TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Polda Jateng mendapatkan limpahan ratusan anggota LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Jateng yang ikut aksi merobohkan pagar kantor Polda Jateng.
Aksi berbuntut ricuh tersebut bentuk protes terhadap tewasnya anggota GMBI di Karawang.
Total ada 148 anggota GMBI yang diamankan di Polda Jateng.
Mereka kemudian disuruh berbaris di depan kantor Ditreskrimun Polda Jateng.
Selepas itu mereka disuruh duduk di bawah terik siang hari.
Ada beberapa anggota GMBI yang lemas, kemudian ditangani oleh Biddokes Polda Jateng.
Mereka juga diberi minum oleh polisi.
Saat adzan Jumat berkumandang, polisi lantas memberikan kesempatan para anggota LSM tersebut untuk menunaikan salat Jumat.
"Siapa yang mau salat Jumat, kami beri kesempatan. Ayo acungkan tangan ke atas kalau mau jumatan," perintah seorang anggota polisi, Jumat (28/1/2022).
Awalnya, para anggota GMBI yang mayoritas bertato itu malu-malu.
Namun tak berselang lama puluhan anggota itu mengacungkan tangan.
"Total ada 55 ya yang mau jumatan, tolong baris yang rapi, kita kawal sampai ke lokasi jumatan," beber anggota Polisi tersebut.
55 anggota GMBI itu lantas berbaris rapi.
Mereka kemudian digiring ke Gedung Borobobudur, Polda Jateng.
Pengamanan ketat telah dilakukan oleh anggota Brimob dan satuan lainnya.
Para pria sangar dan bertato itu lalu melakukan wudu.
Kemudian mereka masuk ke gedung Borobudur yang sudah disetting untuk kegiatan beribadah salat Jumat.
Setelah melaksanakan salat Jumat mereka dikembalikan ke halaman Ditreskrimum Polda Jateng.
Polda Jateng saat ini tengah mendata anggota Ormas tersebut, informasi sementara mereka berasal dari Wonosobo, Magelang, Banyumas, Pekalongan, Brebes, dan beberapa daerah lain di Jateng.
Mayoritas berasal Wonosobo yang berjumlah sekitar 70 orang.
Mereka juga diberi kesempatan untuk makan siang. (*)