Berita Pekalongan

Masih Kecil Salman Sudah Tak Bisa Mendengar, Walikota Pekalongan Aaf Terketuk Beri Bantuan

Penulis: Indra Dwi Purnomo
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Sebagai bentuk kepedulian terhadap warganya, Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid memberikan bantuan alat dengar untuk Salman (5) penyandang tuna rungu yang beralamatkan di Jalan Patriot Gg Kapling, Kelurahan Padukuhan Kraton, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (4/2/2022).

"Saya mendapatkan laporan, adanya anak penyandang tuna rungu dan masih umur 5 tahun.

Kemudian, saya langsung minta alamat tersebut untuk memberikan bantuan."

"Alhamdulillah, hari ini saya ketemu dengan Salman penyandang tuna rungu anak kedua dari bapak Hakim (40)," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid.


Aaf panggilan akrabnya Wali Kota Pekalongan mengungkapkan, alat dengar untuk adik Salman ini di Kota Pekalongan tidak ada dan harus belinya di Semarang.


Oleh karena itu, pihaknya memberikan bantuan tunai untuk yang bisa dimanfaatkan untuk membantu membeli alat bantu dengar untuk anak tersebut.

Dimana, anak tersebut karena tidak bisa mendengar, berefek pula pada terlambatnya berbicara di anak seusianya.


"Pesan saya, ini betul-betul dimanfaatkan untuk pembelian alat bantu, karena adik Salman sudah umur tahun, tetapi tidak bisa mendengar akhirnya berefek tidak bisa bicara."


"Karena, tahun lalu ada oknum yang mendapatkan bantuan tetapi tidak dimanfaatkan untuk kebutuhannya, malah disalah gunakan untuk membeli yang lainya," ungkapnya.


Pihaknya percaya kepada orangtuanya, bahwa akan segera dibelikan, mengingat alat tersebut sudah disurvey di Kota Pekalongan ternyata tidak ada, dan harus beli di Rumah Sakit Kariadi Semarang.


"Mudah-mudahan bantuan ini menjadi berkah untuk kita semua," ucapnya.


Menurutnya, pemberian bantuan ini merupakan salah satu usaha Pemerintah Kota Pekalongan, untuk membantu warganya yang betul-betul prioritas untuk bisa diberikan bantuan.


Pihaknya menaruh harapan kepada anak tersebut, agar bisa menjadi anak yang pintar dan membanggakan kedua orangtuanya. 


"Apabila cepat mendapat alat bantu dengar, mudah-mudahan anak tersebut bisa segera cepat berbicara dan bisa bersekolah dengan baik."


"Perkembangan dan pertumbuhan dik Salman ini secara fisik sebetulnya normal, hanya pendengarannya saja yang kurang sehingga berefek pada tingkat berbicaranya yang terhambat," tambahnya.


Sementara itu, ayah Salman, Lukman Hakim, yang setiap harinya sebagai seorang kuli bengkel las ini mengaku bersyukur atas bantuan uang tunai yang diberikan oleh Pemerintah Kota Pekalongan.


"Alhamdulillah, saya ucapkan terimakasih kepada pak wali kota yang sudah memberikan bantuan untuk anak saya," katanya.


Dia menceritakan, bahwa terganggunya indra pendengaran anaknya ini bermula, ketika anaknya mengalami sakit panas saat masih bayi.

 

Ia merasa bersyukur dengan keadaan seperti ini, yang terpenting anaknya mendapat perhatian dari pemerintah untuk masa depannya agar bisa mendengar seperti anak-anak lainnya.


"Awalnya memang sakit panas, kami sudah berobat ke salah satu dokter Rumah Sakit Kariadi Semarang yang meminta memang harus cepat-cepat ditangani untuk dibantu dengan alat bantu pendengaran, tetapi karena keterbatasan yang ada, gimana lagi."


"Jadi dengan adanya bantuan ini, kami sangat senang dan alhamdulilah agar kedepannya anak kami bisa lebih baik lagi perkembangannya," ucapnya. (Dro)

 

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Berita Terkini