Puisi Sajak Bulan Purnama WS Rendra

Penulis: Ardianti WS
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puisi Sajak Bulan Purnama WS Rendra

TRIBUNJATENG.COM- Berikut Puisi Sajak Bulan Purnama WS Rendra:

Sajak Bulan Purnama

Bulan terbit dari lautan.

Rambutnya yang tergerai ia kibaskan.

Dan menjelang malam,

wajahnya yang bundar,

menyinari gubug-gubug kaum gelandangan

kota Jakarta.

Langit sangat cerah.

Para pencuri bermain gitar.

dan kaum pelacur naik penghasilannya.

Malam yang permai

anugerah bagi sopir taksi.

Pertanda nasib baik

bagi tukang kopi di kaki lima.

Bulan purnama duduk di sanggul babu.

Dan cahayanya yang kemilau

membuat tuannya gemetaran.

kemari, kamu ! kata tuannya

Tidak, tuan, aku takut nyonya !

Karena sudah penasaran,

oleh cahaya rembulan,

maka tuannya bertindak masuk dapur

dan langsung menerkamnya

Bulan purnama raya masuk ke perut babu.

Lalu naik ke ubun-ubun

menjadi mimpi yang gemilang.

Menjelang pukul dua,

rembulan turun di jalan raya,

dengan rok satin putih,

dan parfum yang tajam baunya.

Ia disambar petugas keamanan,

lalu disuguhkan pada tamu negara

yang haus akan hiburan.

Berita Terkini