TRIBUNJATENG.COM - Akhir pekan lalu sangat pahit bagi Inzaghi bersaudara di Liga Italia, Serie A dan Serie B.
Simone Inzaghi harus merasakan tim asuhannya, Inter Milan merasakan kekalahan memilukan dari AC Milan di San Siro.
Sedangkan kakanya Simone, Filippo Inzaghi dipecat oleh klub Serie B Brescia, setelah hasil yang tidak memuaskan di laga terakhir.
Inter Milan menderita kekalahan 2-1 atas AC Milan pada Minggu dini hari WIB, yang membuat Rossoneri dan Napoli hanya selisih satu poin dari puncak klasemen.
Inter Milan memang memiliki satu pertandingan di tangan, tetapi mereka harus mengunjungi Napoli di Stadio Maradona akhir pekan depan.
Inzaghi mengatakan Nerazzurri mendominasi pertandingan melawan Milan tetapi entah bagaimana gagal memenangkan derbi Milan sebagai tuan rumah.
Sementara itu, kenyataan lebih menyakitkan bagi saudaranya, Filippo, yang dipecat dari klub Serie B Brescia hampir 24 jam kemudian.
Keputusan Presiden Massimo Cellino diambil setelah Brescia bermain imbang 0-0 di Cosenza pada hari Minggu waktu setempat.
Namun langkah tersebut terbilang cukup mengejutkan karena Brescia berada di urutan ketiga dalam klasemen sementara Serie B, hanya dua poin dari pemimpin Lecce.
Selain itu, Brescia juga telah mencapai rekor kemenangan tandang dalam sejarah mereka di bawah Inzaghi musim ini.
Namun menurut Sky Sport, perbedaan pandangan Filippo Inzaghi dengan Cellino mengenai perkembangan klub menyebabkan pemecatan sang pelatih.
Kesalahan Simone Inzaghi
Setelah kekalahan Inter Milan, Arrigo Sacchi membeberkan kesalahan yang dilakuan Simone Inzaghi di San Siro, Minggu (6/2/2022).
Mantan pelatih timnas Italia itu mengaku tidak terkesan dengan keputusan taktis pelatih Inter Milan Simone Inzaghi setelah unggul 1-0.
Nerazzurri berhasil memimpin permainan lewat gol pembuka Ivan Perisic dari sepak pojok Hakan Calhanoglu di menit 38.
Inter Milan pun mampu mengendalikan permainan dengan baik sebelum Olivier Giroud mencetak dua gol dalam tiga menit.
Hingga akhir pertandingan, skor 1-2 untuk AC Milan tidak berubah yang membuat Rossoneri, hanya terpaut satu poin dari Inter Milan di klasemen Serie A.
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Sacchi menyayangkan strategi permainan Inter Milan selama derby.
“Inter Milan melakukan apa yang dilakukan semua tim Italia: setelah memimpin, alih-alih mencari gol selanjutnya, mereka khawatir tentang mengendalikan permainan, mereka memperlambat kecepatan,” katanya dikutip Tribun Jogja dari Football Italia.
“Itu (Memilih bertahan dan tidak lagi menyerang) tidak baik. Kita harus menyerang dan memiliki keberanian selama 90 menit atau lebih.”
Di sisi lain, Sacchi juga menyinggung pentingnya peran Brahim Diaz bagi kemenangan Rossoneri kemarin.
“Dengan (Brahim) Diaz, AC Milan memiliki pengatur serangan dan Brozovic dipaksa untuk mengejar lawan alih-alih dikejar oleh Kessie.
“Diposisikan di tengah lapangan, di sepertiga akhir, Brahim Diaz berhasil mengganggu lawan karena dia menerima bola di posisi berbahaya.”
Sacchi juga menyoroti pemain mana yang paling membuatnya terkesan selama pertandingan.
“Saya tidak mengerti mengapa Inter Milan menurunkan tekanan seperti itu. Giroud menjadi penentu permainan sepetti halnya Maignan. Bagi saya penjaga gawang AC Milan adalah yang terbaik.”
Kekalahan derby Inter Milan bisa berdampak signifikan pada perburuan gelar Liga Italia musim 2021-2022 ini.
Sekarang ini, AC Milan hanya tertinggal satu poin di belakang mereka di klasemen liga, dan kemenangan Napoli atas Venezia hari ini juga akan membuat Partenopei naik hanya satu poin di belakang Nerazzurri.
Apa kata Inzaghi?
Simone Inzaghi merasa Inter Milan tidak pantas kalah 1-2 dalam derby melawan AC Milan di San Siro, Minggu (6/2/2022) dini hari WIB.
Pelatih Inter Milan juga mengakui bahwa kesalahan sendiri dengan tidak memanfaatkan peluang menjadi pemicu kekalahan pasukannya.
Pada laga dini hari tadi, Nerazzurri tidak berhasil mendominasi permainan di babak pertama melawan Rossoneri.
Namun tendangan voli Ivan Perisic membuat pasukan Simone Inzaghi unggul di menit ke-38, meski banyak peluang yang dimentahkan oleh kiper AC Milan, Mike Maignan.
Setelah sejumlah pergantian pemain, Inter Milan justru kehilangan karakter menyerang mereka dan membiarkan AC Milan mendikte permainan.
Setelah turun minum, Nerazzurri akhirnya membayar mahal dengan kebobolan dua gol dari Olivier Giroud hanya dalam waktu tiga menit, di menit 75 dan 78.
Hingga akhir pertandingan di San Siro, skor 2-1 untuk AC Milan tetap bertahan.
Hasil itu mencoreng rekor Inter Milan yang sebelumnya tidak terkalahkan di kandang sendiri di Liga Italia Serie A sejak Oktober 2020.
Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi pun membeberkan pemicu kekalahan pasukannya di laga Inter Milan vs AC Milan.
“Ini sepakbola. Kami mendominasi dalam segala hal, tetapi kami tidak tajam dalam sentuhan terakhir, mereka beruntung pada gol pertama dan pintar pada gol kedua, kata Inzaghi dikutip Tribun Jogja dari Football Italia.
“Saya melihat derby kami kuasai selama 60 menit, dan para pemain kesal saat menyamakan kedudukan, karena mungkin ada pelanggaran yang jelas terhadap Alexis Sanchez dan kami kehilangan fokus.
“Dalam 25 menit terakhir, kami tidak setajam atau dalam kontrol, dan permainan lebih terbuka untuk insiden individu.
Pergantian pemain
Beberapa pergantian pemain yang dilakukan Inzaghi di babak cukup mengejutkan banyak orang, yang disebut berdampak pada momentum timnya.
“Lautaro Martinez memberikan semua yang dia miliki, Perisic meminta untuk digantikan karena masalah betis, Calhanoglu kelelahan.
Inzaghi bersikeras bahwa jika Inter Milan mampu mencetak gol kedua, semuanya akan berakhir dengan cara yang berbeda.
“Kami seharusnya mencetak gol kedua, tetapi faktanya tetap jika kami mengambil lebih banyak peluang kami, itu tidak masalah.
Inzaghi menegaskan bahwa kekalahan ini tidak terlalu menjadi beban baginya untuk melanjutkan musim Serie A.
“Itu bukan masalah, itu tantangan. Jika dipikir hasil itu adil, tidak apa-apa. Bukan itu masalahnya, para pemain sedikit kehilangan fokus setelah insiden itu dan itulah masalahnya.
“Wasit membiarkan banyak hal (seharusnya pelanggaran, Red).” (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul INTER MILAN: Pekan Pahit Inzaghi Bersaudara - Simone Masih Beruntung, Filippo Dipecat Brescia,