Info Grafis

Grafis 7 Fakta Patung 17 Meter Maha Patih Gajah Mada di Semarang Karya Nyoman Nuarta

Penulis: galih permadi
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Grafis Patung 17 Meter Maha Patih Gajah Mada di Semarang

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Berikut info grafis mengenai fakta patung 17 Meter Maha Patih Gajah Mada di Semarang. 

I Nyoman Nuarta, pematung Indonesia kembali dipercaya membuat patung ukuran besar. 

Kali ini, Nyoman Nuarta membuat patung Maha Patih Gajah Mada setinggi 17 meter di Semarang. 

Bukan perkara mudah membawa patung ukuran raksasa dari Bandung ke Kota Semarang. 

Patung tersebut dipasang di kawasan Akademi Polisi (Akpol) Semarang. 

Berikut Grafis Patung 17 Meter Maha Patih Gajah Mada di Semarang: 

Baca juga: Potret Patung Gajah Mada Setinggi 17 Meter di Akpol Semarang Karya Nyoman Nuarta, Ini Filosofinya

Grafis Patung 17 Meter Maha Patih Gajah Mada di Semarang (TRIBUN JATENG/BRAM KUSUMA)

1. Karya: I Nyoman Nuarta

2. Lokasi: Akademi Polisi (Akpol) Semarang

3. Tinggi: 17 Meter

4. Berat: 10 ton

5. Dibuat di Bandung

6. Pengerjaan 4 Bulan

7. Dikirim dari Bandung ke Semarang menggunakan truk

Rumit

Kerajaan Majapahit mempunyai tokoh besar yaitu Maha Patih Gajah Mada yang berhasil menyatukan Nusantara.

Kebesaran, kehebatan, kewibawaan Gajah Mada terbayangkan dalam wujud patung besar di Akpol nanti. Penasaran?

Akademi Kepolisian (Akpol) di Jalan Sultan Agung, Candi Baru, Kota Semarang akan memiliki patung Maha Patih Gajah Mada berukuran besar.

Patung setinggi 17 meter dan berat 10 ton itu dirancang khusus oleh pematung ternama I Nyoman Nuarta.

I Nyoman Nuarta merupakan pematung kondang, yang merancang Garuda Wisnu Kencana, patung Monumen Arjuna Wiwaha dan juga Monuman Jalesveva Jayamahe.

Proses pembangunan patung Gajah Mada itu dipamerkan oleh sang perancang di akun Instagram miliknya @nyoman_nuarta.

Saat dihubungi oleh Tribunjateng.com, pematung kelahiran Bali itu menjelaskan bahwa ia dan timnya diminta oleh Mabes Polri untuk membuat patung Gajah Mada tersebut.

"Awalnya mungkin karena mereka (Mabes) lihat pekerjaan saya menyelesaikan GWK, terus Jalesveva Jayamahe, Arjuna Wiwaha, terus kita juga bikin patung garuda Istana IKN.

Lalu kita diminta untuk membuat patung Gajah Mada," ucap Nyoman kepada Tribunjateng.com, Selasa (28/6/2022).

Patung Patih Gajah Mada berdiri dengan memegang keris ini dikerjakan selama 4 bulan lamanya.

Seluruh proses perancangan hingga pembuatan patung dilakukan di workshop NuArt Sculpture Park, Bandung Barat.

Dalam proses pembuatan patung Gajah Mada ini, Nyoman merasa tertantang untuk mewujudkan sosok sang patih yang sukses menyatukan Nusantara ini.

Apalagi patung yang dibuat memiliki ukuran besar dan harus ada perencanaan khusus supaya karya yang dihasilkan bisa terlihat bagus dari semua angle.

"Patung besar itu tidak dibuat sekaligus, patung besar itu berbeda sekali pengerjaanya. Jadi kita punya teknologinya, kita buat dulu gambar komputer.

Lalu baru dipasang rangka dan tembaga. Jadi sudah berbentuk baru digabung.

Tapi ini 3 dimensi, kita membuat rangka persis mirip bentuknya.

Sepotong-potong, lengannya, kepalanya, dadannya. Terakhir kita set, baru kita endapkan beberapa hari," terang Nyoman.

Butuh Perenungan

Menurutnya, pengerjaan patung Gajah Mada ini harus hati-hati.

"Patung besar itu tidak bisa dibuat seperti memperlakukan atau melihat dengan setinggi orang," tuturnya.

Selain itu, Nyoman juga harus bisa menampilkan sosok patung yang mencerminkan kehebatan Gajah Mada.

Apalagi banyak yang belum melihat secara langsung sosok Gajah Mada.

"Masing-masing orang punya cara mengungkap. Jadi perlu perenungan," lanjutnya.

"Sekarang kan ada figur yang masing-masing orang punya bayangan tapi nggak pernah lihat.

Tidak ada yang tahu Gajah Mada seperti apa.

Artinya kita harus membayangkan Gajah Mada yang hebat bisa mempersatukan Nusantara.

Kehebatan ini harus bisa kita tuangkan dalam bentuk mahapatih yang hebat dan harus bisa tercermin di patung itu," ungkapnya.

Usai menjalani proses pembuatan di Bandung, patung itu dibawa ke Semarang untuk dirakit menggunakan kendaraan khusus yang dikerjakan oleh kontraktor lokal.

Survei Rute

Diakui Nyoman, untuk memindahkan dari Bandung ke Semarang patung itu harus dibagi menjadi beberapa bagian.

Kemudian tim juga harus memotong beberapa bagian supaya tidak nyangkut di perjalanan.

"Itu kan diangkut pakai truk, potongan itu harus diukur sedemikian rupa supaya tidak nyangkut di pintu tol dan kabel," lanjutnya.

Kemudian potongan itu disambung kembali saat sudah sampai di Semarang.

Tak hanya itu, Nyoman juga harus tahu rute yang akan dilewati kendaraan pengangkut patung, untuk mengetahui kendala selama di jalan.

"Kita harus riset dulu lewat mana, ketinggian maksimum berapa. Untuk patung yang besar itu perlu riset jalan mana dan hambatan apa yang akan dilewati," tuturnya.

Nyoman berharap karyanya ini bisa menjadi motivasi masyarakat Indonesia supaya generasi penerus bisa ingat perjuangan Gajah Mada yang telah menyatukan nusantara.

Sehingga tidak ada pihak yang ingin memecah belah Indonesia. (Like Adelia/TRIBUN JATENG CETAK)

Berita Terkini