Baca tanpa iklan
7 Potret Vindy Lee, Chef dan Konten Kreator Table Manner yang Populerkan Kata Slay
TRIBUNJATENG.COM - Berikut tujuh potret Vindy Lee, chef dan konten kreator table manner yang populerkan kata slay.
Nama Vindy Lee sempat muncul dan dikenal di dunia hiburan Tanah Air beberapa tahun lalu sebagai salah satu chef yang berbakat.
Namun Chef yang kini kembali muncul sebagai konten kreator hingga mempopulerkan kata "slay".
Vindy Lee dalam konten-kontennya mengajarkan table manner dalam menyantap beberapa makanan Indonesia.
Di antaranya adalah saat dirinya membuat konten makan nasi padang menggunakan garpu dan pisau layaknya fine dining.
Vindy Lee adalah model, koki dan selebritis kelahiran Jakarta 23 November 1983.
Ia mulai dikenal luas setelah memandu acara kuliner Dapur Cantik di Trans7.
Dirinya juga sempat menulis sebuah buku berjudul Sexy food.
Sebalumnya Vindy lee bermukim di Los Angeles, Amerika Serikat sebagai personal chef.
Beberapa tahun belakangan, Vindy Lee kembali ke tanah air untuk berbagai pengalaman memasak.
Padahal, Vindy sama sekali tak pernah duduk di sekolah kuliner.
Vindy Lee merupakan lulusan Universitas California Selatan jurusan politik.
Tak hanya aktif menjadi seorang chef, Vindy Lee juga aktif menjadi seorang model foto.
Vindy Lee kerap menerima tawaran untuk menjalani sesi pemotretan untuk keperluan komersil.
Sempat rehat tampil di televisi, Vindy Lee mengungkap alasannya kepada Melaney Ricardo beberapa waktu lalu.
Vindy Lee menuturkan ketika itu dia pindah ke Taiwan untuk mendampingi ayahnya yang menjalani pengobatan kanker.
"Ketika itu ada beberapa pekerjaan yang saya batalkan.. bukan saya enggak mau, tetapi ada prioritas keluarga," kata Vindy Lee.
"Tetapi saya lihat dia at peace. Dan saya sangat bersyukur dengan saya di samping dia waktu itu, sampai detik-detiknya, sampai at the end," tambahnya.
Dalam video yang diunggah kanal YouTube Melaney Ricardo tersebut Vindy bahagia akan keputusannya tersebut.
"Jadi aku lahir di Jakarta, tapi umur 7 tahun aku ke Singapura, sekolah 10 tahun. Terus ke Amerika 10 tahun.
Terus ke Indonesia, terus ke Taiwan, dan sekarang kembali ke Indonesia lagi," cerita Vindy.
Vindy mengakui, dia mengalami culture shock pasalnya Bahasa Indonesianya saat itu sangat terbatas.
"Profesi saya kan di belakang layar. Jadi pas jadi presenter harus lucu, gimana, jadi saya bingung. Syok di situ," ungkap Vindy Lee.
Di sisi lain, Vindy Lee mengaku ada banyak komentar pedas netizen yang membuatnya tak tahan.
"Orang banyak omong kamu terlalu kurus, make up mu gimana, kan banyak. Jadi kita enggak prepare seperti itu.
Kita capek-capek memberikan pengetahuan tapi dapatnya seperti itu," ucap Vindy Lee.
Namun, saat ini Vindy Lee mengaku telah belajar lebih kuat dari sebelumnya.
"Saya sudah belajar sekarang, agar lebih kuat, seperti itu," tutupnya. (*)