Berita Semarang

Hingar Bingar Lebaran Tak Dirasakan Abyan, Ditinggal Ayah karena Covid-19

Penulis: budi susanto
Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah warga berdoa usai pemakaman sanak saudara di salah satu komplek pemakaman yang ada di wilayah Pedurungan Semarang, beberapa waktu lalu.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Hingar bingar Lebaran sampai arus balik tak dirasa oleh sebagian orang yang terdampak pandemi.

Terutama bagi keluarga yang ditanggalkan sanak saudara yang meninggal dikarenakan Covid-19.

Hambar, dan sepi tanpa bisa bertemu sosok yang beberapa waktu lalu masih hidup di dunia pastilah dirasa, apalagi pada momentum Lebaran.

Kondisi tersebut tak hanya dirasa oleh sedikit orang, lantaran ganasnya Covid-19 yang melanda sejumlah daerah dua tahun terakhir.

Abiyan Wirayuda (22) warga Plamongan Indah, Kota Semarang, misalnya.

Ia ditinggal oleh ayah handanya karena Covid-19 pertengahan tahun lalu, tepatnya pada Juli 2021.

Meski kepergian sang ayah hampir 10 bulan, namun kenangan akan sosok ayahnya masih terekam jelas hingga kini.

Apalagi di momentum Lebaran, di mana mayoritas masyarakat berkumpul dengan orang tua masing-masing.

Hal itu tak bisa dirasa oleh Abyian, lantaran sang ayah telah berpulang ke rahmatullah.

"Sedih kalau mengingat momentum itu, dan Lebaran kali ini tidak ada ayah saya. Padahal tahun lalu masih bisa berfoto bersama," kenangnya, Sabtu (7/5/2022).

Kini Abyan hanya tinggal bersama sang ibu, dan menjalani Labaran berdua di rumahnya.

"Kalau dulu setiap libur Lebaran selalu pergi ke tempat wisata, tapi tahun ini berbeda, dan menghabiskan waktu di rumah bersama ibu," katanya.

Meski demikian, Abyian tetap bersyukur karena mish bisa menjalani Lebaran bersama ibunya.

"Meski sedih namun saya masih bersyukur, masih ada ibu di samping saya," paparnya.

Tak hanya Abyian, Suwarni (50) warga Pedurungan Kota Semarang, juga harus melewati Lebaran tanpa sang suami.

Bahkan hingga kini ia masih terngiang-ngiang sosok suaminya yang meninggal karena Covid-19 pertengahan tahun lalu.


"Lebaran tahun ini menjadi Lebaran yang sangat berbeda, meski banyak yang mudik tapi saya tidak. Saya hanya mengunjungi makam suami," ucap wanita 50 tahun itu.


Suwarni manambahkan, jika melihat hingar bingar Lebaran, ia terkenang kepada sang suami sebelum meninggalkan.


"Sebelum meninggalkan karena Covid-19 saya dan suami membangun kios untuk bekal masa tua, tapi takdir tuhan berkata-kata lain, dan suami saya dipanggil begitu cepat," tambahnya.(*)

 

Berita Terkini