Berita Cilacap

Banjir di Kawunganten, BPBD Cilacap dan Dinsos Dirikan Dapur Umum

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Banjir menggenangi ruas jalan Jeruklegi-Sidareja tepatnya di kawasan Pasar Kawunganten. Sabtu (08/10). Kedalaman air di jalan tersebut bervariasi mulai dari mata kaki hingga sepaha orang dewasa. Sebagai upaya penanganan darurat banjir di Kecamatan Kawunganten, BPBD Kabupaten Cilacap menggandeng instansi lain.

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Sebagai upaya penanganan darurat banjir di Kecamatan Kawunganten, BPBD Kabupaten Cilacap menggandeng instansi lain.

BPBD menggandeng Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, TNI, Polri, akademis, media serta lintas instansi terkait lainnya juga relawan gabungan yang telah melakukan asesmen serta monitoring perkembangan.

"Tim relawan gabungan juga membantu mempersiapan perahu fiber dan perahu karet," kata Widjonardi Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap. 


Sementara itu, BPBD Kabupaten Cilacap bersama Dinas Sosial juga telah menyiapkan dapur umum.


Sebagai antisipasi adanya banjir susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca, maka BPBD Kabupaten Cilacap mengimbau kepada seluruh perangkat desa, Forkopimcam bersama masyarakat agar melakukan upaya kesiapsiagaan.


Kesiapsiagaan itu dapat dilakukan yakni seperti senantiasa memantau debit sungai saat hujan intensitas tinggi terjadi.


"Apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang berlangsung secara menerus selama lebih dari 1 jam, maka masyarakat di sekitar dekat sungai diminta untuk waspada dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika diperlukan," imbuhnya.


Diberitakan sebelumnya bahwa bencana banjir terjadi di wilayah Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap sejak Jumat (7/9/2022) sore.


Banjir terjadi di empat desa yaitu di Desa Kawunganten, Desa Bojong, Desa Kalijeruk dan Desa Kubangkangkung.


Banjir tersebut diakibatkan karena hujan dengan intensitas sedang hingga deras mengguyur wilayah Kabupaten Cilacap sejak Jumat (7/0) siang sekira pukul 12.00 WIB hingga Sabtu (8/10) pagi.


Lebih lanjut, Widjonardi mengatakan bahwa banjir terjadi karena hujan tidak berhenti dan berlangsung lama sehingga beberapa desa di wilayah Kecamatan Kawunganten terendam.


"Banjir di Kawunganten terjadi setelah meluapnya sungai dan tersumbatnya aliran air di drainase-drainase wilayah tersebut," kata Widjonardi.

Banjir menggenangi ruas jalan nasional Jeruklegi-Sidareja. 

Banjir tersebut terjadi di beberapa titik seperti di Desa Bojong dan di kawasan Pasar Kawunganten.

Pantauan Tribunajateng.com di lokasi pada Sabtu (8/10) siang, banjir menyebabkan arus lalu lintas tersendat.

Kendaraan yang akan melintasi Jalan Raya Kawunganten baik dengan tujuan Sidareja maupun Jeruklegi terpaksa harus rela mengantre.

Pasalnya, jalan saat itu dibuka dengan bergantian arah karena terjadi kerusakan di jembatan Kawunganten akibat limpasan air dari sungai.

Selain merendam jalan raya, banjir juga merendam permukiman warga, areal sawah dan sekolah juga pondok pesantren.

Ketinggian air di permukiman wargapun bervariasi ada yang hanya semata kaki, adapula dengan kedalaman kurang lebih 1 meter.(*)


 

Berita Terkini