Berita Viral

Kronologi Tragedi Paiton 2003, Terbakarnya Bus Karya Wisata yang Tewaskan 54 Orang

Penulis: non
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kronologi Tragedi Paiton 2003, Terbakarnya Bus Karya Wisata yang Tewaskan 54 Orang

Kronologi Tragedi Paiton 2003, Terbakarnya Bus Karya Wisata yang Tewaskan 54 Orang

TRIBUNJATENG.COM - Berikut kronologi tragedi Paiton 2003 bus karya wisata terbakar, tewaskan 54 orang. 

Tragedi Paiton 2003 kembali menjadi pembicaraan netizen seusai sebuah video TikTok viral yang membahas kejadian tersebut.

Di antaranya akun Sasa Debora, meski telah diuggah sejak akhir 2021 lalu video tersebut kembali muncul di beberapa FYP akun TikTok.

Disebut tragedi Paiton, karena kecelakaan 19 tahun lalu tersebut terjadi di Paiton, Situbondo.

Kejadian tersebut memakan korban sebanyak 54 orang siswa dan guru yang sedang melakukan Karya Wisata.

Rombongan tersebut merupakan siswa dan guru dari SMK Yapemda 1 Sleman.

Saat itu mereka terlibat kecelakaan saat sedang dalam perjalanan pulang ke Yogyakarta, setelah melakukan study tour dan wisata di Bali.

Waktu itu, SMK Yapemda 1 Sleman menggunakan tiga bus untuk berwisata ke Bali.

Bus urutan ketiga yang sebenarnya sering mengalami sial di perjalanan.

Mengalami dua kali pecah kaca dan pernah pula tersangkut listrik.

Namun tak disangka, justru bus kedua yang mengalami kejadian sangat tragis. 

Siswa yang ada di dua bus lain tak sadar bila bus tersebut pulang tak membawa nyawa.

Saat kejadian tersebut ternyata pengemudi bus merupakan supir cadangan.

Budi yang saat kejadian mengemudikan bus ternyata hanya menggantikan sopir sebenarnya, Armando.

Sempat beredar kabar bahwa mereka melarikan diri setelah kejadian tersebut.

Namun dari pihak perusahaan otobus menyangkal bahwa sopirnya melarikan diri.

Mereka justru ikut membantu mengeluarkan penumpang.

Sesaat sebelum kejadian bus ditabrak truk kontainer memotong jalur dari arah berlawanan.

Lalu sejurus kemudian dihantam truk tronton dari belakang.

Tangki truk tronton pecah sehingga menyebabkan munculnya percikan api dan akhirnya merembet ke badan bus.

 Kebakaran begitu cepat terjadi, ditengarai karena adanya bahan-bahan yang mudah terbakar di dalam bus, seperti tas dan karpet yang ditaruh di kursi.

Korban tewas banyak ditemukan di bagian belakang bus di dekat pintu.

Para saksi menduga para penumpang berusaha ke luar dari sana tapi pintu tersebut justru tak dapat dibuka.

Di dalam bus juga tak dilengkapi alat pemecah kaca sehingga penumpang tak dapat menyelamatkan diri ketika bus terbakar.

Sang sopir bisa selamat setelah melompat dari bus sedangkan kernetnya memecah kaca bagian depan.

Saat bus itu terbakar, warga di sekitar lokasi melihat adanya kobaran api dan letupan-letupan kecil.

Petugas pemadam kebakaran juga datang untuk membantu memadamkan api.

Banyaknya jumlah korban meninggal memaksa pihak RSUD Situbondo untuk mengawetkan jenazah menggunakan balok es.

Jenazah juga hanya ditempatkan di lorong karena ruang kamar mayat tidak terlalu besar.

Kebanyakan jenazah mengalami luka bakar serius.

Ada bagian tubuh yang hilang dan beberapa sulit dikenali.

Setelah bus yang membawa 54 penumpang itu terbakar, beberapa warung yang ada di dekat lokasi memilih tutup karena ngeri.

Tempat terjadinya kecelakaan adalah sebuah jalan yang cukup tinggi.

Kiri dan kanannya berupa bukit dan tanaman liar yang sepi. (*)

Berita Terkini