MotoGP Mandalika

Aspal Sirkuit Mandalika Akan Dilakukan Pengaspalan Ulang Menggunakan Teknologi Terkemuka

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kendala debu dan sedikit lumpur di lintasan pada sesi tes pramusim MotoGP Mandalika hari pertama, Jumat (11/2/2022), telah teratasi.

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Keluhan dari para pembalap MotoGP setelah menjalani sesi tes pramusim di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, akan segera ditindaklanjuti.

Keluhan yang menonjol di antaranya adalah aspal yang terkelupas.

Hampir semua pembalap merasakan aspal yang terkelupas.

Saat melaju di belakang pebalap lain, terasa ada batu-batu yang terpental dan mengenai motor, helm, leher, dan lengan pebalap.

Kondisi tersebut terjadi pada beberapa tikungan Sirkuit Mandalika.

Baca juga: Sirkuit Mandalika Bakal Diaspal Lagi, MotoGP Indonesia Tetap Digelar 18-20 Maret 2022

Baca juga: Media Eropa Kritik Sirkuit Mandalika Tak Siap Gelar MotoGP, Ini Tanggapan Dorna dan Pembalap

Bahkan, sebagian pebalap berpendapat bahwa kondisi tersebut tidak siap untuk digunakan balapan.

Sementara itu, seri kedua MotoGP 2022 yang betajuk Pertamina Grand Prix of Indonesia akan digelar dalam waktu dekat ini. Tepatnya akan diadakan pada 18-20 Maret 2022.

Andhi Satria, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), mengatakan, ini adalah trek yang baru selesai.

Baru sekali dipakai untuk WorldSBK, yang power-nya berbeda dengan MotoGP.

"Jadi, pasti tidak hanya di Indonesia, di semua tempat, trek yang baru pasti ada kekurangan dan kelebihan. Mungkin dengan trek sepanjang 4,1 km, ada satu bagian yang kurang cocok dengan power sebesar itu," ujar Andhi, saat konferensi pers virtual, Rabu (16/2/2022).

Kondisi ini membuat banyak orang berspekulasi.

Bahkan, ada juga media luar yang menyebutkan bahwa batu aspal yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh FIM.

Novel Arsyad, Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (PP), menampik kabar tersebut.

Dia mengatakan, batu yang digunakan untuk pengaspalan sudah berdasarkan spesifikasi yang ada.

"Kalau itu kejadiannya secara mayoritas, mungkin itu kesalahan dari konstruksi. Tapi, ini relatif, sebenarnya sangat kecil. Tapi, kami akan lakukan perbaikan tidak tanggung-tanggung. Kita akan perluas area perbaikannya," kata Novel.

Novel menambahkan, untuk gravel yang ada di pinggir lintasan, itu pun sudah menggunakan gravel yang terbaik.

Sudah terbukti juga dengan pebalap yang terjatuh, gravel dapat melindunginya dengan baik.

Sudah disepakati oleh FIM, Dorna Sports, ITDC, MGPA, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk melakukan pengaspalan ulang pada sebagian lintasan.

Pelapisan ulang sirkuit akan dilakukan mulai bagian sebelum tikungan 17 sampai setelah tikungan 5.

Federasi Olahraga Balap Motor Dunia (FIM), Dorna Sports selaku promotor MotoGP dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sepakat melakukan perbaikan.

Dalam laman resmi FIM, pengaspalan ulang tersebut akan dilakukan di area setelah tikungan 17 hingga setelah tikungan 5.

Pengaspalan ulang tersebut akan menggunakan teknologi terkemuka guna memenuhi standar MotoGP.

FIM, yang juga mengawasi homologasi trek, telah berkomunikasi dengan ITDC mengenai perbaikan yang diperlukan.

Pengaspalan ulang akan dilaksanakan mininum 7 hari sebelum peresmian seri MotoGP Indonesia 2022.

Langkah cepat dari ITDC ini diapresiasi oleh Dorna Sports dan FIM sebagai langkah serius untuk menyukseskan MotoGP Indonesia 2022.

Selain itu, FIM dan Dorna Sports juga memastikan gelaran MotoGP Indonesia 2022 akan berlangsung sesuai jadwal.

Sebelumnya, rumor di paddock menyebutkan bahwa MotoGP Indonesia 2022 akan dijadwal ulang pada akhir tahun atau pada 2023.

Marc Marquez dkk akan kembali menggeber motor di Sirkuit Mandalika pada 18-20 Maret 2022. (*)

Sebelumnya, juara dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo, merupakan salah satu pebalap yang mengutarakan keluhan ini. 

"Saya membalap di belakang Franco (Morbidelli) dan menerima banyak kerikil," tutur Fabio Quartararo dikutip dari GPone. 

"Setelah beberapa saat, leher saya mulai sakit. Bayangkan jika ada 3-4 pebalap di depan dengan jumlah lap yang banyak," ucap rider Monster Energy Yamaha itu.

Selain itu, Fabio Quartararo juga menilai lapisan aspal semakin berkurang selama tiga hari tes pramusim di Sirkuit Mandalika.

Adapun pebalap Aprilia Aleix Espargaro menilai lintasan di Sirkuit Mandalika belum siap karena kondisi yang kotor.

"Treknya belum siap, Anda tidak bisa mengemudi dengan benar di awal, itu sangat berbahaya."

"Kami terbiasa dengan trek berdebu. Situasi serupa terjadi di Sirkuit Losail, Doha," kata Aleix Espargaro dikutip dari Speedweek.com. 

"Di lintasan Losail, kami selalu menemukan banyak pasir pada hari pertama. Lalu, setelah beberapa putaran, tidak apa-apa," imbuhnya. 

"Akan tetapi, hari ini (hari pertama), di Mandalika, itu buruk. Permukaannya tidak bisa dilewati dan sangat berbahaya, tidak cukup aman," ujar Espargaro.

Sementara itu, media Inggris The Race menulis bahwa lintasan Sirkuit Mandalika yang kotor bisa berdampak lebih buruk.

Sebab, lontaran batu-batu kerikil bisa terlihat sepenuhnya jika lintasan digunakan secara massal pada ajang balap sesungguhnya di Moto3, Moto2, hingga MotoGP, terlebih, ketika deretan pebalap memacu motornya seusai start dimulai.

Sementara itu, The Race menuliskan bahwa trek di Sirkuit Mandalika tidak sesuai dengan spesifikasi.

Media tersebut menulis demikian setelah berbicara dengan sumber di paddock.

Dituliskan bahwa komposisi batu yang direkomendasikan konsultan tak dipakai di lintasan Sirkuit Mandalika.

Alih-alih memakai materi yang direkomendasikan, lintasan Sirkuit Mandalika malah memakai batu yang ditambang secara lokal.

Alhasil, jenis batu yang dipakai itu tidak menempel dengan benar di aspal.

Oleh karena itu, motor yang berkecepatan 354 km/jam cukup membuat batu terhempas dan membahayakan rider di belakang.

Situasi ini berbeda saat Sirkuit Mandalika menggelar seri terakhir WSBK 2021.

Saat itu, tidak ada masalah dengan kondisi aspal karena motor WSBK memiliki power yang lebih rendah.

Menurut sumber The Race itu, satu-satunya solusi untuk mengatasi hal itu adalah melakukan pengaspalan ulang dari start hingga finish, dengan menggunakan spesifikasi material yang benar. 

Namun, The Race menilai bahwa perbaikan trek secara menyeluruh akan sulit diselesaikan tepat waktu, sebelum MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika pada 18-20 Maret 2022.

Hal tersebut mengingat material dan alat-alat khusus berada di luar Lombok.

Tanggapan Dorna Sports soal Trek Sirkuit Mandalika Kotor

Di sisi lain, Carlos Ezpeleta selaku Chief Sporting Officer Dorna Sports menilai kondisi trek Sirkuit Mandalika yang masih kotor bukan permasalahan besar. 

Carlos Ezpeleta menganggap kondisi trek Sirkuit Mandalika seiring berjalannya waktu terus membaik. Hal itu dibuktikan dengan waktu lap para pebalap.

"Kondisi secara kesluruhan sangat baik. Terkait kondisi trek Sirkuit Mandalika (kotor), itu bukan masalah besar. Hal itu mudah ditangani," kata Carlos Ezpeleta dalam video yang diterima Kompas.com. 

"Kami memang menghadapi tantangan untuk membersihkan trek. Anda semua tahu bahwa Sirkuit Mandalika adalah lintasan baru dan sedang ada banyak pembangunan di sekitar sirkuit," ucap Carlos Ezpeleta. 

"Hal itu membuat trek sedikit berdebu dan kotor. Namun, Anda semua tahu waktu lap para pebalap sudah semakin baik dan bertambah cepat seiring berjalannya waktu," tutur Carlos Ezpeleta. 

"Kami, semua pebalap, dan tim sangat senang berada di sini," ujar Carlos Ezpeleta menambahkan pendapatnya soal Sirkuit Mandalika.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjelasan MGPA soal Aspal yang Terkelupas di Sirkuit Mandalika

Berita Terkini