Muktamar NU

Kang Said dan Gus Yahya Klaim Dukungan, Hari Ini Presiden Dijadwalkan Membuka Muktamar NU di Lampung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gus Yahya (kanan) dan Gus Ipul dalam acara Ngopi Bareng Bersama Gus Yahya dari Arena Muktamar di Hotel Novotel, Kota Bandar Lampung, Selasa (21/12/2021).

TRIBUNJATENG.COM, LAMPUNG -- Calon Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf yang biasa disapa Gus Yahya, menyatakan sudah menawarkan jabatan Wakil Rais Aam kepada calon Ketua Umum PBNU lainnya, Said Aqil Siradj.

Namun, menurut Gus Yahya, Kiai Said Aqil belum bersedia menerima tawaran tersebut. Hal itu disampaikan Gus Yahya dalam konferensi pers bertajuk “Ngopi Bareng Gus Yahya dari Arena Muktamar” di Hotel Novotel, Kota Bandar Lampung, Selasa (21/12).

Dalam acara ngopi bareng tersebut, Gus Yahya didampingi Saifullah Yusuf atau biasa disapa Gus Ipul dan beberapa ulama pengasuh pondok pesantren dan pengurus NU daerah.

Hadir juga para pemimpin redaksi dan reporter media massa di Lampung, serta tim peliput muktamar yang datang dari Jakarta. Kegiatan tersebut juga ditayangkan melalui zoom meeting dan diikuti oleh media massa nasional di Jakarta.

Gus Yahya mengatakan, tawaran tersebut disampaikan ke Kiai Said Aqil sebagai upaya musyawarah untuk bermufakat.

"Tradisi NU adalah musyawarah mufakat. Kecuali tidak tercapai mufakat, barulah kita melakukan pemungutan suara," jelasnya.

Mengapa yang ditawarkan jabatan Wakil Rais Aam, bukan Rais Aam? Gus Yahya menjelaskan, penentuan Rais Aam bukan kewenangannya bahkan pun jika dirinya terpilih jadi ketua umum tanfidziyah.

Rais Aam dipilih secara musyawarah mufakat oleh Ahlul Halli Wal 'Aqdi dalam muktamar.

Sementara untuk Ahlul Halli Wal 'Aqdi diusulkan dari nama-nama kiai senior yang nantinya berjumlah 9 orang. “Kalau jabatan wakil Rais Aam kita bisa perjuangkan agar dipilih,” jelas Gus Yahya.

Rais Aam diambil dari bahasa Arab yang berarti Ketua Umum. Dalam tradisi NU, Rais Aam lebih kepada syuriyah yang beranggotakan para kiai besar NU. Jabatan ketua umum lebih kepada tanfidziyah (pelaksana) yang beranggotakan pengurus seperti organisasi lainnya.

Dibuka Presiden

Muktamar NU yang akan dibuka oleh Presiden Jokowi di Pesantren Darussa’adah Lampung Tengah itu salah satu agenda utamanya adalah pemilihan Ketua Umum PBNU.

Sampai Selasa malam, ada dua calon kuat. Pertama, Kiai Said Aqil Siraj yang saat ini masih menjabat Ketua Umum PBNU. Ia sudah menjabat selama dua periode.

Kedua, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, yang saat ini menjabat Katib Aam PBNU. Ia baru pertama kali mencalonkan diri jadi Ketum Tanfidziyah.

Gus Yahya mengaku informasi soal 469 suara dukungan itu berawal dari Gus Ipul. “Beliau yang mengawal suara dukungan itu, dan saya menerima laporannya,” ujar dia.

Kiai Said Aqil juga mengklaim mendapat dukungan suara mayoritas. Dalam beberapa kesempatan, Kiai Said Aqil menyebut angka 389 suara dukungan untuk dirinya menjabat periode ketiga memimpin PBNU.

Jika suara Gus Yahya yang 469 dan suara Kiai Said yang 389 dijumlahkan, maka total terdapat 858 suara.

Padahal, menurut Gus Ipul, jumlah suara yang memiliki hak pilih totalnya 587, namun karena ada sejumlah kepengurusan yang bermasalah, maka total suara sah dalam muktamar kali ini sebanyak 519.

Keputusan konkrit

PWNU Jateng yang telah tiba di arena Muktamar NU di Lampung berharap Muktamar ke-34 NU di Lampung mampu membuahkan keputusan konkrit selaras jiwa Nahdlatul Ulama.

Hal ini disampaikan Ketua PWNU Jawa Tengah KH Muhammad Muzamil di sela-sela persiapan mengikuti Muktamar, Selasa (21/12). Menurutnya, NU harus berperan maksimal bagi bangsa dan negara Indonesia dengan beragam bidang.

Seperti bidang diniyah, keagamaan, pendidikan, sosial, dakwah, dan sosial budaya sesuai kemampuan warga NU.

"Yang jelas kami ingin kinerja lebih baik sebagai sebuah organisasi terkoordinir rapi serta taat kepada asas," katanya.

Asas yang dimaksud Kiai Muzamil yakni kepemimpinan ulama, maslahah, menghindari mudharat dan sebagainya.

Terkait dengan agenda Muktamar ke-34 NU di Lampung, Muzamil memberikan sedikit bocoran. Rancangan keputusan dalam Muktamar ada empat hal yang akan dibahas.

Rancangan keputusan ini sebelumnya juga telah disampaikan panitia pengarah kepada pengurus wilayah, meliputi yaitu pertama, Transformasi Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Kedua,

Pendampingan mengenai peningkatan mutu pendidikan. Ketiga, Membangkitkan usaha ekonomi masyarakat supaya sinergis dengan usaha-usaha yang selama ini sudah berkembang pesat.

Dan yang ke empat, NU juga ingin hikmah di sosial kemasyarakatan dengan semangat gotong royong di antara warga.

"Gotong royong sangat penting karena merupakan pilar utama NU, supaya dapat berhikmat lebih baik kepada sesama anggota masyarakat," harap Kiai Muzamil.

Hak suara

Sejumlah PCNU dari Jateng yang telah tiba di Lampung berkenan ditelepon Tribunjateng.com. Ketua PCNU Blora HM Fattah mengatakan dukungan terhadap kandidat masih dirahasiakan.

"Kita ikuti mekanisme yang ada, kita belum berani sampaikan. Itu kan dukungan dan rahasia," kata HM Fattah melalui sambungan telepon, Selasa, (21/12).

Fattah menyampaikan, PWNU Jateng mengajak pengurus PCNU di daerah-daerah Jateng untuk ikut memelopori situasi muktamar yang sejuk, kondusif dan penuh canda tawa.

"Kita saling menghormati siapa dukung siapa. Kiai itu independen," kata dia.

Dikatakanya, suasana muktamar hari Selasa di Lampung masih pada tahap pendaftaran atau registrasi dan masih banyak peserta dari daerah yang berdatangan.

Fattah menuturkan delegasi yang dikirim dari PCNU Blora total ada 12 orang. Namun yang mempunyai hak suara memilih ketua umum PBNU hanya satu orang yakni Ketua PCNU Blora.

Kepala Kemenag Kabupaten Rembang ini menerangkan dari masing-masing PCNU kabupaten kota se Indonesia dan dari PWNU provinsi se Indonesia, masing- masing pesertanya hanya 3 orang. Kemudian 3 orang itu nanti dibagi untuk sidang di 6 komisi.

“Komisinya ada organisasi, komisi program, komisi rekomendasi, komisi Qonuniyah, komisi Waqi’iyah dan komisi Maudhu’iyah. Ada 6 Komisi yang disidangkan di muktamar,” terangnya.

Ketua Tanfidziyah PCNU Kudus, KH Asyrofi Masyitho, berharap agar Ketua Umum Tanfidziyah PBNU dipilih menggunakan sistem Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa). Hal itu untuk menghindari friksi di dalam tubuh organisasi berlambang bola dunia.

"Memang ada usulan begitu, (Ketua Umum PBNU) dipilih melalui sistem Ahwa," kata KH Asyrofi Masyitho, Selasa (21/12).

Asyrofi menjelaskan, dalam sistem Ahwa tersebut nantinya masing-masing perwakilan cabang atau wilayah dari pengurus NU memilih sembilan ulama sepuh. Sembilan ulama sepuh tersebut kemudian didapuk sebagai anggota Ahwa yang bertugas menentukan Rais Aam sekaligus menentukan Ketua Umum Tanfidziyah.

Saat ini Asyrofi sudah berada di Lampung untuk mengikuti gelaran Muktamar ke-34 yang diselenggarakan di sana. Dari Kudus, ada tiga peserta resmi. Selain Asyrofi, dua peserta resmi lainnya yakni KH Amin Yasin dan DR Kisbiyanto.

Kirim Puluhan Pendekar

PW Pagar Nusa Jawa Tengah mengirimkan puluhan pendekar untuk berpartisipasi dalam Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung. Mereka ditugaskan untuk ikut serta dalam pengamanan Muktamar NU yang berlangsung, pada Rabu- Kamis (22-23/12/2021).

Pendekar Pagar Nusa Jawa Tengah yang dikirim berjumlah 80 orang, terdiri dari 75 putra dan 5 putri. Rombongan berangkat menggunakan dua bus dari Demak dan Kendal, pada Minggu (19/12).

Ketua PW Pagar Nusa Jawa Tengah, Arief Rohman mengatakan, personel dari Pagar Nusa Jateng sudah sampai dengan selamat di Lampung. Mereka bertugas untuk melakukan pengamanan dan pengawalan para kiai.

"Alhamdulillah, personel sudah sampai dengan selamat. Ada dua bus dengan total 80 orang," kata Arief Rohman kepada Tribunjateng.com, Selasa (21/12). Arief berharap, para pendekar Pagar Nusa Jateng dapat mengawal berjalannya Muktamar NU.

Termasuk dapat melayani para kiai-kiai sepuh. Sehingga acara dapat berjalan lancar dan sukses. Arief mengatakan, personil yang dikirim merupakan pendekar-pendekar terbaik dari Pagar Nusa Jateng. Mereka memiliki tingkatan tinggi yang disebut Pasukan Inti (Pasti).

"Mereka sudah dilatih dan memiliki berbagai kelebihan. Selain bela diri, juga punya ilmu keprotokolan dan bisa melayani para kiai dengan baik," terang Arief Rohman yang juga Bupati Blora.

Arief mengatakan, sebagai badan otonom NU di bidang pengkaderan dan kepencaksilatan, Pagar Nusa memiliki tugas untuk melindungi kiai dan bangsa. Ia berharap, Muktamar NU juga akan mengevaluasi dan merumuskan kinerja badan otonom, khususnya bagi Pagar Nusa.

Sehingga akan terus ada perbaikan untuk menuju organisasi yang profesional, modern, dan siap mengikuti perkembangan zaman. "Kami siap bersinergi dengan pemerintahan. Untuk menjaga NKRI harga mati dan melindungi bangsa," ungkapnya.

Ketua PC Pagar Nusa Jepara, Arief Ismono berharap, personil yang dikirim dapat ikut menyukseskan acara dengan mengamankan jalannya Muktamar NU. Karena delegasi yang dikirim merupakan Pasti. Menurut Arief, pengiriman delegasi tersebut menjadi bukti khidmat Pagar Nusa kepada para kiai. Termasuk untuk menggerakkan organisasi agar tidak sampai vakum.  (tribunlampung/kim/nas/fba/goz/fba)

Baca juga: Mantan Gubernur Bengkulu Jadi Tersangka Kasus Penipuan Bermodus Cek Kosong

Baca juga: Pemuda Deli Serdang Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Sekujur Tubuhnya Penuh Luka Tusukan

Baca juga: Detik-detik Pemotor Pukul Sopir Feeder Tak Terima Diklakson, Wajahnya Kini Viral

Baca juga: Pembunuhan Siswi SMK di Lampung: Korban Sempat Melawan hingga Pisau Pelaku Bengkok

Berita Terkini