TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pekalongan selain dikenal sebagai batiknya, juga menyimpan beberapa kisah misteri, yang masih diyakini oleh sebagian orang.
Percaya atau tidak, inilah tempat yang dikenal angker dan yang bikin bulu kuduk berdiri.
1. Gedung PT Pertani (Persero) Cabang Pekalongan
Gedung ini berlokasi di Utara, Gor Jetayu Pekalongan. Karena bentuk gedungnya yang Instagramable, tak jarang jadi lokasi foto para kaum milenial di Pekalongan.
Bangunan yang kononnya peninggalan pemerintah kolonial Belanda itu menyimpan cerita mistis.
Dirhamsyah sejarahwan Kota Pekalongan, mengatakan gedung itu mulanya digunakan sebagai bank pada masa pemerintahan kolonial Belanda tahun 1920.
"Sekitar tahun 1980 an, gedung itu baru digunakan sebagai kantor cabang PT Pertani (Persero) yang merupakan BUMN," kata Dirhamsyah sejarahwan Kota Pekalongan kepada Tribunjateng.com, Rabu (9/3/2022) siang.
Saat disinggung mengenai, apakah pernah merasakan suasana berbeda di gedung tersebut, ia menceritakan, bahwa pada akhir Februari 2022 saat berkunjung ke tempat tersebut pernah merasakan suasana yang berbeda.
"Tepatnya di bangunan sisi utara saat berada di sana merasakan yang berbeda, tempatnya setengah basah, padahal di luar cuacanya panas."
"Setelah, pulang dari gedung itu merasakan punggungnya agak berat. Dulu kata bapak saya, kalau habis dari daerah yang dianggap angker, langsung pulang, mandi, salat, dan membaca doa doa," imbuhnya.
Bahkan, dulu di gedung tersebut pernah dijadikan lokasi progam uka-uka oleh stasiun televisi swasta.
Nazilul (39) warga Kelurahan Pasirsari mengatakan, bahwa di jalan sekitar gedung itu memang ngeri. Selain sepi saat malam, suasana di sana sudah beda.
"Katanya pas lewat gedung itu lihat gadis kecil berpakaian khas Belanda berdiri diam di halaman gedung. Tepatnya di bawah pohon," katanya.
2. Gedung Bakrowil Pekalongan
Gedung Bakrowil ini terletak di kawasan Jetayu. Gedung ini mempunyai sejarah pada saat itu.
Dahulu, gedung Bakrowil merupakan rumah jabatan yang dipakai residen tempo dulu.
Dirhamsyah sejarahwan Kota Pekalongan menjelaskan, rumah jabatan yang dipakai residen mulai dibangun pada tahun 1850 dan dipakai tahun 1852.
"Pada tahun itu, ada 3 proyek pembangunan di kawasan tersebut di antaranya pembangunan pelabuhan Pekalongan, Jembatan Loji, dan Gereja Protestan," kata Dirhamsyah sejarahwan Kota Pekalongan.
Pihaknya juga menerangkan, gedung tersebut pernah dijadikan tempat perundingan warga Pekalongan melawan tentara Jepang.
"Hingga saat ini dari peristiwa tersebut, dikenal sebagai peristiwa 3 Oktober 1945," imbuhnya.
Kemudian, saat agresi militer Belanda 1 pada bulan Juli 1947, gedung Bakrowil Pekalongan jadi markas pertama Belanda.
"Tentara Belanda masuk dari pelabuhan Pekalongan dan langsung menduduki Gedung Bakrowil Pekalongan."
"Selain itu juga, Presiden Soekarno pernah berpidato saat berkunjung ke Bakrowil Pekalongan," imbuhnya.
Bangunan lama tersebut, banyak cerita yang bermunculan di masyarakat seperti yang dikatakan oleh Ikhsan (50) warga Kandangpanjang, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan menceritakan, dulu pada tahun 1970 an, ia pernah bermain di gedung Bakrowil.
"Dulu kecil saya diajak kakak bermain di gedung Bakrowil untuk nonton TV. Waktu itu malam hari, lah saat nonton itu tiba-tiba dilempar seperti bata. Akhirnya pada pulang."
"Hingga sekarang gedung tersebut masih angker dan banyak penghuni yang tidak kelihatan," katanya.
Menurutnya, ada satu kamar di Bakrowil yang tidak boleh digunakan.
"Dari cerita memang kamar tersebut angker sekali," ujarnya.
3. Gor Jetayu Pekalongan
Bangunan-bangunan di Kawasan Jetayu terkenal sebagai saksi bisu sejarah Pekalongan.
Banyak gedung peninggalan Pemerintah Kolonial Belanda di sana.
Konon, di beberapa sudut kawasan tersebut sering ada penampakan hantu berpakaian khas Belanda. Tak terkecuali di Gor Jetayu Pekalongan.
Romi warga Pekalongan mengatakan, sebenarnya daerah kawasan Jetayu banyak bangunan peninggalan Belanda dan banyak cerita mistis di gedung-gedung tersebut.
"Gedung Bakrowil sebenarnya banyak, ada wanita nonik-nonik Belanda di gedung tersebut.
Tapi Gor Jetayu itu juga ngeri kok. Banyak yang lihat perempuan berpakaian Belanda di sisi utara gor itu. Coba saja ke sana," katanya.
Selain penampakan perempuan Belanda, juga banyak yang mendengar suara-suara yang tak diketahui dari mana asalnya. Di antaranya, suara hentakan kaki serdadu, tangisan, dan riuh anak kecil bermain-main.
Berbeda cerita dengan yang dialami Akwan warga Bojong, Kabupaten Pekalongan menceritakan, ia pernah saat memotret model di Gor Jetayu.
Saat hendak memotret, dirinya melihat seorang wanita berambut panjang melintas di balik jendela pintu.
"Melintas, tetapi pas di jendela berikutnya tidak. Tidak tahu ke mana. Saya lihat, sepi di depan. Semua pintu juga terkunci dan itu sore hari," katanya.
Sementara itu, Dirhamsyah sejarahwan Kota Pekalongan menjelaskan, GOR Jetayu dibangun sekitar tahun 1.900 an dengan arsitekturnya bangunan jenis art deco yang muncul pada era perang dunia 1.
"GOR Jetayu merupakan gedung pertemuan jaman Belanda, dinamakan Gedung Societet terkenal dengan tempat untuk berdansa, teater, dan toeniel," ucapnya. (Dro)
Baca juga: Cicit Kiai Maimun Zubair Meninggal Dunia di Mesir Akibat Kecelakaan Mobil
Baca juga: INNALILLAHI, Fandra Asal Nganjuk & Fuad warga Jombang Tewas dalam Kecelakaan Beruntun di Tol Batang
Baca juga: Pembangunan Wisata Religi KH Soleh Darat di Bergota Semarang Akan Mulai Maret Ini
Baca juga: Sopir Truk Cantik Asal Kudus Siap Unjuk Rasa Tolak RUU ODOL