Berita Grobogan

Kondisi Terbaru Bledug Cangkring Grobogan Seusai Jeblug, Tak Ada Himbauan Peringatan

Penulis: Muhammad Khoiru Anas
Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Bledug Cangkring di Desa Grabagan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan seusai meletus, Rabu (23/2022).

TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Bledug Cangkring atau kini bernama wisata Baby Volcano di Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa tengah, Selasa (22/2/2022) mengeluarkan semburan lumpur.

Pantauan Tribunjateng.com, saat ini lumpur hanya menyembur di area kawah.

Letupan kecil terdengar, namun hanya ketinggian sekira 10 sampai 20 sentimeter.

Sisa lumpur bekas letusan juga masih terlihat.

Terutama di area sebelah selatan Bledug Cangkring yakni area persawahan.

Menurut penuturan Susilo (30) warga Desa Grabagan, Kradenan, Grobogan, sawah yang masih terdapattanaman padi itu terkena luberan lumpur Bledug Cangkring sekira satu hektar.

Tanaman padi tersebut menurutnya ada yang sudah dipanen dan ada yang belum dipanen.

"Lumpurnya meluber ke selatan mengenai sawah," katanya, Rabu (23/2/2022).

Di beberapa sisi area Bledug Cangkring tak ada papan himbauan peringatan bahaya.

Bahkan area titik semburan yang jadi sumber Bledug Cangkring meletus tak ditemukan papan peringatan.

Terlihat pula beberapa warga hingga anak-anak asik bermain dan berswafoto dekat Bledug Cangkring.

"Lumpurnya mengandung belerang, namun tak berbahaya," kata Susilo.

Seperti diketahui, Selasa (22/2/2022), Bledug Cangkring meletus dan menyemburkan lumpur sekira tinggi satu meter.

Dengan durasi 1,5 jam, lumpur menyembur ke atas hingga mengenai area persawahan.

"Nyembur kemarin pukul 08.00 WIB," katanya.

Susilo berujar, tak ada tanda-tanda sebelum Bledug Cangkring meletus.

Seketika letusan terdengar dan menyemburkan lumpur berbau belerang.

"Langsung jeblug blug, ora ana tanda-tanda (langsung meletus tak ada tanda-tanda)," katanya.(anas)

Berita Terkini