Berita Internasional

Rekaman Pilot Israel Batalkan Serangan Udara di Gaza Setelah Lihat Keberadaan Anak-Anak Dirilis IDF

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potongan gambar dari video yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memperlihatkan momen pilot membatalkan serangan udara setelah melihat keberadaan anak-anak di Gaza.(ISRAEL DEFENCE FORCE via The Sun)

TRIBUNJATENG.COM, GAZA CITY - Puluhan bombardir udara diluncurkan oleh "Negeri Zionis" sejak konfliknya melawan Hamas pecah pada 10 Mei.

Seorang pilot Israel disebut membatalkan serangan udara di Gaza, setelah melihat keberadaan anak-anak.

Tampak dalam rekaman yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel (IDF), seorang pilot tengah mencari keberadaan milisi Hamas.

Baca juga: Dandim VS Ketum GNPK RI Basri Budi Utomo, Ditahan Kejari Tegal: Saya Bukan Bajingan

Baca juga: Ada Foto dan Video Porno dalam Konferensi Pers Mantan Pimpinan KPK, ICW Beberkan Ada Upaya Peretasan

Baca juga: Heboh Orangtua di Temanggung Simpan Mayat Anak Perempuan di Kamar, Tersisa Kulit dan Tulang

Baca juga: Kronologi Lengkap : Pelarian Pembunuh Sadis Dua Wanita di Kendal, Pesan Rental Mobil Pakai HP Korban

"Periksa jika ada anak-anak di sana. Saya seperti melihat mereka," ujar pusat komando seperti diberitakan The Sun Senin (17/5/2021).

Si pilot menjawab, pergerakan mereka terlalu cepat sehngga tidak bisa disimpulkan jika mereka anak-anak.

Operator dari pusat komando mengatakan, mereka harus membatalkan serangan udara jika terdapat anak kecil.

Pilot kemudian menerangkan setelah melakukan pengamatan ulang, dia mengonfirmasi keberadaan anak-anak.

"Kami menduga ada anak-anak. Kami tidak bisa melanjutkannya jika mereka masih berada di sana," jelas operator.

Saat video itu dirilis, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan 197 orang tewas dalam konflik, 58 di antaranya adalah anak.

IDF mengeklaim, sebanyak 2.800 roket sudah ditembakkan faksi Palestina tersebut ke wilayah Israel.

 
Roket itu jatuh di Beersheba dan Ashelon, dengan jet tempur membalas dan menghancurkan "target teroris".

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan, mereka akan meneruskan operasi "dengan kekuatan penuh".

"Kami akan bertindak, selama yang dibutuhkan, untuk memulihkan ketenangan dan ketertiban. Ini butuh waktu," kata dia.

IDF menerangkan, mereka hanya menargetkan terowongan yang dipakai milisi dan tak berniat menyasar warga sipil.

Sementara Hamas menuding yang dilakukan IDF merupakan "pembunuhan berencana". (*)

Halaman
12

Berita Terkini