TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Pemerintah pusat belum lama ini mencabut subsidi minyak goreng curah, pada Selasa 31 Mei 2022.
Bukannya menurun, harga minyak goreng curah di pasaran justru semakin melejit dan jauh dari harga eceran tertinggi (HET).
Padahal, pemerintah sudah menjamin harga tetap terjangkau meski program subsidi dicabut.
Berdasarkan HET harga minyak goreng curah semestinya Rp 15.500 per kilogram.
Sementara pantauan tribunjateng.com di pasar tradisional Kota Tegal, harga minyak goreng curah berkisar Rp 18 ribu- Rp 19 ribu per kilogram.
Ada kenaikan sekira Rp 2.000.
Karena sebelum pencabutan subsidi, harga minyak goreng curah berkisar Rp 16 ribu- Rp 17 ribu per kilogram.
Seorang warga, Ani (45) mengeluhkan, harga minyak goreng curah yang justru semakin tinggi setelah pencabutan subsidi.
Ia mengatakan, harganya di pasar tradisional jadi Rp 19 ribu per kilogram.
Ia sendiri berbelanja minyak goreng curah untuk berjualan di toko kelontong di rumah.
Mau tidak mau, ia pun menjualnya di rumah seharga Rp 20 ribu per kilogram.
"Harganya malah bertambah mahal. Ini saya barusan beli harganya Rp 19 ribu per kilogram," kata Ani, kepada tribunjateng.com, Jumat (3/6/2022).
Ani mengatakan, selain itu ketersediaannya juga masih sulit didapatkan.
Pedagang di pasar tidak punya begitu banyak stok.
Ia berharap, pemerintah benar-benar bisa mengatasi harga minyak goreng.
Karena dampaknya kepada masyarakat kecil.
Dari minyak goreng curah yang dulunya seharga Rp 9.000- Rp 10 ribu per kilogram, masa bisa sampai Rp 19 ribu per kilogram.
"Kami sangat berharap pemerintah benar-benar serius menangani persoalan minyak goreng ini. Baik minyak goreng curah maupun kemasan," harapnya.
Pedagang pasar, Yati (52) mengatakan, harga minyak goreng curah semakin tidak terkendali setelah pencabutan subsidi.
Ia mau tidak mau harus menjual dengan harga Rp 18 ribu- Rp 19 per kilogram.
Karena harga dari agen sudah tinggi Rp 17 ribu per kilogram.
"Kemarin-kemarin itu dari agen sudah mendingan, Rp 15.500- Rp 16.000 per kilogram. Kok malah jadi Rp 17 ribu per kilogram," ungkapnya
Yati berharap, ada solusi dari pemerintah dalam mengatasi harga minyak goreng yang terus mengalami naik turun.
Karena tingginya harga minyak goreng ini sudah bertahan selama berbulan-bulan.
"Bagaimana ya, harus ada solusi. Masa minyak goreng curah yang katanya dulu sempat mau dilarang juga harganya jadi sangat tinggi," katanya. (fba)
Baca juga: WHO Khawatir Wabah Covid-19 di Korut Semakin Buruk: Ini Tidak Baik bagi Dunia
Baca juga: Sejumlah Hewan Ternak Terjangkit PMK, Gus Haiz Minta Pemkab Bertindak Sigap
Baca juga: Jadwal Timnas U19 Indonesia di Turnamen Toulon 2022, Meksiko Jadi Lawan Garuda Muda Selanjutnya
Baca juga: Dokter Hewan di Getasan Temukan Obat Herbal Untuk PMK