Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Maulid Nabi

Pemerintah Geser Hari Libur Maulid Nabi, Pencari Kesempatan Harpitnas Gigit Jari

Pemerintah menggeser hari libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi tanggal 20 Oktober 2021.

ISTIMEWA
ilustrasi Kalender libur nasional. 

TRIBUNJATENG.COM - Pemerintah menggeser hari libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW.

Semestinya hari libur itu jatuh pada tanggal 19 Oktober 2021. 

Setelah digeser, hari libur menjadi tanggal 20 Oktober 2021.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mnegatakan ada alasan pergeseran hari libur itu.

Muhadjir mengatakan, pergeseran itu dilakukan untuk mencegah mobilitas masyarakat secara besar-besaran.

"Pertimbangan pemerintah menggeser hari libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW yakni untuk menghindari masa libur panjang dan mencegah pergerakan massa yang besar," kata Muhadjir di sela kegiatan jalan santai bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin di sekitaran Pangkalan Utama TNI AL, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikutip dari siaran pers, Senin (18/10/2021).

Menurut Muhadjir, apabila hari libur tetap pada hari Selasa, 19 Oktober, maka akan ada celah "hari kejepit nasional" pada hari Senin.

Hal tersebut berpotensi menimbulkan banyak masyarakat yang memilih izin tidak masuk pada Senin.

"Sehingga jika liburnya tetap di hari Selasa, maka akan banyak orang yang memanfaatkan hari Senin untuk izin tidak masuk," kata dia.

Pergeseran libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 712/2021, Nomor 1/2021, Nomor 3/2021 tentang Perubahan Atas Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 642/2020, Nomor 4/2020, Nomor 4/2020 tentang Hari libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2021.

Muhadjir mengatakan, berdasarkan pengalaman- pengalaman sebelumnya, setiap terjadi libur panjang akan diikuti pergerakan orang dalam jumlah besar dari satu tempat ke tempat yang lain.

Hal tersebut selalu diikuti dengan kenaikan kasus Covid-19.

Padahal, kata dia, saat ini kasus Covid-19 di Indonesia sedang melandai.

Muhadjir memastikan bahwa pemerintah tidak ingin bermain-main dalam menangani pandemi Covid-19 berdasarkan pengalaman-pengalaman yang sudah dialami.

"Kita tidak ingin main-main lagi, karena kita sudah pengalaman setiap kasus sudah turun kita membiarkan libur panjang tanpa adanya intervensi kebijakan, itu akan diikuti dengan kenaikan kasus," ujar dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved