Baca tanpa iklan
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS – Wisata alam yang asri banyak dicari oleh wisatawan untuk merehatkan pikiran setelah berhari-hari melakukan aktivitas yang padat.
Berada di Desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Curug Song menjadi incaran para wisatawan untuk mengisi libur akhir pekan.
Curug Song sendiri sudah dibuka untuk wisata sejak lama yang dikelola oleh pihak Desa Kalisalak.
Seiring dengan perkembangannya dengan bermitra dengan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur menambah wisata buatan seperti waterboom, duck boat, mini zoo, camping ground, mini hall, hingga sepeda gantung.
Dengan luas 18 hektar, wisata Curug Song dikelilingi hutan pinus dan jati yang menambah sejuk saat mata memandang.
Terdapat dua buah air terjun yakni air terjun Dipacandra dengan ketinggian kurang lebih 15 meter dan air terjun Song yang menjadi andalan utama wisata ini setinggi kurang lebih 21 meter.
Lokasinya yang luas wisata ini dapat menampung pengunjung hingga 3.000 orang setiap harinya.
Untuk akhir pekan pengunjung yang datang dapat mencapai 1.200 pengunjung.
Belum banyak wisatawan luar kota yang mengetahui wisata asri yang jauh dari keramaian kota ini.
pengunjung saat ini masih berasal dari sekitar Banyumas seperti Kabupaten Cilacap.
“Bisa menampung 3.000 pengunjung, paling maksimal pernah 2.000 pengunjung ketika lebaran,” ungkap Catur Martiningsih selaku marketing Wisata Curug Song.
Wisata ini menyediakan berbagai macam paket sewa tempat, peralatan untuk event, outbond, hingga camping mulai harga Rp. 50.000.
“Ada banyak wahana disini dan juga bermacam-macam pilihan paketnya,” ucap Catur Martiningsih.
Berjarak 20 kilometer dari pusat kota Purwokerto atau dapat ditempuh sekitar 40 menit, wisata ini berada di pelosok Desa Kalisalak.
Tidak perlu khawatir jalan desa dapat ditempuh baik kendaraan roda dua hingga mobil pribadi. Akan ada petunjuk arah untuk dapat sampai di wisata Curug Song ini.
“Kita akan selalu memberi kemudahan kepada wisatawan untuk kedepannya akan ada pelebaran jalan untuk akses ke wisata ini,” jelas Catur Martiningsih kepada Tribunjateng.com.
Kebanyakan wisatawan datang ke wisata ini untuk melihat keindahan air terjun Song. Untuk dapat sampai di air terjun ini harus menempuh jalan sejauh 400 meter dari pintu loket masuk wisata.
Kondisi jalan sudah rata dan pengunjung dapat sembari menikmati suasana dan mengambil foto di dalam wisata ini. Terdapat spot-spot foto yang menarik untuk dimanfaatkan pengunjung.
Dari jarak sekitar 100 meter lebih, air terjun sudah tampak terlihat sebagian dibalik pegunungan hijau yang masih alami.
Semakin mendekat suara air yang jatuh dan mengalir begitu menenangkan.
Pengunjung akan melewati sebuah jembatan dengan nuansa lorong besi terbuka yang bisa menjadi spot foto dengan latar belakang air terjun.
Di sekitar air terjun terdapat bangku-bangku yang bisa untuk bersantai setelah menempuh jarak yang lumayan jauh dengan jalan yang menanjak dan berkelok.
Seketika penat hilang ketika berada di pinggiran air terjun berpadu semeribit angin dan percikan air dari air terjun Song ini.
Pengunjung bisa turun lebih dekat ke bawah untuk merasakan air pegunungan nan segar yang bernuansa hijau lembut di aliran air terjun Song.
“Sudah tiga kali saya ke sini soalnya udaranya sejuk, bersih air terjunnya bagus,” ungkap Mei pengunjung wisata Curug Song.
Wisata Curug Song buka dari pukul 08.00 pagi sampai 16.00 sore. Sejak adanya pandemi, wisata ini pernah mengalami penutupan beberapa kali saat diberlakukannya PPKM di Banyumas.
Namun demikian, wisata ini juga akan mengalami peningkatan pengunjung kembali setelah PPKM di longgarkan.
“Kalau habis PPKM pengunjung meningkat, soalnya mungkin aktivitas dibatasi mereka akan jenuh,” terang Catur Martiningsih.
Pihak wisata sendiri akan terus melakukan pembaharuan dan pembenahan wahana-wahana yang ada di Wisata Curug Song setiap tahunnya guna menarik pengunjung serta memberikan kenyamanan.(*)