Oleh: Hesti Puji Lestari, S.Pd., Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Karanganyar, Kab.Pekalongan
Keterampilan menulis adalah kegiatan berbahasa yang dianggap sulit.
Keterampilan menulis pada umumnya merupakan keterampilan yang paling akhir yang dapat dikuasai siswa. Kegiatan menulis adalah kegiatan yang sangat kompleks.
Tidak mengherankan apabila dalam pembelajaran menulis, hasil belajar siswa masih rendah.
Begitu pula dalam menulis teks prosedur.
Teks prosedur merupakan teks yang memuat tentang suatu cara, langkah-langkah atau tahapan dalam melakukan sesuatu yang dijelaskan secara berurutan dengan bahasa yang jelas dan singkat.
Materi ini merupakan salah satu materi bahasa Indonesia yang ada pada kelas VII di semester satu termasuk di SMP Negeri 2 Karanganyar.
Kompetensi yang diharapkan dari materi teks prosedur ini adalah siswa kelas VII mampu menganalisis dan memahami informasi teks prosedur, mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi teks prosedur yang dibaca maupun didengar, mampu menulis gagasannya secara logis, kritis, dan kreatif, serta mampu menyampaikan gagasan yang telah dibuat.
Namun pada praktiknya, siswa masih belum dapat memahami secara jelas tentang materi teks prosedur karena penggunaan metode konvensional yang terus-menerus dilakukan oleh guru saat pembelajaran.
Salah satu faktor penentu berhasil tidaknya suatu pembelajaran adalah peran guru.
Oleh karena itu usaha-usaha yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan berinovasi. Inovasi pembelajaran menjadi hal yang penting untuk meningkatkan minat belajar siswa.
Dengan kenaikan minat belajar siswa, maka materi akan tersampaikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Salah satu hal yang dapat dilakukan guru sebagai inovator adalah dengan membuat inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran.
Terlebih dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, guru dituntut harus selalu kreatif dalam mentransfer ilmunya kepada para siswa sehingga siswa dengan secara suka rela berkeinginan untuk belajar secara aktif.
Inovasi ialah pilihan kreatif, pengaturan dan seperangkat manusia dan sumber-sumber material baru atau menggunakan cara unik yang akan menghasilkan peningkatan pencapaian tujuan-tujuan yang diharapkan (Sa’ud: 2014).
Untuk meningkatkan minat belajar siswa, guru memberikan inovasi pembelajaran dengan menggunakan media audio visual.
Media ini memiliki bebarapa kelebihan, antara lain dapat digunakan berulang kali sesuai kebutuhan, mampu menyajikan dan memaparkan materi dengan rinci atau detail, menyajikan gambar dan suara yang mampu meningkatkan fokus pada siswa, dan pembelajaran bisa dilakukan dimana saja.
Kelebihan lain dari media audio visual yaitu memiliki peran menyampaikan pesan yang dapat diterima langsung oleh 2 indera seperti indera penglihatan dan pendengaran sehingga pengingatan yang diterima oleh otak memiliki persentase yang tinggi (Asmara: 2015).
Selain dari kemampuan siswa, hal lain yang menjadi faktor tidak tercapainya tujuan pembelajaran adalah media pembelajaran yang digunakan guru terlalu monoton atau kurang bervariasi.
Saat siswa merasa bosan di kelas, maka apapun yang disampaikan oleh guru akan sulit dipahami.
Media audio visual dapat mendukung proses pembelajaran pada materi teks prosedur karena media ini merangsang keterampilan berpikir siswa melalui gambar dan suara.
Dengan media yang menarik, respon siswa terhadap pembelajaran akan bertambah sehingga tujuan pembelajaran menjadi mudah untuk dicapai dalam kelas.(*)