TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Pusat perbelanjaan atau mal terpaksa tutup selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang diterapkan mulai hari ini, Sabtu (3/7) hingga 20 Juli 2021.
Kebijakan itu diprediksi akan memberatkan keuangan manajemen pusat belanja atau mal. Pasalnya, mal masih harus tetap buka, mengingat pada periode tersebut sejumlah gerai seperti supermarket dan apotik tetap bisa beroperasi secara terbatas.
“Kami terpaksa harus beroperasional sebagian sesuai dengan peraturan yang sudah diterbitkan tersebut,” ujar Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta, Ellen Hidayat, Jumat (2/7).
Selain membebani biaya manajemen mal, ia meyakini, pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan toko yang tidak dapat beroperasi menjadi suatu hal yang tak terhindarkan, karena tidak mendapat pemasukan dari penjualan.
"Sejumlah gerai terpaksa harus merumahkan para karyawan akibat terbatasnya gerai yang diizinkan beroperasi," katanya.
Berdasarkan aturan PPKM Darurat, hanya 10-18 persen toko yang bisa beroperasi karena masuk dalam kategori kebutuhan dasar, seperti toko swalayan modern (supermarket), farmasi, dan makanan minuman yang melayani pembelian dibawa pulang (take away) dan sistem antar (delivery).
“Dengan adanya PPKM Darurat tersebut, tentunya mereka dan pusat belanja harus merumahkan para karyawannya atau melakukan pengurangan tenaga kerja," papar Ellen.
APBI DKI Jakarta mengaku siap melaksanakan aturan pembatasan kegiatan yang diterapkan guna menekan laju penyebaran covid-19 itu. Ellen berharap, setelah berakhirnya PPKM Darurat pada 20 Juli, pusat perbelanjaan atau mal dapat beroperasi kembali.
“Kami hanya berharap pandemi covid-19 cepat berlalu, dan pemerintah dapat lebih cermat dan tepat sasaran untuk mengetahui dan menangani penyebaran covid-19,” ucapnya.
Matahari tutup
Adapun, PT Matahari Department Store Tbk terpaksa menutup 89 gerai imbas dari kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali. Hal itu diungkapkan Corporate Secretary and Legal Director Matahari, Miranti Hadisusilo.
Akibat kebijakan itu, menurut dia, seluruh karyawan harus dirumahkan hingga gerai kembali dibuka.
“Benar, karyawan dirumahkan, tidak ada yang di-PHK,” katanya, kepada Tribunnews.com, Jumat (2/6).
Miranti menjelaskan, upah pekerja tetap akan diterima utuh meski dirumahkan sementara.
“Karyawan tetap menerima gajinya secara penuh atau tidak ada pemotongan gaji,” lanjutnya.
CEO Matahari Department Store, Terry O'Connor menyatakan, penutupan 89 gerai selama PPKM Darurat itu diperkirakan bakal menurunkan pendapatan perusahaan hingga 56 persen pada Juli 2021.
Saat ini total gerai Matahari Departement Store di seluruh Indonesia berjumlah 148 gerai.
"Gerai Matahari di Jawa dan Bali saat ini terdapat 89 gerai yang berkontribusi sebesar 56 persen dari pendapatan perusahan. Sangat buruk ketika perusahaan mengalami kehilangan pendapatannya 56 persen," katanya, secara virtual, Kamis (1/7).
Terry mengungkapkan, pihaknya juga telah bersiap jika PPKM ini akan diperpanjang hingga Agustus, mengingat Covid-19 varian Delta tercatat enam kali lebih mudah menular dibandingkan dengan varian Alpha.
Terkait dengan kebijakan tersebut, Terry meminta kepada pemerintah untuk memberikan dukungan kepada para pelaku retail. Sebab, dia menambahkan, selama ini perusahaan retail sudah terpukul dan turut mengeluarkan biaya tambahan selama pandemi covid-19.
"Kami butuh support dari pemerintah terkait dengan biaya, agar sektor industri ini bisa bertahan. Saat pandemi kami juga mengeluarkan biaya tambahan, seperti perlengkapan protokol kesehatan, sanitasi, vaksinasi dan kebutuhan healthcare,” terangnya.
Sebelumnya, emiten ritel itu juga menutup 100 gerai yang terdampak kebijakan Pengetatan PPKM berskala mikro pada 22 Juni 2021. "Sebanyak 71 gerai berada di Jawa, 19 gerai di Sumatera, empat gerai di Kalimantan, dan lainnya di luar wilayah tersebut," mengutip keterbukaan informasi perseroan.
Matahari dengan total 148 gerai di seluruh Indonesia saat kebijakan PPKM berskala mikro terkena imbas pengurangan jam operasional, di mana beberapa gerai harus tutup pukul 18.00.
“Sekitar 30 persen dari total gerai terdampak atas pembatasan kunjungan mal atau pengalihan lalu lintas jalan. Sementara itu, di sisi lain, pembatasan kapasitas peritel makanan dan minuman yang mengurangi kunjungan ke mal berdampak pada 42 persen dari total gerai," papar keterangan tersebut. (Kompas.com/Rully R Ramli/Kiki Safitri/Tribunnews/Reynas Abdila)
Baca juga: Jadwal Pelayanan Donor Darah PMI Kota Semarang dan Sekitarnya Hari Ini Sabtu 3 Juli 2021
Baca juga: Hotline Semarang : Kenapa Ada Rambu Dilarang Masuk di Jalan Wotgandul Timur Tapi Dilanggar
Baca juga: Diwarnai Kartu Merah dan Gol Chile yang Dianulir, Brasil Melaju ke Semifinal Copa America 2021
Baca juga: Manfaat Jahe Merah Bagi Kesuburan Pria Serta Resep Ramuannya