Berita Semarang

Aty Sudah Dua Kali Layangkan Surat Permohonan Pemindahan Tiang Listrik: Belum Ada Anggaran

Penulis: iwan Arifianto
Editor: sujarwo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Para pemotor saat melintas di antara tiang listrik yang berada di tengah jalan, Jalan Tanggulsari, Mangunharjo, Tugu, Kota Semarang, Rabu (1/6/2022).

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Kabid Bina Marga DPU Kota Semarang, Suriyaty mengaku, sudah dua kali melayangkan surat kepada PLN terkait tiang listrik di Jalan Tanggulsari, Mangunharjo, Kota Semarang.

Surat itu berisi permohonan pemindahan tiang listrik yang dilayangkan sekira tahun 2019 dan 2021 tepat saat jalan itu bangun.

Hanya saja PLN berdalih belum ada anggaran sehingga proses permohonan pemindahan tiang belum dapat dilakukan.

"Kondisi tiang listrik itu sudah sebelum pembangunan jalan itu.

Kami sudah mengirimkan surat kepada PLN tapi belum ada tindakan karena anggaran tidak ada," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (1/6/2022).

Jalan tersebut dibuat selama dua tahap.

Tahap pertama pada tahun 2019 dan tahap kedua tahun 2021.

"Sejak dimulainya proyek jalan itu dari PLN bilangnya ga ada anggaran, harus memprogramkan dahulu, tapi  dari 2019 sampai sekarang belum ada tindakan," ujarnya.

Perempuan biasa disapa Aty itu menyebut, semisal tiang listrik jadi dipindah tak akan merusak jalan.

Nantinya, tinggal memperbaiki tengah jalan.

"Tidak masalah nanti tinggal ditambal," jelasnya.

Tribunjateng.com masih mengkonfirmasi kepada PLN terkait persoalan tersebut. 

Camat Tugu Kusnandir ikut angkat bicara soal keberadaan tiang listrik di tengah jalan Tanggulsari, Mangunharjo, Tugu, Kota Semarang.

Ia menyebut, pihak dinas terkait seperti DPU dan Disperkim sudah berkoordinasi dengan PLN.

"Infonya mau dipindahin tinggal nunggu anggaran saja," paparnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Rabu (1/6/2022).

Menurutnya, kondisi di sepanjang jalan itu sudah lebih baik.

Sebab, dahulu kondisi gelap gulita sekarang sudah terang benderang.

"Lampu juga membantu para nelayan dan pemancing yang banyak di situ," katanya.

Selain itu, kondisi tiang listrik di tengah jalan juga ada baiknya.

"Jagani anak muda tidak kebut-kebutan terutama saat malam hari," jelasnya.

Meski demikian, kondisi itu tak bagus secara estetika sehingga hendaknya segera dipindah.

"Itu jalan Pemkot, total ada 14 tiang listrik yang ada di tengah jalan," jelasnya.

Ia meminta, masyarakat hendaknya bersabar dengan kondisi tersebut.

"Sudah dikoordinasikan dengan PLN sehingga kami minta warga bersabar," terangnya.

ada sebanyak 14 tiang listrik milik PLN mengganggu akses pengguna jalan di   Jalan Tanggulsari, Mangunharjo, Tugu, Kota Semarang.

Belasan tiang itu tertancap ada yang di tengah maupun di lajur kiri jalan.

Meksipun bukan  jalan yang ramai dilalui, jalan tersebut merupakan akses utama menuju bangunan bekas TPI Mangkang, Kawasan Wisata Pantai Mangunharjo dan tambak ikan warga.

"Iya, kalau malam berbahaya sebab tiang ada yang di tengah jalan," ucap Warga Mangunharjo, Nur Aziz (28) kepada Tribunjateng.com, Rabu (1/6/2022).

14 tiang itu berdiri di atas jalan beton cor sepanjang sekira 500 meter.

Setidaknya ada tujuh tiang yang berada persis berdiri di tengah jalan.

Lebar jalan sekira 5 meter.

"Kalau bisa sih dipindahkan agar tidak membahayakan para pengguna jalan," ucapnya.

Ia menyebut, selama ini memang belum ada satu pun kecelakaan di tempat tersebut.

Hanya saja jika dilihat kasat mata kondisi itu kurang elok.

"Ya dapat dilihat sendiri. Masak ada tiang listrik di tengah jalan," paparnya.

Nelayan Kampung Tanggulsari, Mangunharjo, Kusnanto (42) mengatakan, tiang listrik itu membantu penerangan nelayan saat malam hari sehingga nelayan bisa irit lampu penerangan.

"Kalau malam terang jadi tidak perlu melayakan lampu perahu saat malam hari," bebernya.

Meski demikian, keberadaan tiang listrik di tengah jalan sangt dikhawatirkan lantaran membahayakan pengguna jalan terutama pemotor.

Pengguna roda empat juga perlu berhati-hati karena ketika ada tiang listrik di tengah jalan harus agak minggir saat melintas.

"Ya sampaikan ke pihak terkait kalau bisa dipindahkan saja, karena kan membahayakan. Apalagi kalau malam hari," ucapnya sembari beraktivitas di atas perahunya.

Warga Mangunharjo, Zamhuri (30) menjelaskan, bangunan jalan tersebut tergolong tidak lama, sekitaran tahun 2020.

Menurutnya, sebelum dibeton, awalnya hanyalah jalan setapak yang berukuran tidak sampai tiga meter.

"Dahulu kondisi jalan setapak, hanya bisa dilalui simpangan dua sepeda motor saja," terangnya.

Pengamatan Tribunjateng.com di lokasi jalan tersebut dipadati banyak warga saat sore hari.

Mereka tampak asyik menikmati pemandangan alam  berupa senja di ufuk barat dihiasi landscape pertambakan dan pepohonan mangrove.

Ujung jalan tersebut merupakan laut, yang terdapat bangunan bekas Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Para pedagang keliling juga banyak berjualan di sepanjang jalan tersebut.

Tribun masih mengkonfirmasi kepada pihak terkait soal kondisi tiang listrik tersebut. (*)

Berita Terkini