pak Gatot (Gatot Nurmantyo/Mantan Panglima TNI) jadi calon ketua umum.

Tapi begitu ada Gus Yasin maju, saya yang paling pertama deklarasi di bahwa saya akan pilih beliau," kata Edi.

Pada intinya, Gus Yasin menerima amanah yang diamanatkan kepada dirinya untuk maju di pencalonan Ketua Umum PPP pada Muktamar besok.

Dia sudah melakukan sejumlah proses termasuk bersilaturahim ke beberapa pihak untuk memutuskan maju atau tidaknya di bursa calon ketum.

Setelah deklarasi, Gus Yasin mengingatkan kepada semua kader untuk tetap kompak dan tidak ada perpecahan. Perbedaan pendapat hanya sampai pada Muktamar. Begitu ketua umum terpilih, semuanya kembali menjadi satu.

"PPP harus memberi contoh.

Tidak ada perpecahan seperti era lalu. Kalau sudah selesai Muktamar, pembahasan cukup di situ. Setelah itu, harus bersama lagi," kata Gus Yasin.(mam)

Berita Terkini