Guru Berkarya

CTL Membantu Mendalami Keimanan Kepada Rasul Allah

Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Indriyani MPdI, Guru SDN Majasto 01 Kec Tawangsari Kab Sukoharjo

Oleh: Indriyani MPdI, Guru SDN Majasto 01 Kec Tawangsari Kab Sukoharjo

PENDIDIKAN merupakan salah satu modal penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia. Pendidikan memiliki unsur-unsur penting dalam penerapannya termasuk proses pembelajaran didalamnya. Proses pembelajaran dapat dijadikan sebagai pijakan dalam kesuksesan pendidikan. Penerapan proses pembelajaran membutuhkan keahlian dari seorang guru agar dapat memberikan kegiatan yang menarik.

Perkembangan revolusi industri 4.0 turut memberikan dampak yang signifikan. Melewati milenial, ternyata masih banyak ditemukan beberapa sekolah yang menggunakan pola pembelajaran yang lama. Membaca, menghafal dan mencatat serta diberikan tugas masih mewarnai khasanah guru dalam dunia pendidikan. Bahkan lebih ekstrim lagi, beberapa “oknum” guru di sebagian sekolah sering mengaplikasikan “CBSA” (catat buku sampai abis). 

Hal tersebut seringkali yang membuat hasil pembelajaran tidak meninggalkan pemahaman pada diri peserta didik. Pola pembelajaran tekstual di lingkungan sekolah seharusnya sudah mulai mengalami metamorfosis ke dalam pembelajaran yang sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan seperti yang dilakukan di SDN Majasto 01Tawangsari Sukoharjo.

Guru perlu memberikan terobosan-terobosan penggunaan pendekatan dan model pembelajaran yang dapat terukir dan tertanam dalam diri anak saatnya di bangkitkan. Pembelajaran yang dapat membawa anak kedalam imaginasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan konstektual manjadi solusi yang tepat untuk mewarnai pembelajaran didalam kelas.

Pendekatan konstektual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam lingkungan kehidupannya. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi peserta didik. Proses pembelajaran alamiah berlangsung dalam bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami, bukan sekedar mentrasfer pengetahuan dari guru ke peserta didik.

Guru sudah seharusnya lebih mementingkan strategi pembelajaran dari pada hanya mengejar hasil. Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab lisan yang terkait dengan dunia nyata kehidupan peserta didik (daily life modeling), sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajkan, motivasi belajar muncul, dunia pikiran peserta didik menjadi konkret, dan suasana menjadi kondusif, efektif dan menyenangkan. Prinsip pembelajaran kontekstual adalah: peserta didik melakukan dan mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat, serta pengembangan kemampuan sosialisasi.

Sanjaya (2006:14) menjelaskan bahwa belajar dalam CTL bukan hanya sekadar duduk, mendengarkan dan mencatat, tetapi belajar adalah proses berpengalaman secara langsung. Lebih jauh ia mengupas bahwa Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan peserta didik secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajarinya dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata, sehingga peserta didik didorong untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

SDN Majasto 01Tawangsari Sukoharjo menerapkan model pembelajaran CTL pada pelajaran PAI dan BP kelas 5 yaitu materi mengenal rasul-rasul Allah. Penulis selaku guru PAI dan BP tersebut merasa senang karena penggunaan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. (*)

Berita Terkini