Ini Penjelasan Ilmiah Mengapa Seseorang Sulit Move On Lupakan Mantan

Penulis: Puspita Dewi
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ini Penjelasan Ilmiah Mengapa Seseorang Sulit Move On Lupakan Mantan

Ini Penjelasan Ilmiah Mengapa Seseorang Sulit Move On Lupakan Mantan

TRIBUNJATENG.COM - Menurut beberapa ilmuwan, cinta dijabarkan sebagai insting dasar yang ditemukan di manusia dan hewan untuk dapat berkembang biak dan meneruskan keturunan. 

Pada manusia, insting tersebut sepertinya sedikit lebih rumit. 

Manusia kerap berkutat dengan perasaannya sendiri.

Bahkan manusia juga mengalami gagal move on alias belum bisa melupakan mantan.

Secara ilmiah, gagal move on dipengaruhi oleh otak. 

Dalam neuroscience atau ilmu pengetahuan syaraf, saat kita jatuh cinta otak kita 'dibanjiri' oleh cairan kimia. 

Dari penjelasan Kok Bisa? di Youtube, saat kita menyukai seseorang, bagian otak kita yang bernama Hypotalamus memproduksi cairan. 

Ada cairan Oxytocin yang dapat mengurangi stress dan Vasopresin yang mengatur tekanan darah. 

Kedua hormon tersebut memenuhi hypotalamus yang memancing terbentuknya hormon dopamine. 

Dopamine ini lah yang memberi efek kecanduan dan akhirnya pikiran kita tak dapat lepas dari orang yang kita suka.

Ini juga yang menyebabkan adanya cinta buta. 

Jalur Neuron Negatif yang menghubungkan Nukleus Akumbens menuju Amygdala dalam otak tidak berfungsi. 

Pada Neurol ini lah kita dapat mempertimbangkan baik buruk sesuatu. 

Sehingga ketika hal tersebut ternonaktifkan, kita hanya dapat melihat kebaikan dalam sosok yang kita suka. 

Dan terjadilah cinta buta. 

Tapi mengapa saat cinta kita tak terbalaskan, ditolak atau diputusin, kita menjadi sedih?

Hal ini terjadi karena dalam otak kita terjadi sebuah konflik antara Orbital Frontal Cortex dan Hypotalamus tempat terproduksinya Dopamine. 

Orbital Frontal Cortex mengendalikan dorongan untuk melupakan, sementara dopamine memproduksi rasa kecanduan yang membuat kita ingin terus bersama orang yang kita suka. 

Meskipun sering disebut dengan 'konflik batin', ternyata hal ini merupakan 'konflik otak'. 

Nah, konflik inilah yang sering membuat kita gagal move on.

Lalu mengapa kita merasakan rasa rindu saat kita berjauhan dengan orang yang kita suka?

Hal tersebut disebabkan karena selama kita menghabiskan waktu bersama dengan orang yang kita suka, otak akan memproduksi hormon yang membuat gembira. 

Yaitu dopamine, serotonin, dan oxytocin. 

Saat berjauhan atau lama tidak bertemu, otak yang sudah terlanjur 'kecanduan' dengan hormon tersebut akhirnya mengeluarkan reaksi 'menagih' sensasi yang sama. 

Rasa terus ditagih oleh otak inilah yang membuat rasa rindu itu berat, seperti kata DIlan. 

Saat kita jatuh cinta, dan rindu akhirnya tertagih, kita merasa bahagia. 

. (*)

Berita Terkini