Berita Semarang

Wanita Berjilbab Ngaku Karyawan Bank Lulusan S2 Tipu Warung Kelontong di Semarang, Kerugian 1,2 Juta

Penulis: iwan Arifianto
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar kamera CCTV perempuan berhijab melakukan penipuan dengan berlagak memborong belanjaan, akibat penipuan itu pemilik warung alami kerugian Rp1,2 juta di Gedawang, Banyumanik, Kota Semarang.

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Wanita berjilbab dan bermasker melakukan penipuan di sebuah toko sembako di Gedawang, Banyumanik, Kota Semarang. 

Si penipu mengelabui karyawan toko dengan beralibi lulusan S2 sebuah kampus ternama di Semarang. 

Pelaku juga mengaku sebagai karyawan bank. 

"Iya, kejadian penipuan itu terjadi pada Selasa 31 Mei 2022 sekira pukul 15.30 WIB," ujar pemilik toko, Dian Susilowati saat dihubungi Tribunjateng.com, Jumat (3/6/2022).

Baca juga: DJ Winky Kenalan Sama Pria di Pesawat Ekonomi, Di Bandara Ketahuan Ternyata Bukan Orang Biasa

Baca juga: Ingat Bayi Kedinginan yang Senyum Ketika Diazani? Jejak Yang Membuangnya Terungkap, Masih Mahasiswi

Baca juga: Eril di Mata Dosen Pembimbingnya: Sederhana, Awalnya Tak Mengenali Ia Puttra Ridwan Kamil

Ia menyebut, penipuan itu bermula saat wanita berhijab dan bermasker mendatangi tokonya menggunakan sepeda motor matik tanpa pelat nomor. 

Ketika itu tak ada kecurigaan sedikitpun dari karyawan toko. 

Wanita tersebut dengan tampilan meyakinkan lalu berlagak memborong sejumlah barang belanjaan kebutuhan sehari-hari.

Tangkapan layar kamera CCTV perempuan berhijab melakukan penipuan dengan berlagak memborong belanjaan, akibat penipuan itu pemilik warung alami kerugian Rp1,2 juta di Gedawang, Banyumanik, Kota Semarang. (Istimewa)

Total barang yang diambil tersangka sebesar Rp 1,2 juta. 

"Mulanya mau membayar menggunakan kartu atm, tapi karena atm invalid minta bayar cash di rumah," imbuh Dian. 

Kemudian wanita itu minta diantarkan karyawannya ke rumah yang dimaksud yang berada di sekitaran Gedawang.

Kemudian wanita berhijab itu memanggil-mangil orang yang ada di dalam rumah, seolah-olah rumah kosong itu miliknya.

Selepas itu, ia beralasan mengambil kunci di suatu tempat.

"Sayangnya karyawan kami yang masih baru bekerja ini membiarkan barang belanjaan dibawa si wanita tersebut," jelasnya. 

Ia menyebut, karyawannya tidak berpikir negatif pada si wanita tersebut. 

Akan tetapi sampai lama menunggu si wanita ini tak kunjung kembali ke rumah kosong. 

"Karyawan kami pun kembali ke toko, dan berusaha menelpon nomor si wanita ini. 

Tapi nomor telpon tidak bisa dihibungi, tidak terdaftar," bebernya. 

Ia berharap, ada etika baik Wanita tersebut untuk membayar barang-barang yang telah dibawa.

Bagi pedagang kecil sepertinya, uang tersebut terhitung sangat besar karena sekecil apapun pecahan uang sangat berharga.

Di samping itu, kerugian Rp1,2 juta sudah sangat jelas sulit untuk dijadikan laporan Polisi. 

"Untuk pemilik warung lainnya kejadian ini bisa jadikan pelajaran bersama agar tidak teledor dalam melayani pembeli. 

Bagaimanapun pembeli adalah raja, tapi jangan sampai raja ingkar pada penjual," tandasnya. (Iwn)

Berita Terkini