Berita Sepak Bola

Kiper Dilarang Menari Saat Situasi Pinalti, Aturan Baru FIFA Berlaku Mulai 1 Juli 2022

Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).

TRIBUNJATENG.COM, QATAR - Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) secara resmi mengeluarkan aturan baru dalam pertandingan sepak bola.

Apabila lebih dispesifikan, aturan itu terkait tendangan pinalti.

Adapun munculnya aturan baru tersebut imbas dari ulah kiper Timnas Australia.

Baca juga: Ini Peningkatan Ranking FIFA Timnas Indonesia Semenjak Ditangani Shin Tae-yong, Capai Dua Digit

Baca juga: Lolos ke Putaran Final Piala Asia 2023 Ranking FIFA Timnas Indonesia Terkerek, Bagaimana Malaysia?

Baca juga: Hasil Vietnam vs Afghanistan FIFA Mactday, Level Park Hang Seo Memang Beda

Baca juga: Hasil Akhir Timnas Indonesia Vs Bangladesh di FIFA Match Day, Garuda Gagal Petik Kemenangan

Pada 14 Juni 2020, Australia memainkan pertandingan play off antarbenua melawan Timnas Peru.

Pemenang pertandingan tersebut berhak mendapatkan jatah satu tiket ke Piala Dunia 2022 Qatar.

Pada akhirnya, Tim Negeri Kangguru berhasil memenangi pertandingan lewat babak adu penalti.

Pertandingan harus dilanjutkan ke babak adu penalti setelah kedua tim gagal mencetak gol dalam 120 menit.

Menjelang berakhirnya babak perpanjangan waktu, kiper cadangan Australia Andrew Redmayne dimasukkan oleh pelatih.

Redmayne ditugaskan untuk mengawal gawang Australia khusus untuk babak adu penalti alias tos-tosan.

Menariknya, Redmayne menjadi pusat perhatian saat penendang keenam Peru, Alex Valera, akan mengeksekusi penalti.

Ia tampak terus-menerus melompat-lompat bahkan menari untuk menganggu konsentrasi pemain Peru.

Usaha Redmayne tersebut berbuah hasil lantaran ia akhirnya menepis sepakan penalti Valera.

Tepisan Redmayne tersebut sekaligus memastikan kemenangan Australia atas Peru.

Setelah pertandingan berakhir, para penggemar memberi Redmayne julukan "penjaga gawang yang menari".

Aksi menari Redmayne di bawah mistar gawang kemudian dinilai oleh FIFA sebagai tindakan provokatif terhadap lawan.

Halaman
12

Berita Terkini