Guru Berkarya

Menerapkan Mozaik dalam Mengenal Berbagai Jenis Binatang

Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yuhanit SPdAUD, Guru TK Handayani 04 Temuireng Kec Petarukan Kab Pemalang

Oleh: Yuhanit SPdAUD, Guru TK Handayani 04 Temuireng Kec Petarukan Kab Pemalang

POLA pembelajaran di berbagai daerah masih mengalami kesulitan dalam implementasinya terutama jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Berbagai permasalahan dalam kegiatan proses pembelajaran di kelas masih sering ditemukan. Mulai dari rendahnya kualitas pembelajaran, tidak kompetennya para pendidik dalam pembelajaran serta beberapa permasalahan lain yang menyertainya termasuk kurangnya perhatian pendidik terhadap peserta didik.

Pembelajaran seharusnya memang memperhatikan kebutuhan peserta didik, bukan memaksakan model dan strategi pembelajaran yang membuat peserta didik bosan dan kurang nyaman selama proses pembelajaran. Peserta didik sangat penting dilibatkan pada proses pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan peserta didik untuk berkembang, berinovasi, dan berkreasi. Kurang kreatifnya para pendidik dalam membimbing peserta didiknya, kurikulum yang sentralistik juga menjadi faktor proses pembelajaran menjadi semakin suram seperti yang terjadi di TK Handayani 04 Temuireng Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang.

Pendidik perlu memberikan terobosan model pembelajaran yang dapat meningkatkan peserta didik bekerjasama dan bertukar ide. Model pembelajaran yang terfokus kepada peserta didik dan dapat memberikan dorongan kepada peserta didik berkembang. Karena model pembelajaran merupakan penggerak dari proses pembelajaran.

Trianto (2011: 29) menjelaskan bahwa model pembelajaran adalah salah satu pendekatan yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar peserta didik yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Istarani (2012:58) jelas menjabarkan bahwa model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan pendidik serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.

Pembelajaran kooperatif yang melibatkan peserta didik pada sebuah kelompok belajar menuntutnya untuk dapat memikul tanggung jawab besar bagi kelompoknya terutama pada pendidikan anak usia dini. Tanggung jawab yang diberikan bersifat sangat sederhana menyesuaikan dengan jenjang pendidikan. Salah satu model pembelajaran yang tepat dan cocok bagi pembelajaran pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah model pembelajaran Mozaik.

Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi (2008: 5-6) menjelaskan bahwa model pembelajaran Mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan-kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotong-potong atau sudah berbentuk potongan kemudian disusun dengan ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem. Kepingan benda-benda itu antara lain kepingan pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas, dan potongan kayu. Tetapi, untuk satu potongan gambar menggunakan satu jenis potongan material.

Pendidik menerapkan model pembelajaran Mozaik mengenal berbagai binatang di lingkungan sekitar. Tahapan-tahapannya dimulai dengan membentuk kelompok belajar yang heterogen dengan anggota 2-3 anak. Kemudian, pendidik memberikan wacana berupa bahan bacaan yang sesuai dengan materi bahan ajar yaitu tentang pengenalan berbagai jenis binatang pada proses pembelajaran. Pendidik membagikan sketsa gambar berbagai macam jenis binatang kepada tiap kelompok.

Perlengkapan yang telah disampaikan untuk disiapkan diletakkan di sekitar gambar sketsa seperti lem, dedaunan kering, gunting dan peralatan tambahan lainnya. Peserta didik memulai kerja mozaik dengan memotong daun secara random bermacam-macam ukuran. Sketsa gambar dilumuri dengan lem dan disusul dengan menempelkan daun yang telah digunting.

Setelah beberapa masa akan terbentuk seekor hewan dari tempelan-tempelan daun. Pendidik berkeliling sambil memberikan pengamatan dan bimbingan. Pada langkah terakhir, pendidik memberikan evaluasi dan membuat kesimpulan bersama. Pembelajaran dengan menggunakan model Mozaik ternyata berdampak positif terhadap kualitas pembelajaran, meningkatnya pemahaman peserta didik pada materi yang disampaikan. (*)

Berita Terkini