TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tender konstruksi pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen seksi 1 yang semula direncanakan Agustus 2021 diperkirakan mundur hingga akhir tahun ini.
Direktur Utama (Dirut) PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), Mirza Nurul Handayani mengatakan mundurnya proses tender tersebut lantaran pihaknya masih harus menunggu persetujuan rencana teknis akhir di Bina Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Sehingga, tender diperkirakan mundur pada tri wulan empat yakni Oktober-Desember 2021.
Namun, proses pengadaan lahan masih terus dilanjutkan hingga dana talangan pengadaan lahan oleh pemerintah terserap habis.
"Sepertinya proses tender mundur pada triwulan 4. Karena masih nunggu persetujuan dari Bina Marga dan BPJT.
"Tapi pengadaan lahan tetap lanjut sampai dana talangan terserap habis," katanya, Rabu (11/8/2021).
Mirza mengatakan, saat ini progres pengadaan lahan telah memasuki pembayaran Uang Ganti Rugi (UGR) tahap 2 di Desa Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Sleman.
Di tahap 2 tersebut ada sebanyak 95 bidang dengan luasan mencapao 31.653 meter persegi, dan jumlah nominalnya mencapai Rp101,428 miliar.
Sedangkan pada tahap 1 lalu, total lahan yang dibebaskan sebanyak 36 bidang dengan luasan 11.259 meter persegi, dan total anggaran yang nantinya dikeluarkan mencapai Rp62,182 miliar.
"Jadi kalau ditotal ada 131 bidang, dengan luasan 42.912 meter persegi dan jumlah anggaran yang terserap sebesar Rp163,613 miliar," terang dia.
Ia menjelaskan, total alokasi dana yang diberikan pemerintah untuk proses pembayaran UGR sebesar Rp365 miliar.
Dari perkembangan sejauh ini, pihak PT JJB sudah menyalurkan anggaran UGR tersebut sebesar Rp163 miliar.
Rencananya, lanjut Mirza, tanggal 19 dan 20 Agustus 2021 pihaknya kembali membayarkan UGR sebesar Rp164 miliar untuk tahap selanjutnya.
"Tanggal 19 dan 20 Agustus pembayaran lagi, totalnya Rp164 miliar," paparnya.
Ketua Kimisi C DPRD DIY Arif Setiadi menuturkan, pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen diharapkan memberikan dampak positif bagi maayarakat sekitar.
Disinggung mengenai proses pembangunannya, Arif mengatakan pihaknya memaklumi apabila proses tender terkendala jalannya.
"Kami harap pembangunan itu dapat berdampak positif bagi masyarakat. Berkaitan prosesnya ya semua tahu sekarang masih dalam pandemi ya," tegas dia.
Sebagai informasi jalan tol Yogyakarta-Bawen dibangun ke dalam enam seksi diantaranya sebagai berikut :
- Seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo sepanjang 8,25 Km
- Seksi 2 Banyurejo sampai Borobudur sepanjang 15,26 Km
- Seksi 3 dimulai dari Borobudur sampai Magelang sepanjang 8,08 Km
- Seksi 4 dimulai dari Magelang sampai Temanggung sepanjang 16,46 Km
- Seksi 5 dimulai dari Temanggung sampai Ambarawa sepanjang 22,56 Km, dan
- Seksi 6 dimulai dari Ambarawa sampai Bawen sepanjang 5,21 Km
Dalam pembangunannya, terdapat 5 Simpang Susun (SS) dan Junction Bawen yang akan terkoneksi dengan Jalan Tol Semarang-Solo
Simpang Susun terdiri dari :
1. SS Ambarawa
2. SS Temanggung
3. SS Magelang
4. SS Borobudur
5. SS Banyurejo yang terhubung dengan Junction Sleman Kec Melati, Kab Sleman, DI Yogyakarta yang akan terkoneksi dengan jalan tol Solo -Yogyakarta–YIA Kulon Progo.
Dari data PT JJB, disebutkan jalan tol Yogyakarta–Bawen akan dibangun dengan 2x2 lajur dengan lebar lajur 3,6 m.
Selain itu ada juga dibangun dengan desain struktur at grade sepanjang 69,68 Km dan struktur elevated sepanjang 6,15 Km di Ring Road Barat Jogja tepatnya di atas selokan Mataram.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Tender Konstruksi Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 Mundur hingga Akhir Tahun