Bisnis

Jurus Jitu Irwan Hidayat Direktur PT Sido Muncul Bangkitkan Bisnis Masa Pandemi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur PT Sidomuncul Tbk Irwan Hidayat saat menjadi narasumber Tribun Forum bertajuk 'Bangkitkan Ekonomi di Tengah Pandemi' bersama Tribunjateng.com, secara virtual, Kamis (19/8/2021).

TRIBUNJATENG.COM - HARAPAN dan optimisme menjadi kunci keberhasilan bisnis, meski sedang dalam kondisi pandemi.

Adalah Direktur PT Sidomuncul Tbk Irwan Hidayat selalu menebarkan optimisme dan harapan tinggi agar bisnis ini terus berlangsung.

Tribun Forum bertema "Bangkitkan Ekonomi di Tengah Pandemi" menghadirkan keynote speaker Gubernur Ganjar dan host Pemred Tribun Jateng Erwin Ardian.

Sedangkan narasumber yaitu Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Bupati Demak Eisti'anah.

Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat, Plt Pemimpin BNI Wilayah 05 Semarang Indra Novianto, Rektor terpilih Unika Soegijapranata Ferdinand Hindiarto, dan Owner Manyung Bu Fat, Teguh Sutrisno.

Acara berlangsung lancar dan sukses ditonton banyak netizen secara live di media sosial Tribunjateng.

Pak Irwan bisa cerita kondisi bisnis saat pandemi ini?

Iya pada masa awal pandemi kami sempat terganggu laju bisnisnya terutama dalam hal proses distribusi.

Meski memang bisnis PT Sidomuncul Tbk ini cocok dalam situasi pandemi.

Bisnis itu kunci pertama bisa menjaga kelangsungan.Itu produk jamu masuk ke distributor semula konvensional jadi terganggu. Lalu kami berhasil mengatasi dengan melakukan transisi ke online, namun yang lebih dari itu adalah punya harapan.

Faktor lain yang juga menentukan adalah pebisnis agar tetap bisa survive musti dapat menjaga daya beli masyarakat di tengah situasi pandemi.

Kemudian, didukung juga dengan infrastruktur wilayah yang memadai.

Selebihnya menjaga mutu atau kualitas produk secara baik mulai proses produksi sampai kepada konsumen.

Kenapa berani buka hotel di Semarang?

Bisnis ini semua masalah daya beli, tidak ada bisnis tanpa itu.

Kami saat buka hotel di Semarang banyak yang tanya kok tidak di Bali, dan ini pas pandemi. Ya saya punya prinsip, arena hidup harus berlangsung, tidak bisa ditunda.

Bagaimana potensi bisnis di Jateng?

Iya Jateng ini punya masa depan bisnis yang baik, terutama Kota Semarang dengan sejumlah infrastruktur pendukungnya. Dengan beberapa hal itu, diyakini bisnis dapat berjalan.

Termasuk potensi jamu herbal?

Tentu. Pebisnis jamu herbal optimistis dengan potensi yang dimiliki Jawa Tengah. Selain pangsa pasar sangat besar ketimbang obat, diprediksi Indonesia di tahun 2030 tidak banyak orang sakit.

Kenapa bisa begitu Pak?

Sudah kelihatan. Jamu herbal ini market sizenya lebih gedhe ketimbang obat kimia. Karena obat hanya diminum ketika orang sakit. Tapi saat sehat, jamu bisa jadi makanan, suplemen, pendamping obat. Jadi market share harusnya lebih besar sekira 80 persen market size sekarang.

Kaitan dengan UMKM bagaimana?

Kondisi dapat membantu kelangsungan UMKM sehingga bisa bangkit. Investor banyak yang masuk Indonesia membangun prosesor sedang pabrik jamu bisa membeli bahan dari UMKM. Begitu ya, selalu punya harapan dan optimistis. (ris)

Berita Terkini