TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Sekarang ini proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2022/2023 di SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal memasuki hari keenam.
Antusias calon peserta didik masih jelas terasa, bisa dilihat dari bangku antrean pembuatan akun pendaftaran dan verifikasi berkas hampir penuh.
Beberapa orangtua calon peserta didik juga terlihat ada yang mendampingi atau menemani sang anak.
Ditemui di ruang kerjanya, Kepala sekolah SMAN 1 Slawi, Sunarni, mengungkapkan PPDB tahun pelajaran 2022/2023 pihaknya menyediakan daya tampung siswa baru sebanyak 324 siswa.
Baca juga: Kisah di Balik Gibran dan Hendi 1 Tribun di Laga Persis Vs PSIS, Walikota Semarang Ditraktir Kambing
Baca juga: Di Tengah Perang Rusia-Ukraina, Kremlin Tiba-tiba Sebut Indonesia, Ini Pemberitaan Media di Sana
Dari jumlah 324 siswa ini, nantinya diperoleh dari empat jalur masuk atau jalur pendaftaran.
Sedangkan empat jalur pendaftaran yang dimaksud yaitu jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur pindah tugas orangtua, dan terakhir jalur prestasi.
Dari keempat jalur pendaftaran tersebut, kuota yang paling banyak yaitu jalur zonasi.
"Terkait kuota jalur masuk, rinciannya jalur zonasi paling sedikit 55 persen dan afirmasi paling sedikit 20 persen. Karena dikatakan paling sedikit, artinya bisa lebih dari jumlah tersebut. Hal ini supaya bisa mengakomodir anak-anak yang kurang mampu dan ada di zona terdekat sekolah. Sementara kuota jalur perpindahan orangtua paling banyak 5 persen dan jalur prestasi paling banyak 20 persen," ungkap Sunarni, pada Tribunjateng.com, Rabu (22/6/2022).
Terkait jalur afirmasi, lanjut Sunarni, persyaratan utama adalah calon peserta didik harus memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang tercatat di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sedangkan kuotanya sendiri sebanyak 13 persen.
Lalu untuk calon peserta didik yang sudah yatim piatu paling banyak kuota 2 persen.
Tapi yatim piatu disini tidak semua atau bukan yatim piatu umum, melainkan hanya yang orangtuanya meninggal dunia karena Covid-19.
Kemudian anak panti asuhan kuota pendataran paling banyak 2 persen, dan untuk anak yang orangtuanya sebagai tenaga kesehatan (nakes) kuota sebanyak 3 persen.
Adapun persyaratan jalur afirmasi khusus anak yang orangtuanya berprofesi sebagai Nakes, harus tercatat di Dinas Kesehatan Provinsi Jateng.
"Mengingat kuota untuk anak Nakes hanya 3 persen saja, maka cara kami memilah yaitu melihat jalur zonasi terdekat sekolah dan usia siswa. Jadi tidak semua yang tercatat di Dinkes Provinsi bisa masuk kesini, karena tetap kami seleksi mengingat tadi kuota hanya 3 persen," jelasnya.
Sementara untuk daftar wilayah zonasi, dikatakan Sunarni meliputi Kecamatan Slawi, Kecamatan Pangkah, Kecamatan Dukuhwaru, Kecamatan Adiwerna, dan Kecamatan Lebaksiu.
Sedangkan untuk jadwal pelaksanaan PPDB di SMAN 1 Slawi, sudah dimulai sejak tanggal 10 Juni 2022 yaitu diawali dengan publikasi.
Kemudian lanjut tanggal 15-28 Juni 2022 tahap pengajuan akun, verifikasi berkas, dan aktivasi akun pendaftaran.
Pembukannya sendiri mulai tanggal 15 Juni pukul 00.00 WIB, sampai 28 Juni 2022 pukul 16.00 WIB.
Untuk pendaftaran, dibuka tanggal 29 Juni 2022 pukul 07.00 - 23.55 WIB. (Setiap hari selama masa pendaftaran).
Pendataran ditutup pada tanggal 1 Juli 2022 pukul 16.00 WIB.
Selanjutnya evaluasi dan validasi, berlangsung pada tanggal 2-3 Juli 2022.
Pengumuman penerimaan siswa, berlangsung pada tanggal 4 Juli 2022 paling lambat pukul 23.55 WIB.
Daftar ulang siswa bisa dilakukan tanggal 5-7 Juli 2022.
Kemudian awal tahun ajaran baru 2022/2023 berlangsung pada tanggal 11 Juli 2022.
Jika ingin mendapat informasi lebih lanjut dan lengkap, bisa mengunjungi laman PPDB SMAN 1 Slawi: https://ppdb.sman1slawi.sch.id/
"Persyaratan jalur perpindahan orangtua, bisa menyerahkan atau melampirkan surat keterangan (SK) tugas dari instansi, lembaga, kantor, perusahaan, dan lain-lain. Selain itu minimal perpindahan antar kabupaten atau kota. Jadi tidak bisa misal hanya perpindahan antar kecamatan saja tapi masih di satu kabupaten atau kota yang sama," terangnya.
Untuk layanan pembuatan akun pendaftaran, khusus di SMAN 1 Slawi membuka sampai kurang lebih 10 loket untuk membantu calon peserta didik.
Layanan dimulai pukul 07.30 WIB sampai jam kerja selesai atau sekitar pukul 15.30 WIB.
"Pada kesempatan ini, saya ingin berpesan terutama kepada para orangtua bahwa yang penting anak itu bisa sekolah. Selain itu, kesempatan memilih dua sekolah juga harus dimanfaatkan, jangan hanya berfokus pada satu sekolah saja karena untuk jaga-jaga siapa tahu di sekolah tujuan utama tidak lolos. Nantinya kasihan si anak sendiri, karena giliran terakhir malah tidak dapat sekolah, sehingga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya," pesan Sunarni.
Terpisah, orangtua calon peserta didik yang mendaftar di SMAN 1 Slawi, Cessnasari, mengatakan ia baru pertama kali mendaftarkan sang anak di sekolah negeri dan menggunakan sistem pendaftaran online.
Sehingga menurutnya, tidak hanya anak atau calon peserta didik yang harus cermat dan memahami tata cara pendaftaran, orangtua juga harus demikian karena kalau tidak bisa terjadi kesalahan terutama yang berkaitan dengan pemberkasan.
Cessna pun mengaku pada saat menemani sang anak mendaftar sekolah, sedikit kerepotan karena banyaknya berkas yang harus dilampirkan.
Seperti menyiapkan berkas kartu keluarga (KK), surat keterangan kelulusan, surat keterangan nilai rapot, piagam penghargaan, dan lain-lain sesuai jalur yang dituju.
"Sesuai pengalaman, anak saya salah mengupload berkas pakta integritas saat pengajuan akun, sehingga akun anak saya dibatalkan dan harus mengulang membuat akun lagi. Padahal sudah antre dari jam 08.00 WIB sampai siang," tutur Cessna.
Dikatakan, anak Cessna yang diketahui bernama Maratama Arizka Putra, mendaftar di SMAN 1 Slawi rencana mengunakan jalur prestasi.
Karena meskipun tempat tinggal masih di Kecamatan Pangkah dan bisa masuk jalur zonasi SMAN 1 Slawi, tapi jarak sekolah degan rumah lebih dari 2 kilometer.
"Dengan sistem PPDB online, menurut saya orangtua dan anak harus bersama-sama memantau jurnal dan menyiapkan sekolah alternatif, karena bisa saja posisi anak tidak aman. Ya kalau saat ini saya masih menunggu pendaftaran, memilih sekolah juga untuk cadangan. Sedangkan sejauh ini baru pengajuan akun, verifikasi berkas, dan aktivasi akun," tutupnya. (dta)