TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pergerakan saham emiten PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM pada penutupan perdagangan Bursa pada Jumat (28/5), anjlok sebesar 3,25 persen ke level Rp 3.270.
Hal itu bersamaan dengan pengumuman penunjukan Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank menjadi Komisaris Telkom.
Analis Pasar Modal Riska Afriani membenarkan saham TLKM merosot karena perubahan manajemen yang dihelat saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan.
"Melihat penurunan harga saham, saya melihat ini ada pengaruh dari perombakan manajemen TLKM," katanya, kepada Kompas.com, Minggu (30/5).
Padahal, menurut dia, kinerja manajemen yang sebelumnya terbilang cukup baik. Malah, di tengah pandemi covid-19, manajemen sebelumnya masih dapat mempertahankan laba bersihnya.
Sepanjang 2020, Telkom mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 20,8 triliun. Jumlah itu tumbuh double digit sebesar 11,5 persen dibandingkan dengan 2019. Tercatat pula, total pendapatan sebesar Rp 136,46 triliun, tumbuh 0,7 persen dibandingkan dengan 2019.
"Banyak strategi-strategi direksi sebelumnya yang ingin mengembangkan digitalisasi. Ini disambut baik oleh market. Namun karena adanya perubahan manajemen, tentunya akan ada penyesuaian kembali untuk membentuk goals TLKM dalam 5 tahun ke depan," sebut Riska.
Terlebih lagi, dia menambahkan, anjloknya saham TLKM itu juga dipengaruhi pro dan kontra hadirnya Abdee Slank sebagai Komisaris.
"Terlepas dari itu, kita melihat juga adanya pro kontra dipilihnya Abdee Slank. Karena seorang Komisaris Independen memiliki peran penting dalam hal pengawasan khususnya mewakili kepentingan publik," ujar Riska.
Meski demikian, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menilai, Abdee memiliki kompetensi untuk menjabat sebagai Komisaris Telkom.
"Abdee itu bukan hanya seorang musisi. Dia itu penggerak banyak hal dan sudah terlibat dibanyak hal terkait dunia usaha, dia punya perusahaan-perusahaan," terangnya.
Menurut dia, setiap orang memiliki banyak sisi, tetapi masyarakat saat ini menilai Abdee hanya sebagai personel grub band Slank yang tidak memiliki latar belakang dunia usaha.
"Sering kita terjebak dengan cara pandang hanya melihat satu sisi yang terlihat. Misalnya, saya terlihat sebagai ekonom, padahal saya juga menggarap pendidikan, aktivis seni, tapi itu kan tidak terlihat," paparnya.
Piter pun tak setuju dengan pandangan penempatan Abdee sebagai Komisaris Telkom adalah balas jasa Presiden Joko Widodo karena pernah dibantu Abdee saat pemilihan presiden.
"Bukan balas jasa, Pak Jokowi lebih percaya dan yang bersangkutan mampu dengan latar belakang yang dia miliki," tuturnya.