TRIBUNJATENG.COM - Gelandang Persebaya Surabaya, M Hidayat, diketahui meludah saat perjalanan menuju ruang ganti, sesaat setelah Persebaya Surabaya menang atas Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Hal tersebut menjadi sorotan.
Momen itu rupanya tertangkap dan masuk dalam konten "UNTOLD STORY 1st OCTOBER", di kanal Youtube Persebaya Surabaya.
Baca juga: Pemain Asing Ini Jadi Andalan Persebaya Surabaya dalam Urusan Bola Mati
M Hidayat tampak begitu emosional setelah laga berlangsung, meski dimenangkan Persebaya Surabaya.
Dia merasa timnya tidak dihargai dan mendapat perkataan kasar saat berlaga.
”Ngeri dan mencekam.
Gambarannya ya seperti yang ada di video ofisial itu, Marah melihat perlakukan mereka (Aremania).
Memperlakukan kami seperti itu.
Sama sekali tak ada respek.
Sepanjang pertandingan, kami diteror.
Dilempari dan dicaci maki dengan kata-kata kasar,” ujar Hidayat.
Kemenangan Lawan Arema FC Dirasa Tak Berarti
Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya harusnya menjadi pertandingan syarat arti bagi seorang Rizky Ridho.
Pasalnya, ini merupakan pertama kalinya Rizky Ridho melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Pemain berusia 20 tahun itu sebelumnya tak pernah merasakan tampil secara langsung pada laga Derby Jatim di kandang lawan.
Kemenangan 2-3 juga mencatatkan sejarah untuk pertama kalinya dalam 23 tahun Persebaya Surabaya menang di Malang.
Sayangnya, Rizky Ridho mengaku kemenangan lawan Arema FC seakan tanpa arti akibat Tragedi Kanjuruhan yang terjadi seusai pertandingan.
Setidaknya 135 korban jiwa meninggal dunia usai wasit Agus Fauzan meniup peluit panjang.
Gas Air Mata (GAM) disinyalir menjadi penyebab meninggalnya 135 suporter Arema FC pada hari itu.
"Buat apa kita menang kalau sampai kayak gini. Yang diperebutkan dari kita kan hanya poin dan itu hnya tiga poin. Tapi ternyata banyak korban seperti itu jadi ya tidak terpikir dari saya,” tutur Ridho dikutip SURYA.co.id dari Youtube Persebaya.
Pemain Persebaya Jadi Korban Pelemparan
Tiga pemain Persebaya Surabaya mengaku menjadi korban pelemparan saat berlaga melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 lalu.
Hal itu diungkapkan pemain dalam tayangan Youtube Persebaya Surabaya, "UNTOLD STORY 1st OCTOBER", Rabu (26/10/2022).
Dalam tayangan itu, Leo Lelis mengaku mendapat lemparan botol sebanyak dua kali saat menepi ke pinggir lapangan untuk mendapat perawatan.
Di tengah situasi yang mencekam iti, Leo Lelis memilih untuk fokus pada tim dan keunggulan Persebaya Surabaya saat itu.
"Saya salah satu dari pemain yang dilempari botol saat dirawat di pinggir lapangan. Tapi saya memilih untuk fokus pada pertandingan dan tak mempedulikan lemparan itu. Serta menjaga keunggulan kami," terang Leo Lelis.
Sementara itu, di mata Pelatih Fisik Persebaya Surabaya M Alimuddin mengatakan, suasana pertandingan saat itu sebetulnya masih bisa ditolerir. Terutama saat babak pertama.
"Meski mendapat ungkapan kasar dan rasis," ujarnya.
Kiper Persebaya Surabaya Andhika Ramadhani juga mengungkapkan hal serupa.
Ternyata, selain Leo Lelis, masih ada dua pemain Persebaya Surabaya yang menjadi korban pelemparan saat laga berlangsung.
"Dayat dan Vidal juga kena lemparan saat mereka minggir. Tapi paling banyak Dayat," jelasnya.
Melihat situasi yang dinilai sudah tidak kondusif, tim Persebaya Surabaya sudah menyiapkan jalur evakuasi untuk pemain dan ofisial. (*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul SIKAP Gelandang Persebaya Disorot saat Ada di Markas Arema FC, Benarkah Marah karena Tak Dihargai?
Baca juga: Persebaya Surabaya Bermain Imbang Lawan Klub Liga 2, Begini Kata Aji Santoso