Berita Blora

Program Satu Desa Dua Sarjana Baru Menyasar 77 Mahasiswa

Penulis: ahmad mustakim
Editor: sujarwo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Blora Arief Rohman saat memimpin forum Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) diajak untuk diskusi bersama guna memajukan pembangunan SDM di Kabupaten Blora dan tentang program satu desa dua sarjana.

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Program unggulan Bupati Blora Arief Rohman dan Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati yakni satu desa dua sarjana baru menyasar 77 mahasiswa. 

Program ini berjalan mulai akhir tahun 2021 lalu. Saat ini sudah memasuki semester kedua. 

Pada semester ini terdapat sebanyak 77 orang telah dibantu pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora dalam menjalankan pendidikannya di berbagai perguruan tinggi Negeri ataupun swasta di Indonesia.

Kepala Bidang Sosial (Kabid Sosial) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora (Dinsos P3A), Mustakim mengaku jumlah tersebut masih belum memenuhi kuota yang ditetapkan oleh Pemkab Blora. 

”Tersedia dana untuk 30 mahasiswa (yang kuliah di luar Blora, Red), tapi baru terisi sembilan  mahasiswa,” ucap Mustakim saat dihubungi, Jumat (29/4/2022). 

Dikatakannya, 77 mahasiswa tersebut tersebar di 60 desa di seluruh wilayah Blora. 

"Sebanyak 48 desa dengan satu penerima, 9 sesa terdapat dua penerima, satu desa terdapat tiga penerima, serta dua desa lain terdapat empat penerima," jelasnya. 

Pihaknya menambahkan, penerima manfaat program Satu Desa Dua Sarjana adalah mereka yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 

Selain itu, yang akan mendaftar harus sudah diterima di kampusnya. Tidak berlaku bagi yang sudah menerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar- Kuliah (KIP Kuliah).

”Kemarin ada yang daftar padahal sudah dapat KIP Kuliah. Saya sampaikan harus siap nerima segala konsekuensi.. bisa saja dicoret salah satu antara KIP-K dan Satu Desa Dua Sarjana atau malah dicoret semuanya,” bebernya. 

Mustakim mengaku, program ini akan dilanjutkan kembali pada awal perkuliahan semester ganjil tahun ini. 

”Yang penting datanya sudah masuk DTKS, sudah diterima di perguruan tinggi, tidak sedang mendapatkan beasiswa lain,” imbuhnya. 

Adapun rinciannya, 18 orang di PEM Akamigas Cepu, sepuluh orang di STAI Al-Muhammad Cepu,  sepuluh orang di STAI Khozinatul Ulum Blora, sepuluh orang di STAI Muhammadiyah Blora, sepuluh orang STKIP Muhammadiyah Blora, sepuluh orang di STTR Cepu.

Serta sembilan lainnya tersebar di beberapa kampus yang berada di luar wilayah Kabupaten Blora. Seperti Polines Semarang, UIN Walisongo Semarang, Universitas Airlangga, serta IAIN Kudus. 

”Untuk yang di PEM Akamigas Cepu, ada 18 orang. per mahasiswa dibayarkan Rp 38 juta di setiap semesternya," ungkapnya. 

"Selain itu (PEM Akamigas, Red) biayanya dijatah sebesar Rp 2,5 juta per mahasiswa di setiap semesternya. Kalau kuliah di luar Blora akan mendapat bantuan hidup sebesar Rp 2,5 juta per mahasiswa di setiap semesternya,” pungkasnya. (*)

Berita Terkini