TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Manajer Persiku Kudus, Ferdaus Ardyansyah marah dalam laga penyisihan grup A Liga 3 Jawa Tengah yang hanya mampu memetik satu poin.
Poin itu diperoleh setelah menahan imbang Persekap Pekalongan, dan sisa pertandingan lainnya Persiku selalu kalah.
Orang yang patut sangat marah dan kecewa itu saya. Karena praktis segalanya keperluan (Persiku-red) ditanggung saya pribadi," ujar dia.
Apalagi, timnya dari hari ke hari terus mengalami penurunan.
Bahkan pertandingan terakhir melawan BJL 2000 yang bukan tim unggulan pun tetap kalah.
Pada laga yang dilaksanakan di Stadion Mochtar Pemalang itu, Persiku Kudus kalah 2-1 melawan BJL 2000.
"Menurut saya pertandingan ini bukan persiku. Hari ini saya melihat sendiri dari hari ke hari semakin turun," ujarnya.
Pihaknya akan melakukan evaluasi kepada timnya setelah kembali ke Kabupaten Kudus.
Evaluasi akan dilaksanakan kepada pemain, pelatih dan ofisial yang terlibat dalam pertandingan.
"Nanti kami evaluasi semuanya secara internal dan eksternal," ujar dia.
Terkait kontrak pemain Mamadou Diallo yang terbilang mahal namun penampilannya yang dinilai kurang optimal di mata suporter.
Pihaknya hanya bisa pasrah atas hasil pertandingan tersebut.
"Nasi sudah menjadi bubur tidak bisa jadi nasi kembali. Apapun kritik, saran, dan masukan, kami terima," ucapnya.
Diketahui, dua tim yang lolos Grup A hanya PSIP Pemalang yang meraih 8 poin dari tiga kemenangan dan satu imbang.
Kemudian Persekap Pekalongan menjadi runner up grup dengan torehan dua kali menang dan dua kali imbang.
Persiku Kudus menjadi tim paling bontot berada di peringkat terbawah dari satu kali imbang dan tiga kali kalah. (raf)