Berita Viral

Profil dan Biodata Moeldoko Ketua Umum Demokrat Hasil KLB Sibolangit Sumatera Utara

Penulis: Ardianti WS
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Profil dan Biodata Moeldoko Ketua Umum Demokrat Hasil KLB Sibolangit Sumatera Utara

TRIBUNJATENG.COM- Biodata Moeldoko Ketua Umum Demokrat hasil KLB di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Namun saat pembacaan keputusan tersebut, Moeldoko belum datang.

Alhasil, satu di antara panitia menelepon Moeldoko dan meminta persetujuannya.

"Bapak Moeldoko yang terhormat, kami sepakat Bapak sebagai Ketua Demokrat," ujarnya.

Mendengar hal tersebut, Moeldoko pun memberikan tiga pertanyaan sebelum menerima amanah tersebut.

Ia meminta kader untuk serius mendukungnya.

"Walaupun secara aklamasi memberikan kepercayaan kepada saya, tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua," ujarnya lewar telepon.

Kemudian karena para peserta KLB serius untuk mendukung, Moeldoko pun menerima.

"Baik, saya terima menjadi Ketua Umum Demokrat," ujarnya.

Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan pada Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Nama Moeldoko kini menjadi perbincangan hangat lantaran menjadi Ketua Demokrat Hasil KLB.

Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko lahir di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 8 Juli 1957.

Dia menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia sejak 17 Januari 2018 pada Kabinet Kerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pada 23 Oktober 2019, ia ditunjuk kembali menjadi Kepala Staf Kepresidenan pada Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Ia pernah menjabat sebagai Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015.

Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak 20 Mei 2013 hingga 30 Agustus 2013.

Ia adalah KSAD tersingkat dalam sejarah militer di Indonesia seiring pengangkatan dirinya sebagai panglima.

Sidang Paripurna DPR-RI pada tanggal 27 Agustus 2013 menyetujui jenderal asal Kediri tersebut sebagai Panglima TNI baru pengganti Laksamana Agus Suhartono.

2. Jejak karir

Moeldoko merupakan alumnus Akabri tahun 1981 dengan predikat terbaik dan berhak meraih penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa.

Selama karier militernya, Moeldoko juga banyak memperoleh tanda jasa yaitu Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya.

Kemudian Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satya Lencana Dharma Santala, Satya Lencana Kesetiaan XXIV tahun, Satya Lencana Kesetiaan XIV tahun, Satya Lencana Kesetiaan VIII tahun, Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Wira Dharma, dan Satya Widya Sista.

Operasi militer yang pernah diikuti antara lain Operasi Seroja Timor-Timur tahun 1984 dan Konga Garuda XI/A tahun 1995.

Ia juga pernah mendapat penugasan di Selandia Baru (1983 dan 1987), Singapura dan Jepang (1991), Irak-Kuwait (1992), Amerika Serikat, dan Kanada.

Pada 15 Januari 2014, Moeldoko meraih gelar doktor Program Pascasarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia, dengan desertasinya berjudul "Kebijakan dan Scenario Planning Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Indonesia (Studi Kasus Perbatasan Darat di Kalimantan)". Ia lulus dan mendapatkan gelar tersebut dengan predikat sangat memuaskan.

3. Terjun ke politik

Usai pensiun dari militer, Moeldoko sempat menjajaki ranah politik praktis.

Dia tercatat masuk ke dalam jajaran pengurus Partai Hanura pimpinan Oesman Sapta Odang pada 2016.

Di Partai Hanura, Moeldoko tercatat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Hanura.

Dia mendampingi Jenderal TNI (Purn) Wiranto yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina.

Karier politiknya kini merambah kabinet dan masuk Istana Kepresidenan.

Pada Rabu (17/1/2018), Moeldoko ditunjuk sebagai Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Teten Masduki.

4. Dekat dengan SBY

Saat SBY menjabat Presiden RI, Moeldoko diangkat jadi Panglima TNI.

Bahkan, Moeldoko kala itu mengusulkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat anugerah Jenderal Besar.

Hal ini, menurutnya, bisa dilihat atas semangat Presiden SBY untuk membangun kekuatan TNI yang handal.

Dia tegaskan, tidak salah penghargaan jenderal besar diberikan kepada Presiden SBY.

Apalagi, selama Periode kepemimpinan SBY sebagai Presiden, TNI bisa meningkatkan kemampuan dan banyak mencapai kemajuan.

Berikut perjalanan karier Moeldoko dikutip dari Litbang Kompas:

PENDIDIKAN:

Umum:
- Akabri ( 1981 )

Khusus :
- Susarcab
- Suslapa Inf
- Seskoad
- Sesko TNI
- Susdanrem
- Susstrat Perang Semesta
- Lemhanas RI

PERJALANAN KARIER :

TNI
Jabatan:
- Danton 1A Yonif Linud 700/BS
- Danki-A Yonif Linud 700/BS
- Kasi-2/Ops Yonif Linud 700/BS
- Pasi Ops Dim 14-08/BS
- Kasi 2/Brigif-1 PIK/JS Dam Jaya
- Wadanyonif 202/TM Brigif -1 PIK/JS Dam Jaya
- Danyonif 202/JY Brigif -1 PIK/JS Dam Jaya
- Dandim 0501/JP BS Dam Jaya
- Sespri Wakasad
- Pabandya-3/Ops/ PB- V/Sopsad
- Danbrigif-1 PIK/JS Dam Jaya
- Asops Kasdam VI/TPR
- Dirbindiklat Pussenif
- Danrindam VI/TPR
- Danrem 141/TP Dam VII/WRB
- Pati Ahli KSAD Bidang Ekonomi
- Dirdok Kodiklat TNI AD Kasdam Jaya
- Panglima Divisi Infanteri 1/Kostrad
- Panglima Kodam XII/Tanjungpura
- Panglima Kodam III/Siliwangi
- Wakil Gubernur Lemhannas
- Wakil KSAD
- KSAD
- Panglima TNI

PENGHARGAAN:
- Satya Lencana Kesetiaan VIII, XVI, XXIV tahun
- Satya Lencana Santi Dharma
- Satya Lencana Seroja
- Tanda Jasa dari PBB
- Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
- Ops Timtim
- Konga Garuda XI-A

Harta Kekayaan

Sebagai satu di antara pejabat negara, Moeldoko wajib menyerahkan laporan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setiap tahun.

Kemudian oleh lembaga anti-rasuah itu, laporan harta kekayaan diunggah di situs resmi elhkpn.kpk.go.id dan dapat dilihat secara luas oleh masyarakat.

Dari laporan paling terakhir yang diserahkan pada 30 Maret 2020, diketahui Moeldoko memiliki harta kekayaan yang mencapai Rp 46.137.114.631.

Rinciannya, ia memiliki 11 bidang tanah yang berada di Bogor, Jakarta Timur, Pasuruan, hingga Surabaya dengan nilai Rp 33.431.000.000.

Sementara itu, Moeldoko juga hanya memiliki satu unit kendaraan senilai Rp 200 juta yaitu Toyota Camri tahun 2012.

Aset lain yang dipunyai Moeldoko adalah kas dan setara kas sebesar Rp 6.694.614.631 serta harta lainnya Rp 5.607.500.000.

Moeldoko tak memiliki utang sama sekali sehingga tidak mengurangi jumlah asetnya.

Berita Terkini