Viral Penumpang Wanita Tempel-tempelkan Payudara ke Ojol, Berharap Digondol ke Hotel
TRIBUNJATENG.COM - Cuitan akun Twitter @babyichh viral di media sosial usai dirinya berbuat tak senonoh kepada pengemudi ojek online.
Setelah memesan ojek online, perempuan bernama Icha tersebut sengaja menempelkan payudaranya ke punggung pengemudi ojol.
Bahkan ia berharap digondol ke hotel oleh sang pengemudi. Icha merasa kecewa saat ia nyatanya diantar sesuai alamat yang dituju pada aplikasi ojek online.
"Driver ojolnya masih muda tapi ditempel-tempelin tete gak peka malah dianter pulang.
Harusnya langsung belokin ke OYO aja," cuit Icha, Minggu (30/10/2022).
Icha juga membagikan momment saat dirinya membonceng.
Baca juga: Cek Ramalan Bintang Horoskop Hari Ini Rabu 2 November 2022, 3 Zodiak Bingung Memilih Urusan Asmara
Baca juga: Denise Chariesta Ancam Bongkar Rahasia Luna Maya, RD Udah Cerita ke Gue
Baca juga: Pura-Pura Pinjam Toilet, Ibu Rumah Tangga Gondol Emas 300 Gram dan Uang Rp40 Juta di Lemari Warga
Baca juga: Wasroh Warga Pekuncen Banyumas Dikabarkan Hilang, Dikaitkan Dengan Keberadaan Gerbang Mistis
Cuitan icha tersebut di screenshoot dan diunggah ulang oleh akun Twitter @infotwitwor_.
Sebanyak 2.952 akun telah meretweet, dengan komentar sebanyak 6 ribu lebih.
@fandi_cdr : Orang2 kaya gini nyadar ngga kalau mereka ngelakuin pelecehan seksual? Tp kok dengan bangganya malah diumbar di medsos. Sama kan kasusnya kayak cowok yang gesek2in ti*id mereka ke bagian tubuh cwe?
@isthisazka : Kode" dalam ojol Tepuk pundak kanan = belok kanan Tepuk pundak kiri = belok kiri Tepuk kedua pundak= berhenti Di tempelin tt = belok ke oyo
@mevairy : yeuuuu si anjir nanti giliran di ewe beneran, kau nangessss bikin thread pelecehan.
@clodynaa :Inilah kenapa ga semua women pantes buat disupport.
Setelah viral, akun Icha tidak lagi bisa ditemukan.
Mahasiswa Tipu Belasan Ojol, Modus Jual Barang Bayar di Tempat, Raup Ratusan Ribu Sekali Menipu
tusan ribu rupiah dengan menipu ojol melalui orderan fiktif.
Mahasiswa di Makassar itu memanfaatkan sistem bayar di tempat untuk melancarkan aksinya.
Seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar, Sulawesi Selatan, berinisial ADF (26), diamankan personel Unit Reskrim Polsek Manggala.
Dia ditangkap di Kompleks Pesona Prima Griya, Kelurahan Bangkala, Makassar, Kamis (27/10/2022) malam, setelah polisi menerima laporan sejumlah driver ojek online (ojol) yang merasa tertipu dengan order fiktif yang dilakukan ADF.
Sebelum diamankan, pelaku yang merupakan mahasiswa semester 6 Fakultas Hukum itu nyaris diamuk massa yang berasal dari driver ojol dan warga.
Beruntung aparat kepolisian cepat mendatangi lokasi kejadian hingga menenangkan kerumunan.
Kapolsek Manggala Kompol Supriady Idrus mengatakan, ADF mengaku sudah 11 kali melakukan orderan fiktif.
Rata-rata orderannya berkisar antara Rp 150.000-Rp 300.000 dengan menggunakan tiga aplikasi ojek online yang berbeda.
Modusnya, kata Edy sapaan Supriady Idrus, pelaku seolah-olah menjual barang dan ada orang yang memesan.
Orang yang pura-pura memesan itu adalah ADF sendiri dengan menggunakan nomor ponsel lain.
Pelaku kemudian mengorder ke driver ojek online.
Karena modusnya bayar di tempat atau COD, sang driver ojek online pun yang harus menalangi lebih dahulu.
"Setelah driver ojol mengambil barang tersebut dan membayarnya, pelaku langsung memblokir kontak driver ojol tersebut," ujar Kompol Edy saat ditemui di kantornya.
Mantan Kasubbag Humas Polrestabes Makassar ini menyebut, ADF yang juga berpura-pura memesan barang sistem COD itu memberikan alamat palsu atau fiktif ke sang driver.
"Jadi ini driver ojek online setelah mengambil barang dari pelaku, dia mengantar ke lokasi pemesan. Namun, lokasinya ternyata alamat palsu," ujarnya.
Isi dari paket yang digunakan ADF menipu adalah pakaian bekas.
Karena merasa tertipu, para driver ojek online melapor di Polsek Manggala.
"Kami juga minta apabila ada driver ojek online yang pernah merasa tertipu, silakan datang melaporkan di Polsek Manggala," ujar dia.
Motif ADF nekat mempermainkan dan menipu para driver ojol itu lantaran desakan ekonomi.
"Motif pelaku melakukan aksinya karena uang hasil kejahatannya itu digunakan untuk makan atau kebutuhan sehari-hari," tuturnya.
Salah satu korban ADF, Ismail (50) yang merupakan driver ojek online Maxim, mengaku mengalami kerugian Rp 250.000 akibat order fiktif yang diterima.
"Kerugian saya sekitar Rp 250.000 sama ongkir (ongkos kirimnya). Tapi itu hari ada empat driver ditipu, semua sama order fiktif," ungkapnya.
Hingga saat ini ADF masih diperiksa pihak kepolisian.
(*)