Berita Semarang

Perguruan Tinggi di Semarang Bersiap Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka

Penulis: m zaenal arifin
Editor: sujarwo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rektor USM, Andy Kridasusila, memberikan sambutan dalam seminar hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang digelar secara virtual, Rabu (3/2/2021).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berbagai perguruan tinggi di Kota Semarang bersiap menerapkan kebijakan baru yaitu Merdeka Belajar yang telah dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim.

Di antaranya Universitas Semarang (USM). Rektor USM, Andy Kridasusila mengatakan, akan langsung menerapkan kebijakan berupa kurikulum Merdeka Belajar pada September 2021 mendatang atau mulai semester ganjil tahun akademik 2021/2022.

"Semua perguruan tinggi mengupayakan bisa segera merealisasikan kebijakan tersebut. Nah di USM, keputusan dari Yayasan Alumni Undip, memutuskan agar mengikuti dan segera menerapkan kebijakan tersebut. Kami sudah finalisasi terkait panduannya," kata Andy, Jumat (5/2/2021).

Andy mengutarakan, sejak dicanangkan oleh Mendikbud, penerapan kebijakan Merdeka Belajar masih ditoleransi sampai 2 tahun maksimal tahun akademik 2022/2023.

Nantinya, para mahasiswa akan menjalani tiga semester di luar prodi yang ditempuh. Dua semester ditempuh mahasiswa di luar perguruan tinggi dan satu semester ditempuh di perguruan tinggi yang sama namun di prodi lain.

"Pelaksanaannya nanti akan luar biasa dampaknya. Karena mahasiswa sejak semester 1-4 akan menimba ilmu terkait kompetensi dan semester 5-7 akan beraktivitas untuk mengimplementasikan ilmu yang didapatkan pada semester sebelumnya," paparnya.

Dengan begitu, pihaknya akan fokus pada pencapaian-pencapaian kompetensi keilmuan mahasiswa. Menurutnya, hasilnya akan sangat luar biasa untuk spesialisasi kompetensi tertentu.

Untuk menuju Merdeka Belajar, Andy mengungkapkan, telah bekerjasama dengan banyak stakeholder. Ia mencontohkan untuk Prodi S1 Pariwisata, USM telah bekerjasama dengan 20 industri atau perusahaan yang terkait kepariwisataan.

Kemudian, Prodi S1 Teknik Sipil, telah menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan konstruksi agar bersedia menerima para mahasiswa USM dalam mengaplikasikan ilmu dan merasakan pengalaman lapangan secara langsung.

"Karena dua semester itu pengalaman di luar kampus, maka kami harus banyak menjalin kerjasama. Semua Prodi saat ini sudah siap. Saat ini mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021 sudah mengacu kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka," jelasnya.

Universitas Negeri Semarang (Unnes) juga terus bersiap menjalankan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka tersebut. Untuk itu, Unnes memperkuat kerjasama dengan empat institusi dan perguruan tinggi lain yang ditandai penandatanganan nota kesepakatan kerjasama, beberapa waktu lalu.

Keempatnya yaitu Southeast Asian Ministers Of Education Organization Regional Centre For Quality Improvement For Teachers and Education Personnel In Language (SEAQIL), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Hendi Pratama mengatakan, kerjasama ini merupakan media nyata dalam memajukan pendidikan di Indonesia dan mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

"Kerjasama ini untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang pendidikan, pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, program mahasiswa, dan kualitas kecakapan profesional serta kepemimpinan," katanya.

Hendi menambahkan, SEAQIL merupakan salah satu pusat dari Organisasi Kementerian Pendidikan se Asia Tenggara yang berfokus pada peningkatan kualitas guru bahasa dan tenaga kependidikan. Nantinya kualitas guru bahasa dan tenaga kependidikan di Asia Tenggara juga akan menyelaraskan program dan revitalisasi kurikulum abad 21.

"Dengan kerjasama ini diharapkan dapat membantu proses peningkatan kompetensi guru dan mahasiswa khususnya di Unnes," harapnya. (*)

Berita Terkini