Profil Pauline Hanson Senator Australia yang Viral Setelah Sebut Bali Penuh Kotoran Sapi
TRIBUNJATENG.COM - Berikut ini profil Pauline Hanson senator Australia yang sebut Bali penuh kotoran sapi.
Nama Pauline Hanson mendadak jadi bahan pembicaraan karena pernyatannya tentang Bali yang kontroversial.
"Bali berbeda dengan negara lain karena sapi bebas berjalan di mana-mana.
Kotoran sapi bertebaran dan orang berjalan di sana," kata Pauline Hanson.
Pernyataan tersebut dilontarkan Pauline Hanson diduga karena ia khawatir dengan wabah Penyakit Kuku dan Mulut PMK yang sedang merebak di berbagai negara.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menparekraf, Sandiaga Uno, lantas memberikan tanggapan atas pernyataan tersebut.
“Apa yang disampaikan seorang senator Australia @senatorpaulinehanson ini tidak berdasar pada fakta.
Secara tegas dan lugas saya sampaikan untuk jangan pernah menghina Bali, ikon dan jantung pariwisatanya Indonesia.
Saya ingin berterima kasih kepada Mr. Damian Hoo (@hoointheworld) seorang warga negara Australia yang langsung mematahkan statement Senator tersebut.
Bali kini sudah bangkit dan lapangan kerja sudah kembali tercipta. Jangan ganggu ketenangan, apalagi kepulihan ekonomi kami dengan ucapan yang tidak benar.
Oiya, fyi.. Bali bukanlah negara.. pasti dulunya bukan anak IPS. Lain kali dicek dulu ya di mbah google. Matur suksma.. #itstimeforbali,” tulis Sandiaga Uno.
Profil Pauline Hanson
Pauline Hanson adalah seorang politikus Australia.
Hanson lahir di Brisbane, Queensland, Australia, 27 Mei 1954.
Ia dikenal karena pandangannya yang kontroversial terkait ras dan imigrasi.
Tahun 2016, warga muslim di Queensland menilai Hanson bersikap rasis karena mengakhiri imigrasi muslim di Australia.
Hanson dikenal sebagai politikus sayap kanan dengan pandangan populis radikal.
Pandangan serta sikapnya sering disebut-sebut mirip dengan Donald Trump.
Aliran populis radikal memandang imigran dan pengungsi sebagai ancaman terhadap keamanan, keselamat, dan budaya tertentu.
Menurutnya, orang-orang yang bukan asli Australia harus mengasimilasi atau menganut nlai dan budaya Australia.
Jika tidak, lebih baik pergi dari negara Kanguru tersebut.
Pauline Hanson diketahui mendirikan Parpol One Nation pada 11 April 1997 di Queensland.
Ia menjadi pemimpin parpol tersebut sejak 1997 hingga 2022.
Tahun 2014 hingga saat ini, ia kembali menjabat sebagai ketua parpol One Nation.
Sebelum mendirikan partai politik, Pauline Hanson pernah bergabung dengan Partai Liberal pada tahun 1995.
Namun karena pernyataannya tentang hubungan ras dan imigrasi sering menimbulkan kontroversi, membuatnya dipaksa keluar dari partai tersebut pada tahun 1996.
Pauline Hanson kemudian berhasil mencalonkan diri sebagai anggota Parlemen sebagai independen dalam pemilihan umum Maret 1996.
Selain itu, Hanson juga sempat terpilih sebagai Senat untuk Queensland pada tahun 2016, dan terpilih kembali pada tahun 2022.
Hanson diketahui memiliki empat orang anak. Sebelum terjun ke dunia politik, Hanson sempat membuka toko makanan fish and chip yang kemudian tutup pada awal tahun 1997. (*)