Berita Blora
Dinas P4 Blora Perketat Pengawasan Sapi dari Luar Kota
Dalam rangka upaya pencegahan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (P4) Kabupaten Blora melakukan
Penulis: ahmad mustakim | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Dalam rangka upaya pencegahan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (P4) Kabupaten Blora melakukan pemeriksaan hewan dari luar kota di Pasar Hewan di Blora.
Salah satunya dilakukan di Pasar Ponan yang merupakan pasar Hewan terbesar di Blora yang terletak di Kelurahan Tegalgunung, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora pada Kamis (12/5/2022).
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Dinnakikan Blora, Tejo Yuwono mengatakan, pemeriksaan tersebut guna memastikan hewan yang dibawa masuk ke Kabupaten Blora dalam kondisi sehat dan tidak membahayakan.
"Ini istilahnya pemeriksaan dan pengamatan untuk pencegahan. Harapannya sapi yang masuk disini sehat semua dan tidak ada yang mengarah PMK," ucap Tejo.
Dikatakannya, pemeriksaan dari dinas ini melibatkan 14 tim kesehatan.
Pengecekan meliputi mulut, lidah, mata dan bagian kaki.
"Kita terjunkan 14 tim kesehatan untuk memantau di depan, mulai sapi datang dari mana kita catat kemudian dicek kaki, mulut. Kalau ada yang sakit nanti kita obati dan ambil sampel darahnya, nanti kita kirim ke Laboratorium," jelas Tejo.
Dari hasil pengecekan yang dilakukan, petugas tidak menemukan adanya indikasi sapi yang terjangkit PMK.
Meski begitu, pihaknya tetap mewaspadai kemungkinan besar terjadinya penularan.
"Allhamdulillah belum ada. Tapi sangat dimungkinkan karena Blora ini dikepung dekat perbatasan dengan Jawa Timur yang katanya ada penularan," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala DP4 Kabupaten Blora drh. R. Gundala Wijasena, memohon kepada warga masyarakat di wilayah kabupaten setempat supaya tidak panik menyikapi PMK pada hewan ternak sapi yang dipelihara.
“Khususnya peternak sapi dimohon yang pertama, jangan panik,” ucapnya, Sabtu (14/5/2022).
Meski sebenarnya, lanjut Gundala, PMK ini, mudah menyebar apalagi Jawa Tengah (Kabupaten Blora) dan Jawa Timur yang berbatasan.
“Oleh sebab itu kita harus waspada,” tegasnya. (kim)