TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal telah menerima 199 proposal pengajuan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.
Proposal tersebut berisi daftar periksa sekolah yang disusun guna memenuhi pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Disdikbud Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, 199 proposal yang telah ia terima merupakan pengajuan dari tingkat Paud hingga SMP sederajat.
Rinciannya, 108 proposal dari SD swasta dan negeri, 41 proposal dari SMP, dan 50 proposal dari Paud, TK, dan KB.
• Kerajaan Saudi Arabia Akan Luncurkan PingMe, Bakal Menyaingi WhatsApp
• Susiato Tewas Dibunuh Teman Kos Gara-gara Pelaku Tersinggung Disebut Ganteng
• Kecelakaan Maut di Ngaliyan Semarang Sebabkan Pengemudi Meninggal, Ini Kronologinya
• Rudy Eka Priyambada Ingin Boyong Timnas Wanita TC Ke Pati
Pihaknya tidak membatasi jumlah proposal yang diajukan sekolah untuk mendukung rencana kegiatan belajar mengajar tatap muka dalam suasana pandemi Covid-19.
Kata Wahyu, pada prinsipnya, Disdikbud Kendal terus mendorong satuan pendidikan untuk terus menyiapkan sarana dan prasarana KBM tatap muka manakala dibuka kapan saja.
Tentunya dengan memperhatikan situasi perkembangan Covid-19 di Kendal serta kesiapan sekolah itu sendiri.
"Beberapa proposol sudah diajukan kepada kami. Kemudian, dilakukan verifikasi apakah sudah lengkap dengan standarisasi yang berlaku, baru dilakukan visitasi untuk memastikan apakah sesuai apa yang ada di proposal dengan fakta lapangannya," terang Wahyu, Minggu (24/1/2021).
Wahyu menuturkan, isi daftar periksa sekolah yang diajukan sudah ditetapkan sebelumnya dengan mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri terbaru meliputi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 di masa pandemi Covid-19.
Proposal yang telah diajukan harus dilakukan visitasi oleh tim Disdikbud secara bertahap hingga akhir Januari. Dengan harapan, sekolah yang lolos verifikasi proposal hingga visitasi lapangan akan diajukan ke Satgas Covid-19 Kendal untuk mendapatkan izin melakukan simulasi KBM tatap muka di sekolah pada awal Februari mendatang.
Bagi sekolah yang tidak lolos, tetap melangsungkan pembelajaran jarak jauh dengan memaksimalkan media internet atau dalam jaringan (daring). Sementara bagi sekolah yang mendapati siswanya tidak bisa mengikuti pembelajaran daring, bisa menggunakan metode luar jaringan (luring) dengan memberikan tugas tanpa harus tatap muka.
"Kami terus dorong satuan pendidikan agar bersiap manakala Pemerintah Daerah sudah mengizinkan pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan," tuturnya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal, Moh Toha memastikan, proses pembelajaran di Kabupaten saat ini masih dilakukan secara jarak jauh. Pihaknya juga belum bisa memastikan kapan KBM tatap muka bisa diujicobakan kembali mengingat perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Kendal tak kunjung melandai.
Terlebih, kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang kabarnya bakal diperpanjang. "Saat ini, yang jelas pendidikan tetap jarak jauh," jelasnya.
Dengan itu, Moh Toha belum bisa menjanjikan apakah pembelajaran tatap muka di Kendal nantinya bisa dimulai pada Februari. Katanya, meskipun bakal dilangsungkan vaksinasi Covid-19 tahap pertama, namun sasarannya masih orang-orang yang tidak terlalu berpengaruh pada dunia pendidikan. Meliputi tenaga kesehatan, jajaran Forkopimda, dan juga tokoh agama atau masyarakat.
Selain itu, lanjutnya, beberapa pertimbangan lain untuk menunda KBM tatap muka dikarenakan kasus corona di Kendal terus mengalami lonjakan. Sehingga berisiko jika pembelajaran tatap muka dipaksakan berjalan selagi potensi penularan virus Covid-19 masih tinggi.
"Kemarin saja sehari ada 82 kasus baru yang terpapar Covid-19. Memang ada yang sembuh, tetapi yang terpapar juga banyak, laporan yang meninggal juga banyak," katanya.
Karena itu, Moh Toha mengimbau kepada masyarakat Kendal agar tetap waspada terhadap kemungkinan terjangkit Covid-19. Serta tetap mematuhi protokol kesehatan di manapun dan kapanpun.
Dimulai dari membatasi kegiatan dengan kerabat dan tetangga, hingga menunda kegiatan silaturrahmi ke luar daerah sementara waktu hingga situasi memungkinkan.
"Jaga kondisi tubuh jangan banyak begadang, perbanyak istirahat, kerjakan apa yang perlu dikerjakan. Makan makanan yang sehat dan bergizi, serta tidak usah bepergian kalau memang tidak perlu termasuk silaturrahmi ke saudara juga sementara ditahan dulu," harapnya. (Sam)