Berita Internasional

Meghan Markle & Pangeran Harry Dianggap Telah Jatuhkan Bom ke Kerajaan Inggris

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar yang dirilis Harpo Productions memerlihatkan dari kiri Pangeran Harry, Meghan Markle, dan Oprah Winfrey. Wawancara Oprah with Meghan and Harry. A CBS Primetime Special disiarkan pada 7 Maret 2021 di Amerika Serikat.

TRIBUNJATENG.COM, LONDON - Meghan Markle dan Pangeran Harry dianggap sudah menjatuhkan bom ke keluarga Kerajaan Inggris, setelah menghadiri wawancara dengan Oprah Winfrey.

Berdasarkan laporan media setempat, wawancara itu diyakini akan memberikan kerusakan pada keluarga kerajaan.

Pihak CBS menayangkan wawancara berdurasi dua jam itu pada Minggu waktu setempat (7/3/2021) di Amerika Serikat (AS).

Gambar yang dirilis Harpo Productions memerlihatkan dari kiri Pangeran Harry, Meghan Markle, dan Oprah Winfrey. Wawancara Oprah with Meghan and Harry. A CBS Primetime Special disiarkan pada 7 Maret 2021 di Amerika Serikat. (AP PHOTO/HARPO PRODUCTIONS/Joe Pugliese)

Baca juga: Paman Nadya Arifta Geram Keponakan Dituding Rebut Kaesang, Ibunda Felicia Disebut Sok Majikan 

Baca juga: Meghan Markle Sebut Kate Middleton yang Membuatnya Menangis Sejak Awal Pernikahan

Baca juga: Meghan Markle Sebut Bukan Ratu Elizabeth II yang Persoalkan Warna Kulit Anak Pangeran Harry 

Baca juga: Kata Cita Citata yang Terseret Aliran Dana Bansos Kemensos: Kita Tidak Tahu-menahu

Kepada Oprah, Pangeran Harry dan Meghan Markle mengungkapkan berbagai momen kesulitan yang mereka alami.

Bahkan, Meghan mengaku dia sampai berpikiran ingin bunuh diri selama menjadi bangsawan Kerajaan Inggris.

The Daily Telegraph memberitakan, pasangan yang menikah pada 2018 itu "menjatuhkan bom yang cukup menghancurkan sebuah armada".

Foto romantis Pangeran Harry dan Meghan Markle (Samir Husein)

"Kemungkinan, seperti yang ditakutkan banyak orang, memberi kerusakan ke keluarga kerajaan," ulas The Telegraph.

The Times menulis "Apa pun yang dinanti kerajaan dari wawancara ini, jelas yang didapatkan sangat buruk".

Chris Ship, editor kerajaan di ITV, mengaku dia sempat "mati rasa sesaat" saat menonton wawancara tersebut.

Ship menerangkan, pasangan bergelar Duke dan Duchess of Sussex itu seperti mengisi penuh pesawat pengebom B-52.

"Mereka kemudian menerbangkannya ke Istana Buckingham, dan menjatuhkan bom ke atasnya," ulas Ship.

Buckingham Palace ()

Dilansir AFP Senin (8/3/2021), Buckingham kini menghadapi dua pertanyaan serius buntut pengakuan blak-blakan mereka berdua.

Pertama adalah tudingan rasialis setelah Meghan mengaku kerajaan khawatir anaknya, Archie, bakal berkulit gelap.

Kemudian kedua adalah isu bahwa Meghan mengaku dia berniat bunuh diri, dan tak ada satu pun di kerajaan yang membantunya.

Meghan Markle menggendong anaknya, Archie. (Splash News/ Max Mumby via The Sun)

"Obsesi diri"

Dari berbagai serangan ke kerajaan, The Telegraph mencatat nenek Pangeran Harry, Ratu Elizabeth II, tak tersentuh.

Meski begitu, Ship menerangkan dengan kritikan pasangan itu ke keluarga, jelas mereka juga mengkritik Ratu.

Ratu Elizabeth II dari Inggris berpose di sebuah meja di Kamar 1844 di Istana Buckingham, London, pada 13 Desember 2017 setelah merekam siaran Hari Natalnya ke Persemakmuran. (John Stillwell / POOL / AFP)

The Times menulis bagaimana pasangan itu menulis "narasi baru", dengan kritikan pun juga berdatangan.

The Daily Mail, yang selama ini vokal mencibir Meghan Markle, mengutip pakar kerajaan Robert Johnson.

Si pakar berujar bahwa tindakan keduanya adalah bentuk "obsesi diri". "Sudah jelas mereka hanya memanjakan diri sendiri," kritiknya.

Selain itu, media Inggris juga mempertanyakan ranah lain seperti pengakuan Meghan anaknya tak bisa jadi pangeran karena warna kulitnya.

Foto tertanggal 9 Maret 2020 menunjukkan keluarga Kerajaan Inggris yakni Pangeran Charles (depan), diikuti oleh Pangeran William dan Kate Middleton, lalu Pangeran Harry dan Meghan Markle, saat beranjak pulang dari Biara Westminster, London. (AP/PHIL HARRIS)

The Times mengulas, Archie jelas tidak bisa jadi pangeran karena ayahnya bukan pewaris takhta Kerajaan Inggris.

Sebagai informasi, Pangeran Harry berada di urutan keenam setelah ayahnya Pangeran Charles, kakaknya, Pangeran William beserta tiga anaknya.

Pangeran Charles saat kunjungannya ke London Transport Museum di London pada 4 Maret 2020 (Victoria Jones / POOL / AFP)

Lain cerita jika Pangeran Charles menggantikan ibunya sebagai Raja Inggris, sehingga Archie bisa menjadi pangeran.

Pakar kerajaan lain Robert Hardman kepada radio BBC berkata, sebenarnya Archie sudah ditawari gelar Earl of Dumbarton, namun ditolak.

Undur diri dari anggota senior Kerajaan Inggis, patung Meghan Markle tak lagi dipajang di museum lilin Madam Tussauds. (Madam tussauds London)

Hardman melanjutkan, pengakuan itu jelas menonjok keluarga kerajaan, yang sampai saat ini belum berkomentar.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pangeran Harry dan Meghan Markle Dianggap Sudah Jatuhkan Bom ke Kerajaan Inggris

Berita Terkini