Berita Kriminal
Ini Sosok Perempuan yang Dicurigai Membuang Bayi di Kamar Mandi Pabrik Garmen Semarang
Peristiwa ditemukannya bayi laki-laki di tong sampah kamar mandi perempuan di sebuah pabrik garmen di Kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW).
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Peristiwa ditemukannya bayi laki-laki di tong sampah kamar mandi perempuan di sebuah pabrik garmen di Kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW), Randugarut, Tugu, membuat sejumlah karyawan di pabrik tersebut curiga terhadap sesosok perempuan.
Sebab, sehari sebelum ditemukannya bayi tersebut, perempuan itu alami perdarahan hebat saat bekerja.
Pihak security pabrik juga sempat membawa perempuan itu ke klinik pabrik lalu merujuknya ke sebuah rumah sakit di Kota Semarang.
Baca juga: Geger Penemuan Bayi Laki-Laki Dalam Tong Sampah Kamar Mandi di Pabrik Garmen Semarang
Baca juga: Siswi SMA di Kupang Buang Bayi yang Baru Dilahirkannya Sendiri di Kamar Mandi Rumahnya
Baca juga: Dijual saat Masih Bayi, Remaja China Gugat Orangtuanya ke Pengadilan
"Iya perempuan itu alami perdarahan parah. Habis itu dirujuk ke rumah sakit tapi tidak tahu rumah sakit mana, dia hari ini tidak berangkat kerja," terang karyawan pabrik garmen berinisial L, ia enggan disebutkan identitasnya demi keamanannya bekerja di pabrik tersebut.
Sumber itu mengaku, tak kenal secara dekat dengan perempuan itu.
Hanya saja ia mengetahui perempuan itu berinisial GS usia 20 tahun warga Gemuh, Kabupaten Kendal.
Perempuan itu bekerja di pabrik garmen baru selama 3 bulan di bagian jahit.
Perempuan itu juga masih berstatus karyawan training.
"Dugaan kuat mengarah ke perempuan itu karena selain alami perdarahan hebat satu hari sebelum ditemukan bayi, perempuan itu juga alami perubahan fisik," katanya.
Perubahan fisik yang ia maksud berupa perut korban yang membuncit.
Tubuh korban yang terhitung mungil dan tinggi badan kurang dari 150 sentimeter tentu perubahan tersebut termasuk mencolok.
Akan tetapi ketika perempuan itu ditanya terkait perubahan fisiknya oleh sesama karyawan perempuan selalu dibantah.
"Kami sebulan lebih sudah curiga terhadap GS tapi ketika ditanya selalu bilang perutnya memang lagi buncit karena sakit," tutur warga Kota Semarang itu.
Selain itu, lanjut ia, GS juga selalu memakai kendit untuk menutupi perutnya yang kian membuncit.
"Ya GS tentu jadi bahan desas-desus karyawan pabrik lain karena belum berumah tangga sudah berperut besar," ujarnya.