Berita Internasional

Korea Utara Akan Luncurkan Satelit untuk Intai Aktivitas Militer Amerika dan Sekutunya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto tak bertanggal yang dirilis kantor berita Korea Utara, KCNA, pada 24 Mei 2020 menunjukkan Kim Jong Un menghadiri rapat Komisi Militer Pusat Partai Buruh, mendiskusikan kebijakan baru meningkatkan pencegahan perang nuklir.

TRIBUNJATENG.COM, PYONGYANG - Korea Utara akan meluncurkan sejumlah satelit pengintai pada tahun-tahun mendatang untuk mengintai aktivitas militer Amerika Serikat dan para sekutunya secara real-time.

Hal iu disampaikan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un.

Media Pemerintah Korea Utara KCNA menyiarkannya pada Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Militer Rusia Gunakan Simbol Z saat Invasi Ukraina, Ini Artinya

Kim Jong Un saat memeriksa Badan Pengembangan Dirgantara Nasional Korea Utara mengatakan, banyak satelit pengintai militer akan ditempatkan ke orbit dalam lima tahun mendatang.

Rencana tersebut kali pertama diumumkan tahun lalu.

"Dia menyebut bahwa tujuan mengembangkan dan mengoperasikan satelit pengintaian militer adalah untuk memberikan informasi real-time kepada angkatan bersenjata DPRK (Korea Urara), tentang tindakan militer terhadapnya oleh pasukan agresi imperialisme AS dan pasukan bawahannya di Korea Selatan, Jepang, dan Pasifik," kata laporan KCNA yang dikutip Reuters.

Korea Utara mengatakan, sudah melakukan dua tes sistem satelit pada 27 Februari dan 5 Maret 2022.

Otoritas Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat berkata bahwa tes tersebut melibatkan peluncuran rudal balistik.

Peluncuran itu menuai kecaman internasional dan militer AS pada Kamis (10/3/2022) mengatakan, pihaknya meningkatkan pengawasan dan pengintaian di Laut Kuning.

AS juga berujar, telah meningkatkan kesiapan pertahanan rudal balistiknya setelah uji coba rudal Korea Utara naik signifikan.

Adapun Kim Jong Un memberikan pembelaan, satelitnya tidak hanya untuk mengumpulkan informasi, tetapi juga melindungi kedaulatan dan kepentingan nasional Korea Utara, menggunakan haknya yang sah untuk membela diri, dan mengangkat prestise nasional, KCNA menambahkan.

Peluncuran-peluncuran ke luar angkasa oleh Korea Utara sebelumnya dikecam oleh Amerika Serikat dan sekutunya sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, yang menjatuhkan sanksi kepada Korut atas program nuklir dan misilnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kim Jong Un Akan Intai Aktivitas Militer AS dan Sekutu dari Satelit"

Baca juga: China Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 11,3 Miliar kepada Ukraina

Berita Terkini