Polisi Sebut Sopir Bus Kecelakaan Maut Tol Mojokerto Tak Punya SIM

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto menyebabkan 13 orang meninggal dunia, Senin (16/2/2022).

TRIBUNJATENG.COM - Polisi menyebut sopir cadangan bus Ardiansyah yang terlibat kecelakaan tunggal di Tol Mojokerto tidak punya SIM.

"Sopir ini ternyata yang nyetir tidak memiliki SIM. Makanya kita akan cari tahu statusnya, apakah dia ini sopir cadangan atau hanya kernet," kata Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Latif Usman di depan Gedung Ditlantas Mapolda Jatim, Selasa (17/5/2022).

Sejauh ini, lanjut Latif, proses penyelidikan secara resmi masih belum dilakukan.

Baca juga: Air Kencing Sopir Bus Kecelakaan Maut Tol Mojokerto Mengandung Sabu

Namun proses penggalian informasi awal mengenai kronologi kejadian dan beberapa hal yang mendasarinya, sudah dilakukan dalam tahap awal.

"Sejauh ini kami belum melakukan pemeriksaan resmi, kami hanya menggali saksi yang ada."

"Nanti kami akan melakukan secara resmi apabila sudah ada rekomendasi dari dokter," pungkasnya.

Hingga saat ini, status hukum apapun belum disematkan terhadap sopir cadangan tersebut.

Mengingat, kondisi Ade Firmansyah masih menjalani observasi perawatan medis di RS Citra Medika Sidoarjo.

"Iya sementara belum," pungkasnya.

Bus Ardiansyah menabrak tiang papan pemberitahuan bahu jalan di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), KM 712.400/A, Senin (16/5/2022) pagi. Akibat kecelakaan tunggal bus bernopol S-7322-UW itu, 13 orang penumpang dikabarkan tewas. ((Istimewa/TribunJatim.com))

Konsumsi Sabu

Polisi mengungkap fakta baru adanya kandungan sabu dalam air kencing hasil tes urine sopir cadangan bus kecelakaan maut tol Mojokerto.

Sopir cadangan itu bernama Ade Firmansyah.

Ade Firmansyah diduga mengonsumsi sabu-sabu saat kecelakaan maut terjadi.

Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Latif Usman menyebut temuan tersebut diperoleh penyidik dari hasil tes urine awal yang dilakukan terhadap sopir cadangan tersebut.

Guna memastikannya, Selasa (17/5/2022), penyidik sedang melakukan pengambilan sampel darah terhadap sopir cadangan itu, untuk dilakukan pengujian laboratorium forensik (Labfor).

"Pengemudi ini menggunakan sejenis sabu. Hari ini, kami mengambil darah untuk kita kirim ke Labfor, untuk memastikan kandungan apa yang ada di pengemudi ini," ujar Kombes Pol Latif.

Latif menambahkan, pihaknya juga akan melibatkan pihak Satresnarkoba Polres Mojokerto Kota untuk mendalami temuan dugaan sopir cadangan dalam laka tersebut, yang terindikasi mengonsumsi sabu.

Mulai dari, sejak kapan sopir cadangan itu mulai memiliki kebiasaan mengonsumsi sabu tersebut.

Dari mana memperoleh serbuk kristal sabu tersebut.

Namun, untuk konteks kasus insiden kecelakaan tunggal tersebut.

Latif menegaskan, pihaknya masih mendalami lebih lanjut, mengenai kapan terakhir kali si sopir cadangan tersebut mengudap sabu, sebelum terjadinya kecelakaan.

Pasalnya, terdapat temuan kronologi, selama perjalanan menuju Dieng Wonosobo.

Sopir cadangan tersebut diketahui tidak ikut kegiatan liburan di destinasi wisata yang dikunjungi bersama warga atau para penumpang.

"Kan ada waktu waktu selama perjalanan di Surabaya, di Wonosobo sampai Jogya ini, ada sempat dia berhenti, dan ada satu jam dia tidak ikut acara di Dieng, yaitu satu jam di tempat makan."

"Apakah itu. Nanti kita akan dalami dari Resnarkoba yang akan dalami untuk penggunaan narkobanya," pungkasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkini