AC Milan

Ibrahimovic: Saya seperti Benjamin Button, Mengawali Karier di Usia Tua dan Mati Muda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zlatan Ibrahimovic mencetak gol di San Siro

TRIBUNJATENG.COM - Zlatan Ibrahimovic melontarkan sebuah guyonan yang sepertinya bukan candaan belaka.

Bintang AC Milan itu tetap berada di levelnya meskipun sudah tak lagi muda.

“Saya tidak tua, saya seperti Benjamin Button, saya mengawali karier di usia tua dan mati muda,'' Ucap Zlatan sambil tertawa saat wawancaranya bersama Milan TV.

Baca juga: Hasil Liga Inggris: Liverpool Vs Manchester City Berakhir Imbang 2-2

Zlatan baru saja berusia 40 tahun pada Minggu, (3/10/2021).

Dengan usianya, ia menjadi pemain tertua ketiga di Liga Italia 2021/2022.

Hanya ada Gianluigi Buffon (43) dan Gianluca Pegolo (40 tahun 7 bulan) yang berumur lebih tua dari pemain asal Swedia tersebut.

Namun mereka berdua adalah seorang seorang kiper, mobilitas mereka di lapangan tentunya berbeda dengan Zlatan.

Zlatan yang bermain sebagai seorang goal getter berhasil membuktikan bahwa pertambahan usia tak terlalu berpengaruh dalam karirnya.

Apa yang Zlatan tunjukkan di lapangan bersama Milan adalah sebagai bukti bahwa dirinya belum habis.

Semenjak kembali bermain untuk Rossoneri pada Januari 2020, Ibrahimovic seperti menjadi juru selamat.

Milan yang sebelum kedatangannya masih terseok-seok, dibawanya menjadi tim yang berada di level mereka.

Pembuktian Zlatan

“Saya datang ke sini untuk membawa Milan kembali ke level mereka, di mana mereka sepantasnya berada.

Di kepala saya, tujuan kami adalah selalu untuk menang,” Ucap Zlatan Ibrahimovic di awal kedatangannya bersama Milan.

Saat usianya 38 tahun, Zlatan memutuskan untuk kembali bermain bersama Milan pada musim 2019/2020, saat itu, ia didatangkan Milan dari LA Galaxy secara gratis.

Pria dengan tinggi 195 cm ini meneken kontrak berdurasi 6 bulan dengan opsi perpanjangan satu musim bersama Rossoneri.

Sebelum Zlatan datang, Milan adalah tim yang tercecer diperingkat ke-11 Liga Italia di musim 2019/2020.

Hadirnya Juru Gedor asal Swedia tersebut lantas diharapkan dapat mendongkrak posisi Milan agar naik dan bersaing di papan atas.

Dan benar saja, sejak kedatangan Zlatan, Milan berhasil tampil membaik hingga finis di urutan ke-6 klasemen akhir Liga Italia.

Dengan sumbangan 10 gol dan 5 asis dari 18 laga untuk Milan di Liga Italia, Zlatan mampu membawa Rossoneri kembali berkompetisi di liga Europa.

Lalu, di musim selanjutnya (2020/2021), prestasi lebih mentereng pun diukir.

AC Milan dibawanya kembali berkompetisi di Liga Champions setelah tujuh tahun lamanya.

Rossoneri mampu tampil bertaji dengan finish di peringkat kedua dibawah Inter Milan yang meraih Scudetto.

Zlatan yang saat itu berusia 39 tahun, memberi kontribusi 15 gol dan 2 assist dari 19 pertandingan bersama tim yang bermarkas di San Siro tersebut.

Usia Zlatan sekarang memang tidak lagi muda. Tapi, dengan rekam jejaknya sebagai bomber veteran yang tajam, tak berlebihan jika menaruh harapan kepada striker bernomor punggung 11 tesebut.

Gol-gol Zlatan banyak hadir jika melawan tim-tim papan bawah. Lalu jika melawan tim papan atas, keberadaan Zlatan terbukti bisa mendongkrak moral tim.

Zlatan bisa menjadi teladan bagaimana mengatasi tekanan dan bangkit dari keterpurukan, seperti yang Zlatan lakukan di musim 2019/2020, saat ia berhasil membawa Milan comeback melawan Juventus saat bertandang di Allianz Stadium.

Zlatan adalah bomber tersubur terakhir yang dimiliki Milan. Penyerang lain sili berganti didatangkan Rossoneri namun, tak ada satupun yang berhasil setajam dirinya.

Nama-nama seperti Giampaulo Pazzini, Mario Balotelli, Luiz Adriano, Fernando Torres, Alessandro Matri, Carlos Bacca, Patric Cutrone, Andre Silva, Gonzalo Higuain, hingga Krzysztov Piatek, tak ada yang berhasil menandingi gelontoran gol Zlatan untuk Milan.

Bahkan, sebelum Zlatan kembali bermain untuk Milan, dirinya masih menjadi top skor Rossoneri dalam dekade ini dengan torehan 42 gol, hanya Carlos Bacca yang mendekati torehan gol Zlatan dengan sumbangan 31 gol.

Dengan tambahan 28 gol di dua musim, total, Zlatan sudah mencetak 68 gol untuk Milan selama karirnya. Sebuah catatan yang mungkin akan sulit dipecahkan hingga dekade selanjutnya.

Dari rentetan hasil minor yang Milan alami dari musim ke musim, belasan striker yang didatangkan dengan sia-sia, Zlatan datang sebagai juru selamat dengan mengantar Milan berada di level yang sebenarnya.

“Usia hanya angka” itulah yang tertanam pada diri seorang Zlatan yang selama ini berhasil dibuktikannya.

Zlatan Lebih Tajam saat Berusia di Atas 30 Tahun

Dilansir transfermarkt, Zlatan lebih rajin mencetak gol saat berusia di atas 30 tahun. Sebelum menginjak usia 30, Zlatan tampil dalam 528 pertandingan di semua kompetisi dengan mengemas 232 gol. Dengan begitu, rata-rata gol per pertandingan Zlatan hanya 0,44.

Catatan itu melonjak hampir dua kali lipat setelah ia berusia 30 tahun. Dalam 10 tahun terakhir, Zlatan sudah melakoni 399 pertandingan dengan koleksi 319 gol. Rata-rata golnya pun menjadi 0,82 per pertandingan.

Zlatan memang bukan seorang pemain yang menjaga asupan makan dan nutrisi tubuhnya segila Cristiano Ronaldo.

Namun, kecintaan Zlatan terhadap dunia Olahraga bukan hanya datang dari Sepakbola saja, namun juga olahraga lain yaitu Taekwondo.

Sejak berusia 17 tahun, Zlatan sudah memegang sabuk hitam Taekwondo di Negara asalnya, Swedia.

Pemain kelahiran 3 Oktober 1981 tersebut, memiliki tempat latihan Taekwondo sendiri dirumahnya, yang membantu Zlatan menjaga kondisi fisiknya tidak hanya dari gym dan Sepakbola saja, namun juga lewat latihan Taekwondo yang sering dia pamerkan di akun Media Sosialnya.

Dilansir britishtaekwondo, Dengan berlatih Taekwondo, maka akan menguatkan otot-otot,tulang,tendon dan ligamen.

Dengan bertambahnya kekuatan otot, maka tenaga juga semakin kuat. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya stamina dalam tubuh.

Maka tak heran, mengapa Zlatan masih dapat bermain hingga usianya yang sudah menginjak kepala empat.

Pengalaman puluhan tahun berkarir di Sepakbola dengan kondisi fisik yang masih prima membuat Zlatan lebih matang bermain saat usianya diatas 30 tahun.

Tak heran, dapat dikatakan Zlatan lebih hebat bermain saat usianya diatas 30 tahun, dengan rata-rata gol 0,82 per laga yang hampir dua kali lebih produktif dari pada Zlatan muda.

Zlatan merupakan pemain yang doyan mengembara di liga-liga top Eropa. Memulai karir di Malmo, Zlatan direkrut Ajax Amsterdam pada 2001, disaat itulah namanya melejit hingga akhirnya dia memulai petualangan karirnya dengan bermain di liga Italia bersama Juventus, Inter Milan dan AC milan.

Sempat ke Barcelona ditahun 2009, Ibra kembali lagi ke Italia sebelum akhirnya pindah ke Prancis untuk membela Paris Saint Germain di tahun 2012.

Karirnya sempat meredup saat berkostum Manchester United karena cedera yang sering membelitnya, hingga akhirnya dia memilih hijrah ke MLS dengan membela LA Galaxy di usia 37 tahun.

Sempat diprediksi karir Zlatan akan habis disana, ia justru melejit dengan menyumbang 56 gol dari 52 pertandingan di MLS.

Hingga akhirnya dia datang di Milan dengan menjadi Juru Gedor utama dibawah asuhan Stefano Pioli dan berhasil membawa Milan pada level mereka yang seharusnya.

Tak heran jika Milan lebih memilih untuk memperpanjang kontrak Zlatan musim ini tanpa membeli striker baru.

Zlatan selama ini dikenal sebagai pesepakbola yang arogan dengan komentar sombong dan pedasnya. Seakan itulah yang menjadi jawaban dia mengapa dirinya tak ingin diremehkan.

Pemain berjuluk Ibrakadabra ini masih ingin membuktikan diri bahwa di usia yang tidak muda lagi, dirinya masih sanggup untuk tampil di level tertingginya bersama Rossoneri.

"Jadi menurut Anda saya sudah selesai, bahwa karier saya akan segera berakhir? Anda tidak mengenal saya! Sepanjang hidup saya, saya harus berjuang. Tidak ada yang percaya pada saya, jadi saya harus percaya pada diri saya sendiri," ujar Zlatan dilansir Football Italia. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Zlatan Ibrahimovic: Lebih Tajam di Usia Senja, Pembawa Berkah untuk AC Milan

Baca juga: Hasil Liga 1 2021 Persebaya vs PSIS, Mahesa Jenar Pertahankan Tim Tak Terkalahkan

Berita Terkini