Guru Berkarya

Belajar Menyenangkan dengan Metode Keliling Kelas

Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yayuk Parmaningdyah Welastiningrum SPdSD, Guru SDN 1 Sidorejo Kec Pulokulon Kab Grobogan

Oleh: Yayuk Parmaningdyah Welastiningrum SPdSD, Guru SDN 1 Sidorejo Kec Pulokulon Kab Grobogan

PEMBELAJARAN memiliki makna yang berbeda dengan belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksikan pengetahuan baru. Menurut Syaiful Sagala (2009) pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh siswa atau peserta didik.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Beberapa teknik mengajar yang menyenangkan dan tidak membosankan antara lain dengan cara menghindari kebiasaan monoton. Selan itu juga dapat dengan cara melibatkan siswa dalam proyek, menemukan hal baru bersama siswa, serta menunjukkan kepedulian terhadap siswa.

Untuk menciptakan suasana belajar menyenangkan di kelas 1 SD Negeri 1 Sidorejo, Kecamatan Pulokulon, guru berusaha menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi. Salah satu metode pembelajaran yang dipilih guru adalah metode kooperatif tipe Keliling Kelas. Ini dilakukan oleh guru untuk menghindari kebiasaan monoton yang mengakibatkan kebosanan pada siswa. Penerapan metode Keliling Kelas ini juga memberikan kesempatan kepada semua siswa terlibat dalam kegiatan proyek.

Menurut Miftahul Huda (2013) prosedur metode Keliling Kelas adalah sebagai berikut. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat sebagaimana biasa. Mereka diminta untuk membuat satu produk atau kreasi kelompok. Setelah selesai, masing-masing kelompok memamerkan hasil karya mereka. hasil-hasil ini bisa dipajang di beberapa bagian kelas jika berupa poster atau gambar-gambar. Masing-masing kelompok berjalan keliling kelas dan mengamati hasil karya kelompok-kelompok lain.

Metode Keliling Kelas tersebut diterapkan pada pembelajaran 6 tema 7 subtema 1 tentang benda hidup dan benda tak hidup di sekitarku, siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakan tugas proyek. Lembar kerja pertama berupa sketsa simbol sila ke-4 Pancasila. Siswa secara berkelompok diminta menghubungkan garis putus-putus hingga membentuk simbol sila ke-4 lalu mewarnainya. Selanjutnya menuliskan bunyi sila ke-4 di bawah gambar. Setelah selesai, gambar di pajang di tempat yang telah disediakan oleh guru.

Untuk mengingat-ingat ciri-ciri benda hidup, guru membagikan lembar kerja kedua kepada siswa. Lembar kerja tersebut berisi beberapa gambar dan kalimat rumpang. Setelah mengamati gambar,  siswa diminta mengisi kalimat rumpang dengan kata-kata yang telah disediakan. Lembar kerja yang telah diselesaikan oleh masing-masing kelompok ini dipajang di dekat lembar kerja ke-1. Setelah itu masing-masing kelompok berjalan keliling kelas untuk mengamati hasil karya kelompok lain.

Dengan memanfaatkan metode kooperatif tipe Keliling Kelas ini menjadikan pembelajaran tidak monoton. Ketererlibat aktif semua siswa dalam tugas proyek merupakan wujud kepedulian guru dengan tidak membedakan antara yang satu dengan yang lain. Satu hal baru yang diperoleh siswa adalah pengetahuan dan pengalaman bahwa makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan makhluk tak hidup. Pemahaman siswa bahwa makhluk hidup dapat bergerak, berkembang biak, membutuhkan makanan, dan tumbuh menjadi besar.

Penerapan metode Keliling Kelas ini menjadikan pembelajaran di kelas 1 SD Negeri 1 Sidorejo lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa. (*)

Berita Terkini